Apa Itu Aizuchi? Tips Cara Respons Ketika Kerja di Jepang

Apa Itu Aizuchi? Tips Cara Respons Ketika Kerja di Jepang

Apa Itu Aizuchi? Tips Cara Respons Ketika Kerja di Jepang. Pernah tidak kamu secara reflek mengangguk sambil bergumam “hm-hm” saat mendengarkan orang ngomong? Di banyak budaya, itu tandanya kamu sedang menyimak. Tapi di Jepang, terutama dalam suasana formal atau profesional, respons semacam itu bisa bikin komunikasi jadi salah paham.

Aizuchi (相槌) adalah semacam isyarat verbal atau non-verbal yang digunakan dalam percakapan bahasa Jepang untuk menunjukkan bahwa pendengar sedang memperhatikan, memahami, dan aktif terlibat dalam percakapan. Aizuchi bukan berarti menyetujui sepenuhnya apa yang dikatakan pembicara, melainkan lebih sebagai konfirmasi bahwa Anda mengikuti alur pembicaraan.

Dalam budaya Barat, terlalu sering menyela atau mengeluarkan suara saat orang lain berbicara mungkin dianggap tidak sopan. Namun, di Jepang, kurangnya aizuchi justru bisa diartikan sebagai Anda tidak mendengarkan, tidak tertarik, atau bahkan tidak memahami. Aizuchi adalah bagian integral dari komunikasi yang efektif dan sopan di Jepang.

Apa Itu Aizuchi? Tips Cara Respons Ketika Kerja di Jepang

Aizuchi adalah respons verbal dan nonverbal seperti mengangguk, mengatakan “hai” (ya), atau “un” (hmm). Respons semacam ini menunjukkan bahwa kita menyimak dan menghargai lawan bicara.

Dalam komunikasi sehari-hari di Jepang, aizuchi memegang peranan penting. Tapi kalau digunakan secara tidak tepat, aizuchi justru bisa menimbulkan salah paham, bahkan membuat suasana jadi canggung.

Apa Itu Aizuchi?

Dalam bahasa Jepang, aizuchi (あいづち) adalah respons lisan atau nonverbal dari pendengar. Bisa berupa anggukan atau ucapan singkat seperti うん (un), はい (hai), atau ええ (ee) yang menunjukkan kamu mengikuti pembicaraan.

Setiap ekspresi punya makna dan konteksnya sendiri:

  • Hai (はい) – Formal dan sopan. Cocok dipakai di tempat kerja atau saat bicara dengan atasan.

  • Un (うん) – Kasual. Umumnya dipakai ke teman atau keluarga.

  • Ee (ええ) – Netral. Bisa dipakai di situasi formal maupun santai.

Contoh Aizuchi:

Beberapa contoh aizuchi yang umum meliputi:

Verbal:

  • “Hai” (はい): Ya (paling umum, tidak selalu berarti setuju, bisa juga “saya dengar”)
  • “Ee” (ええ): Ya (lebih kasual dari “hai”)
  • “Un” (うん): Ya (sangat kasual, untuk teman dekat)
  • “Sou desu ka” (そうですか): Begitukah? / Oh, begitu. (menunjukkan pemahaman atau sedikit terkejut)
  • “Naruhodo” (なるほど): Saya mengerti / Oh, itu masuk akal.
  • “He~” (へ~): Oh, wow! / Begitu ya! (menunjukkan ketertarikan atau kejutan ringan)
  • Wakarimasu” (わかります): Saya mengerti.
  • “Hontou desu ka?” (本当ですか?): Benarkah? (menunjukkan sedikit keraguan atau ketidakpercayaan yang sopan)
  • “Gozaimasu” (ございます): Bentuk sopan dari ‘ada’ atau ‘adalah’ (digunakan dalam konteks tertentu untuk menunjukkan kesopanan dan perhatian).
  • Mengulang kata kunci: Misalnya, jika pembicara berkata “Saya pergi ke Hokkaido,” pendengar bisa membalas “Hokkaido, ya?” (北海道ですか? – Hokkaido desu ka?) untuk menunjukkan bahwa mereka menangkap informasi tersebut.

Non-verbal:

  • Mengangguk-angguk: Ini adalah bentuk aizuchi non-verbal yang sangat umum.
  • Kontak mata yang sopan: Menjaga kontak mata yang sesuai juga menunjukkan perhatian.

Apa Itu Aizuchi? Tips Cara Respons Ketika Kerja di Jepang

Kenapa “Hm-hm” Bisa Jadi Masalah?

Menurut panduan dari JETRO (Japan External Trade Organization), respons yang terlalu santai atau enggak jelas bisa bikin peluang kerja atau bisnis hilang begitu saja. Di lingkungan kerja di Tokyo, ucapan “hm-hm” yang terdengar seperti un bisa dianggap terlalu akrab atau bahkan enggak sopan. Padahal, kamu mungkin cuma ingin menunjukkan kalau sedang menyimak.

Berikut beberapa kesalahan umum dalam menggunakan aizuchi, serta tips untuk menghindarinya.

Kesalahan Menggunakan Aizuchi

1. Tidak Menggunakan Aizuchi Sama Sekali

Kalau kita tidak memberikan respons sama sekali saat orang Jepang berbicara, mereka bisa mengira kita tidak tertarik, bingung, atau tidak mendengarkan. Dalam budaya Jepang, pendengar yang aktif sangat dihargai. Tanpa aizuchi, pembicara bisa merasa diabaikan atau menganggap kita tidak sopan, meskipun sebenarnya kita hanya sedang fokus menyimak.

2. Terlalu Sering Menggunakan Aizuchi

Aizuchi memang berguna, tapi kalau terlalu sering dilakukan, justru bisa jadi masalah.

Mengganggu Alur Pembicaraan

Kalau terlalu sering menyela dengan “hai”, “sou desu ne” (oh begitu), atau anggukan tanpa henti, pembicara bisa kehilangan fokus. Alur pembicaraan jadi terputus-putus dan terasa tidak alami.

Terlihat Tidak Tulus

Kalau aizuchi dilakukan secara otomatis dan berulang-ulang, kesannya jadi seperti basa-basi. Pembicara bisa merasa bahwa kita tidak benar-benar memperhatikan, walau sebenarnya kita hanya berusaha sopan.

Terburu-buru atau Menghentikan Pembicaraan

Terlalu sering memberikan respons juga bisa disalahartikan sebagai upaya untuk mempercepat percakapan atau mengakhiri topik. Dalam budaya Jepang yang menjunjung kesabaran dan ketenangan, hal ini bisa dianggap tidak sopan.

3. Aizuchi yang Tidak Tepat Waktu

Waktu sangat menentukan. Jika kita memberikan aizuchi saat pembicara belum selesai atau masih di tengah kalimat, hal itu bisa dianggap sebagai interupsi. Hal itu bisa mengganggu ritme alami percakapan dan membuat suasana jadi kurang nyaman.

Apa Itu Aizuchi? Tips Cara Respons Ketika Kerja di Jepang

Tips Komunikasi di Lingkungan Kerja

1. Aizuchi yang tepat

Coba terapkan beberapa aizuchi yang tepat supaya lebih aman saat mengobrol di tempat kerja di Jepang.

  • 「はい、わかりました」 (Hai, wakarimashita) / “Ya, saya mengerti.” / “Baik, dipahami.”

  • Obrolan santai:「ええ、そうですね」 (Ee, sō desu ne) / “Iya, benar juga.” / “Tepat banget.”

2. Coba latihan

Rekam suaramu sendiri dan ganti gumaman “hm-hm” dengan ucapan “hai” yang lembut.

3. Minta pendapat teman

Tanyakan, “Tanggapanku tadi oke enggak?” Ini menunjukkan bahwa kamu rendah hati dan punya omoiyari (empati) dalam komunikasi. Sesuaikan aizuchi sesuai situasi untuk mengobrol santai, rapat kerja, atau diskusi formal. Hal itu menunjukkan sikap hormat, membangun kepercayaan, dan menghindari kesalahpahaman yang enggak perlu.

Tips Menggunakan Aizuchi

1. Dengarkan Dulu dengan Sungguh-Sungguh

Sebelum memberikan respons, pastikan kita sudah memahami isi pembicaraan. Dengan begitu, aizuchi yang kita berikan jadi lebih tepat dan bermakna.

2. Sesuaikan dengan Situasi

Gunakan gaya aizuchi yang sesuai dengan konteks pembicaraan.

Saat situasi formal atau profesional, gunakan frasa seperti “sou desu ne” (oh begitu), “naruhodo” (saya mengerti), atau “wakarimashita” (saya paham).

Sementara itu, untuk percakapan santai, cukup gunakan “hai” atau “un” sebagai bentuk respons yang ringan dan akrab.

3. Pilih Waktu yang Tepat

Tunggu jeda alami atau saat lawan bicara menekankan suatu hal. Hindari menyela di tengah kalimat, karena bisa mengganggu alur bicara.

4. Jangan Terlalu Sering

Gunakan aizuchi seperlunya saja. Hindari mengulang frasa atau gerakan yang sama secara berlebihan, agar respons kita terasa tulus dan tidak dibuat-buat.

5. Tunjukkan Pemahaman yang Nyata

Daripada hanya mengangguk atau berkata “hai”, cobalah mengulangi atau menyimpulkan isi pembicaraan. Misalnya:

  • “Jadi maksudnya…”
  • “Oh, berarti itu artinya…”

Respons semacam ini menunjukkan bahwa kita benar-benar menyimak dan memahami isi pembicaraan.

Kenapa Aizuchi Itu Penting?

Aizuchi memang terlihat sepele, tapi sangat penting dalam komunikasi di Jepang. Penggunaan yang tepat bisa memperlancar percakapan, menunjukkan rasa hormat, dan mempererat hubungan.

Sebaliknya, aizuchi yang terlalu sedikit, terlalu banyak, atau tidak tepat waktu justru bisa merusak suasana. Pahami cara menggunakan aizuchi yang baik supaya kita bisa tampil lebih percaya diri saat berbicara dengan orang Jepang dan meninggalkan kesan positif.

Manfaat Aizuchi

Penggunaan aizuchi yang tepat memiliki beberapa manfaat penting dalam percakapan:

  • Menunjukkan Perhatian dan Keterlibatan: Ini adalah fungsi utamanya. Aizuchi meyakinkan pembicara bahwa Anda aktif mendengarkan dan tidak hanya melamun.
  • Mendorong Pembicara untuk Lanjutkan: Ketika pembicara menerima aizuchi, mereka merasa didengarkan dan didorong untuk melanjutkan apa yang mereka katakan. Ini menciptakan aliran percakapan yang lebih lancar.
  • Memperjelas Pemahaman: Beberapa aizuchi, seperti “Sou desu ka?” atau “Naruhodo,” secara spesifik menunjukkan bahwa Anda telah memproses informasi. Jika ada kesalahpahaman, ini bisa menjadi titik untuk klarifikasi.
  • Membangun Hubungan: Dengan menunjukkan rasa hormat dan perhatian melalui aizuchi, Anda membangun rapport dan memperkuat hubungan interpersonal dengan pembicara. Ini sangat penting dalam konteks sosial maupun profesional di Jepang.
  • Menghindari Kesalahpahaman (dari sisi pembicara): Jika tidak ada aizuchi, pembicara mungkin berpikir Anda tidak mengerti, tidak tertarik, atau bahkan tidak setuju, yang bisa menyebabkan kegugupan atau frustrasi.
  • Mempertahankan Keharmonisan Sosial: Dalam budaya yang menghargai harmoni (和 – wa), aizuchi berkontribusi pada suasana percakapan yang positif dan tidak tegang.

Cara Penyampaian Aizuchi

Penyampaian aizuchi yang efektif membutuhkan kepekaan terhadap konteks dan lawan bicara:

  • Gunakan Secara Berpola, Bukan Acak: Jangan hanya mengucapkan “hai” atau “un” secara terus-menerus. Sesuaikan aizuchi dengan ritme percakapan dan poin-poin penting yang disampaikan pembicara. Misalnya, gunakan “sou desu ka” saat ada informasi baru yang menarik, atau “naruhodo” saat pembicara menjelaskan sesuatu yang Anda akhirnya pahami.
  • Variasikan Aizuchi Anda: Jangan terpaku pada satu atau dua jenis aizuchi saja. Gunakan berbagai macam aizuchi (verbal dan non-verbal) agar terdengar alami dan tidak monoton.
  • Perhatikan Tingkat Formalitas:

    Situasi Formal/Bisnis: Gunakan “hai”, “ee”, “sou desu ka”, “naruhodo”, dan anggukan. Hindari “un”.
    Situasi Kasual/Teman Dekat: Bisa menggunakan “un”, “hee”, dan mengulang kata kunci.

  • Gabungkan dengan Bahasa Tubuh: Seringkali, aizuchi verbal diikuti dengan anggukan kepala. Anggukan kepala saja juga bisa menjadi aizuchi non-verbal yang efektif.
  • Jangan Terlalu Sering atau Terlalu Jarang: Ini adalah kunci. Terlalu banyak aizuchi bisa terdengar mengganggu atau palsu. Terlalu sedikit bisa membuat pembicara merasa diabaikan. Latih pendengaran dan observasi Anda untuk merasakan kapan waktu yang tepat. Biasanya, aizuchi disampaikan di jeda-jeda alami dalam kalimat pembicara, atau ketika mereka selesai menyampaikan satu ide.
  • Ekspresi Wajah: Tunjukkan ekspresi wajah yang sesuai dengan isi pembicaraan. Jika pembicara menceritakan sesuatu yang sedih, ekspresi wajah Anda harus menunjukkan empati.
  • Hindari Memotong Pembicaraan: Aizuchi dilakukan saat pembicara berbicara, bukan untuk mengambil alih pembicaraan. Mereka adalah respons singkat yang memungkinkan pembicara melanjutkan kalimatnya.

Menguasai aizuchi adalah langkah penting dalam memahami dan berpartisipasi secara efektif dalam komunikasi berbahasa Jepang. Ini menunjukkan rasa hormat, perhatian, dan kemampuan Anda untuk berinteraksi dalam konteks budaya Jepang.

Apa Itu Aizuchi? Tips Cara Respons Ketika Kerja di Jepang

Sumber:

  • JETRO (https://www.jetro.go.jp/ext_images/canada/pdfs/communicationwithjapanese.pdf)

Info Gaji Teknologi Informasi di Jepang Terbaru 2025

Info Gaji Teknologi Informasi di Jepang Terbaru 2025

Info Gaji Teknologi Informasi di Jepang Terbaru 2025. Pekerjaan di bidang IT di Jepang sangat diminati dan menawarkan potensi gaji yang tinggi, bahkan bisa mencapai Rp 70 juta per bulan. Beberapa posisi yang populer meliputi Cloud Solutions Architect, Data Scientist, Cybersecurity Specialist, AI Engineer, dan DevOps Engineer. Industri teknologi Jepang yang sedang berkembang pesat mendorong permintaan untuk posisi-posisi ini.

Gaji untuk profesional IT di Jepang dapat bervariasi tergantung pada pengalaman, keahlian, dan posisi. Secara umum, gaji bulanan untuk pekerja IT di Jepang berkisar antara ¥300.000 hingga ¥600.000 (sekitar Rp 32 juta hingga Rp 63 juta). Namun, ada juga posisi dengan gaji yang lebih tinggi, mencapai ¥855.000 (sekitar Rp 87 juta) per bulan atau bahkan lebih, terutama untuk posisi seperti Database Administrator.

Pekerjaan Teknologi Informasi di Jepang tetap menjadi salah satu posisi yang paling menarik, baik Anda berada di jantung ibu kota Tokyo atau di kota pelabuhan Yokohama yang ramai. Dengan slogan-slogan seperti “tidak perlu bahasa Jepang ” atau “pelamar luar negeri diterima ,” banyak orang mungkin tidak menyadari seluk-beluk industri yang serba cepat ini.

Info Gaji Teknologi Informasi di Jepang Terbaru 2025

Jika Anda adalah profesional Teknologi Informasi baru yang ingin mendapatkan pekerjaan sebagai pengembang impian, Anda telah datang ke tempat yang tepat. Proses perekrutan, visa, sertifikasi Teknologi Informasi, dan kiat-kiat penting dalam jaringan—kami akan membahasnya secara lengkap dalam artikel ini.

Salary standard di Jepang enggak memandang nationality, mau kamu orang Indonesia maupun orang Jepang, it doesn’t matter. Mungkin sekitar Rp 30 juta sampai Rp 70 juta per bulan,” ujar pendiri perusahaan media dan teknologi VRIGroup Yuichiro Sasaki dalam acara Work in IT Industry in Japan yang diselenggarakan oleh PPI Jepang, Selasa (27/5/2025).

Ia menekankan, besaran gaji yang ditawarkan bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan. Terdapat pula faktor pendukung lain seperti pengalaman kerja dan tingkat penguasaan Bahasa Jepang calon tenaga kerja. Namun, Sasaki menilai bahwa kemampuan Bahasa Jepang tidak harus pada level tinggi seperti JLPT N2 atau N3. Pasalnya, bidang IT tidak ada syarat spesifik dalam keahlian bahasa seperti bidang kerja lainnya.

Penggunaan Bahasa Jepang dalam komunikasi biasanya hanya diperlukan saat berinteraksi dengan klien dari luar perusahaan di Jepang. Komunikasi internal sebagian besar perusahaan IT di Jepang cenderung lebih fleksibel dan dapat menggunakan Bahasa Inggris, terutama di lingkungan kerja multinasional.

Apabila profesional IT dari Indonesia berminat kerja di Jepang, Sasaki menyarankan untuk aktif memantau portal kerja online, seperti Jobstreet, Jobinjapan, dan platform serupa lainnya. Portal tersebut sering memuat informasi lowongan kerja dari perusahaan Jepang yang membuka peluang bagi tenaga kerja asing, termasuk bidang IT.

Sasaki menjelaskan bahwa saat ini jumlah profesional IT asal Indonesia yang bekerja di Jepang masih sangat kecil, yakni kurang dari dua persen dari total tenaga kerja asing di sektor tersebut. Hal ini berbanding terbalik dengan negara tetangga, Vietnam, yang mendominasi profesional IT di Jepang sebanyak 48 persen. Disusul oleh Filipina dengan 21 persen, India sebanyak 13 persen, sedangkan lainnya berasal dari berbagai negara lain di Asia.

Jepang merupakan salah satu destinasi menarik bagi para profesional IT. Berikut adalah tips melamar kerja IT di Jepang dan perkiraan gajinya:

Info Gaji Teknologi Informasi di Jepang Terbaru 2025

Tips Melamar Kerja IT di Jepang

Melamar kerja di Jepang, terutama di bidang IT, memiliki beberapa kekhasan yang perlu kamu perhatikan:

  1. Kemampuan Bahasa Jepang: Ini adalah faktor paling krusial. Meskipun beberapa perusahaan multinasional mungkin menggunakan bahasa Inggris, mayoritas perusahaan Jepang mengutamakan kemampuan berbahasa Jepang. Usahakan untuk mencapai level JLPT N2 atau N1, karena ini akan menjadi nilai tambah yang sangat besar dan membantu adaptasi kamu di lingkungan kerja dan sosial.
  2. Tingkatkan Keahlian Teknis:- Kuasai Bahasa Pemrograman: Pelajari bahasa pemrograman yang diminati di Jepang seperti JavaScript, Python, Java, Ruby on Rails, dan PHP. Pastikan kamu menguasai fundamental dan aplikasinya.
    Kuasai Framework Populer: Pelajari framework populer seperti React, Vue.js, Angular, dan Django.
    Asah Kemampuan Front-end dan Backend: Pahami HTML, CSS, dan JavaScript secara mendalam untuk front-end, serta konsep dasar database dan bahasa pemrograman backend.
  3. Bangun Portofolio yang Menarik:- Proyek Pribadi: Buat proyek IT pribadi untuk menunjukkan kemampuanmu.
    Kontribusi Open-source: Berkontribusi di proyek open-source menunjukkan inisiatif, kemampuan kolaborasi, dan keahlianmu.
    Ikuti Kompetisi Coding: Ikuti kompetisi coding untuk menguji kemampuan dan mendapatkan pengakuan.
  4. Siapkan Dokumen Penting:- Resume/CV: Buat CV yang menarik dan sesuai standar Jepang (biasanya mencakup foto resmi, pengalaman kerja, riwayat pendidikan, dan alasan tertarik bekerja di Jepang).
    Cover Letter: Jelaskan latar belakang, kualifikasi, dan alasan kamu ingin bekerja di perusahaan tersebut.
    Ijazah dan Transkrip Akademik: Minimal gelar Sarjana (S1) di bidang terkait. Beberapa kasus D3 atau bahkan SMA dengan JLPT N1 dan pengalaman relevan juga bisa.
    Sertifikat Kemampuan Bahasa (JLPT): Jika ada.
    Paspor, Visa Kerja, Kartu Identitas, Surat Kesehatan, SKCK luar negeri, Formulir Permohonan.
  5. Cari Lowongan Kerja:- Platform Lowongan Kerja Online: Gunakan platform seperti Indeed, LinkedIn, Gaijinpot, dan CareerEngine.
    Situs Perusahaan: Kunjungi situs web perusahaan IT Jepang yang kamu minati.
    Agensi Perekrutan: Pertimbangkan menggunakan agen perekrutan khusus IT yang fokus pada penempatan tenaga kerja di Jepang.
  6. Pahami Budaya dan Etika Kerja Jepang:- Disiplin dan Etos Kerja Tinggi: Jepang terkenal dengan jam kerja yang panjang dan perfeksionisme. Tepat waktu sangat ditekankan.
    Sopan Santun dan Hierarki (Senioritas): Hormati atasan dan pahami hubungan senior-junior (senpai-kohai).
    Konsep Horenso: Pentingnya Houkoku (melapor), Renraku (menginformasikan/mengkomunikasikan), dan Soudan (konsultasi). Ini menekankan komunikasi yang efektif di tempat kerja.
    Kaizen: Filosofi perbaikan berkelanjutan.
    Makoto dan Ganbatte Kudasai: Ketulusan, kejujuran, dan semangat pantang menyerah.
  7. Persiapan Wawancara: Lakukan mock interview untuk mengurangi kegugupan dan mengoptimalkan waktu.
  8. Persiapan Finansial: Siapkan dana awal untuk kebutuhan sebelum menerima gaji pertama, seperti biaya pengurusan visa/paspor, sewa tempat tinggal, makan, dan kebutuhan sehari-hari.

Info Gaji Teknologi Informasi di Jepang Terbaru 2025

Gaji IT di Jepang

Gaji di Jepang bervariasi tergantung pada posisi, pengalaman, dan lokasi (kota besar seperti Tokyo cenderung memiliki gaji lebih tinggi). Berdasarkan data yang tersedia (update terakhir sekitar awal 2024), rata-rata gaji IT di Jepang sekitar 585.833 Yen per bulan atau sekitar Rp60,2 juta per bulan. Untuk insinyur IT, pendapatan tahunan rata-rata bisa berkisar antara 5.000.000 hingga 12.000.000 Yen.

Beberapa contoh gaji per jam di kota besar:

  • Prefektur Kanagawa: 1.112 Yen per jam
  • Prefektur Tokyo: 1.113 Yen per jam
  • Prefektur Osaka: 1.064 Yen per jam

Perlu diingat:

  • Angka-angka di atas adalah rata-rata. Gaji bisa lebih tinggi untuk posisi senior atau keahlian khusus.
  • Biaya hidup di Jepang, terutama di kota besar seperti Tokyo, cukup tinggi. Sewa apartemen bisa mencapai 50.000 – 80.000 Yen per bulan (sekitar Rp5 juta – Rp8 juta), belum termasuk listrik, air, dan gas. Namun, jika kamu bisa berhemat (misalnya masak sendiri), biaya makan bisa ditekan hingga 15.000 – 20.000 Yen per bulan (sekitar Rp1,5 juta – Rp2 juta).

Semoga informasi ini membantu persiapanmu untuk melamar kerja IT di Jepang!

Sumber : kompas.com

 

Peluang Kerja di Bidang Teknologi Informasi Jepang Tersedia untuk Orang Indonesia

Peluang Kerja di Bidang Teknologi Informasi Jepang Tersedia untuk Orang Indonesia

Peluang Kerja di Bidang Teknologi Informasi Jepang Tersedia untuk Orang Indonesia. Bekerja di bidang IT di Jepang sangat menjanjikan, terutama bagi lulusan S1 dengan keahlian di bidang ilmu komputer, teknologi informasi, atau pengembangan perangkat lunak. Peluang kerja tersedia di berbagai posisi seperti pengembang perangkat lunak, spesialis keamanan siber, dan analis data. Gaji yang ditawarkan juga cukup menarik, dengan potensi mencapai Rp 70 juta per bulan.

Gaji di bidang IT di Jepang cukup beragam, tergantung pada posisi, pengalaman, dan jenis perusahaan. Secara umum, gaji bulanan bagi pekerja IT di Jepang bisa mencapai ¥300,000 hingga ¥600,000 per bulan (sekitar Rp 384 juta – Rp 768 juta per tahun). Namun, ada juga posisi dengan gaji yang lebih tinggi, seperti Database Administrator yang bisa mendapatkan ¥269,000 hingga ¥855,000 (sekitar Rp 27 juta – Rp 87 juta).

Gaji di bidang IT di Jepang sangat kompetitif, dan ada banyak peluang bagi profesional IT yang memiliki keahlian dan pengalaman. Gaji bulanan yang bisa diharapkan berkisar antara ¥300,000 hingga ¥600,000 per bulan, atau bahkan lebih, tergantung pada posisi dan pengalaman.

Peluang Kerja di Bidang Teknologi Informasi Jepang Tersedia untuk Orang Indonesia

Meski jumlah profesional asal Indonesia di sektor ini masih tergolong kecil, sejumlah keunggulan membuat perusahaan Jepang mulai melirik talenta IT dari Tanah Air. Namun, ada beberapa alasan khusus yang membuat perusahaan Jepang mempertimbangkan lebih serius tenaga kerja asal Indonesia.

Tenaga kerja Indonesia di bidang teknologi informasi (information technology/IT) punya peluang besar untuk berkarier di Jepang. Yuichiro Sasaki, pendiri perusahaan media dan teknologi VRIGroup, menjelaskan bahwa performa tenaga kerja Indonesia di bidang IT sudah setara dengan negara-negara seperti India, China, dan Vietnam.

Gaji Lebih Kompetitif

Salah satu alasan utamanya adalah ekspektasi gaji yang relatif lebih rendah dibandingkan tenaga kerja asal China dan India, meski kemampuan teknisnya sebanding.

“China adalah salah satu negara yang performanya tinggi di dunia, tetapi juga memiliki ‘harga’ tinggi untuk IT,” ujar Sasaki dalam acara Work in IT Industry in Japan yang digelar oleh PPI Jepang, Selasa (27/5/2025).

Sasaki menyebut, SDM asal Indonesia memiliki kualitas yang cukup mumpuni. Bahkan bisa disejajarkan dengan tenaga kerja asal Vietnam yang kini mendominasi pasar kerja IT di Jepang.

Pertumbuhan Startup dan Unicorn di Indonesia

Alasan lain yang memperkuat peluang ini adalah pesatnya pertumbuhan industri teknologi di Indonesia. Termasuk ditandai dengan kemunculan berbagai startup besar seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan OVO.

“Indonesia memiliki banyak unicorn seperti yang saya sebutkan, walaupun perkembangannya masih di bawah China dan India,” ungkap Sasaki.

Kemajuan tersebut menunjukkan bahwa talenta IT Indonesia punya pengalaman praktis dan adaptasi teknologi yang kuat. Hal itu tentunya menjadi modal penting untuk bersaing di pasar global, termasuk Jepang.

Tantangan Bahasa dan Track Record

Meski punya banyak keunggulan, Sasaki juga menyoroti beberapa tantangan yang harus dihadapi tenaga kerja Indonesia, salah satunya adalah kemampuan Bahasa Inggris yang masih di bawah Filipina dan India.

“Negara yang bisa berbahasa Inggris seperti Filipina dan India lebih mudah diterima karena perusahaan tidak perlu mengambil penerjemah,” kata Sasaki.

Selain itu, rekam jejak (track record) tenaga kerja profesional asal Indonesia di Jepang juga masih terbatas. Berdasarkan data yang dipaparkan Sasaki, profesional IT asal Indonesia hanya mengisi kurang dari dua persen dari total tenaga kerja asing di sektor tersebut. Hal ini berbeda dengan Vietnam yang sudah memiliki jaringan profesional luas di Jepang dan lebih dipercaya oleh perusahaan setempat.

Peluang Kerja di Bidang Teknologi Informasi Jepang Tersedia untuk Orang Indonesia

Persiapan dan Syarat:

  1. Visa Kerja: Anda memerlukan visa kerja, yang dapat berupa visa Insinyur/Spesialis Humaniora/Layanan Internasional, visa Profesional Asing yang Sangat Terampil, atau visa Working Holiday.
  2. Kualifikasi: Pastikan Anda memiliki kualifikasi yang sesuai dengan posisi yang diminati. Lulusan S1 di bidang IT biasanya menjadi prioritas.
  3. Surat Lamaran dan CV: Sesuaikan surat lamaran dan CV dengan format dan gaya yang umum di Jepang.
  4. Wawancara: Latihan menjawab pertanyaan umum wawancara dan pelajari budaya wawancara di Jepang.
  5. Bahasa Jepang: Meskipun tidak selalu wajib, kemampuan bahasa Jepang akan sangat membantu.

Peluang dan Posisi:

  1. Pengembang Perangkat Lunak: Posisi ini terus dicari oleh perusahaan IT di Jepang.
  2. Spesialis Keamanan Siber: Kebutuhan akan keamanan siber yang terus meningkat membuka peluang bagi para spesialis.
  3. Analis Data: Dengan semakin banyaknya data, analis data menjadi sangat dibutuhkan.
  4. Web Developer: Banyak perusahaan di Jepang yang membutuhkan web developer, bahkan dengan tingkat keterampilan junior.
  5. IT Engineer: Beberapa lowongan juga tersedia untuk IT engineer, dengan penempatan di berbagai wilayah di Jepang.

Tips Tambahan:

  1. Latihan Bahasa Jepang:
    Jika memungkinkan, pelajari bahasa Jepang untuk memudahkan komunikasi dan kerja.
  2. Mencari Lembaga Pengirim:
    Beberapa lembaga pengirim dapat membantu Anda mencari pekerjaan di Jepang dan mempersiapkan visa.
  3. Menyiapkan Diri untuk Wawancara:
    Latihan menjawab pertanyaan wawancara dan memahami budaya wawancara di Jepang.
  4. Mengikuti Program Magang:
    Japan Internship Program (JIP) dapat menjadi pilihan bagi yang ingin mendapatkan pengalaman kerja di Jepang.

Dengan persiapan yang matang dan pengetahuan tentang peluang kerja di Jepang, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan IT di Jepang.

Peluang Kerja di Bidang Teknologi Informasi Jepang Tersedia untuk Orang Indonesia

Sumber : kompas.com

Syarat Jadi Sopir Bus di Jepang Program SSW

Syarat Jadi Sopir Bus di Jepang Program SSW

Syarat Jadi Sopir Bus di Jepang Program SSW. Untuk menjadi sopir bus di Jepang melalui Program SSW (Specified Skilled Worker), calon pekerja perlu memenuhi beberapa syarat, termasuk memiliki SIM yang berlaku, kemampuan bahasa Jepang setara JLPT N3, lulus ujian keterampilan khusus SSW, dan memiliki tawaran kerja dari perusahaan terdaftar. Selain itu, pengalaman mengemudi profesional dan pendidikan tambahan tentang peraturan lalu lintas dan etika berkendara di Jepang juga menjadi nilai tambah.

Ingin bekerja sebagai sopir bus di Jepang? Peluang ini terbuka lebar, tetapi calon sopir bus di Jepang harus memenuhi syarat kemampuan Bahasa Jepang hingga pengalaman mengemudi. Salah satu syarat yang paling krusial adalah kemampuan Bahasa Jepang setara JLPT N3.

Level ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan syarat pada bidang kerja lain dalam skema Specified Skilled Worker (SSW). Selain bahasa, calon sopir bus juga diwajibkan memiliki minimal SIM B1 atau SIM A yang telah aktif selama setidaknya 1,5 tahun.

Syarat Jadi Sopir Bus di Jepang Program SSW

Meski sudah punya pengalaman menyetir, mereka tetap harus mengikuti pendidikan mengemudi tambahan guna memahami peraturan lalu lintas serta etika berkendara di Jepang. Menariknya, lowongan kerja ini cukup fleksibel dari sisi usia. Secara administratif, tidak ada batasan umur yang terlalu ketat untuk mengikuti program ini.

Meski persyaratannya tergolong tinggi, pekerjaan sebagai sopir bus di Jepang menawarkan imbalan yang sepadan. Jepang menghadapi kekurangan pengemudi truk, bus, dan taksi sehingga industri transportasi otomobil resmi dibuka sejak Maret 2024.

Jika kamu tertarik untuk bekerja sebagai sopir profesional di Jepang, berikut 8 hal penting yang perlu diketahui tentang industri ini dan persyaratan ujian.

1. Syarat Jadi Sopir di Jepang

Pekerja asing harus memenuhi syarat tertentu untuk bisa menjadi sopir di Jepang sebagai berikut:

  • Lulus ujian bahasa Jepang (minimal N3).
  • Lulus Ujian Evaluasi SSW 1 untuk kategori kendaraan (truk, bus, atau taksi).
  • Memiliki surat izin mengemudi Jepang:
    • Truk: SIM Kelas 1 Jepang
    • Bus dan Taksi: SIM Kelas 2 Jepang
  • Menyelesaikan Pelatihan Pengemudi Baru bagi pengemudi bus dan taksi.

2. Syarat Ujian SSW 1

Peserta yang mau mengikuti ujian evaluasi SSW 1 sektor transportasi jalan/otomobil harus memenuhi persyaratan berikut:

  • Berusia minimal 17 tahun pada saat ujian.
  • Memiliki surat izin mengemudi yang valid, baik dari Jepang maupun dari negara asal.
  • Bagi peserta asing yang mengikuti ujian di Jepang, harus memiliki status residensi yang sah.

Lulus ujian ini tidak secara otomatis memberikan visa SSW 1. Kandidat yang berhasil tetap harus mengajukan Certificate of Eligibility (COE) dan melalui prosedur imigrasi Jepang untuk mendapatkan izin kerja resmi.

3. Ujian Evaluasi SSW 1

Ujian Evaluasi SSW 1 mengukur pemahaman sopir asing dalam keselamatan dan operasional transportasi. Nilai kelulusan minimal: 60 persen pada di setiap bagian. Ujian terdiri dari:

  • Tes Tertulis: 30 soal dengan format benar/salah
  • Tes Praktis: 20 soal pilihan ganda

Fokus ujian berdasarkan sektor transportasi:

SektorMateri Ujian Utama
TrukPengangkutan barang, keamanan muatan, keselamatan operasional
BusKeselamatan penumpang, layanan darurat, pelayanan pelanggan
TaksiNavigasi rute, sistem tarif, interaksi dengan penumpang

4. Surat Izin Mengemudi (SIM) Jepang

Semua pengemudi harus memiliki SIM Jepang yang sah. Persyaratan dan batas waktu:

  • Truk: Maksimal 6 bulan untuk memperoleh SIM Kelas 1.
  • Bus & Taksi: Maksimal 1 tahun untuk memperoleh SIM Kelas 2.
  • Jika gagal memperoleh SIM dalam batas waktu, visa SSW tidak dapat diperpanjang.

Pekerja asing yang memiliki SIM luar negeri bisa mengajukan konversi SIM ke SIM Jepang melalui Gaimen Kirikae, dengan syarat:

  • Memiliki pengalaman berkendara minimal 3 bulan di negara asal sebelum mengajukan konversi.
  • SIM Internasional (IDP) tidak bisa digunakan untuk bekerja sebagai pengemudi profesional di Jepang.

5. Pendaftaran dan Validitas Sertifikat

Pendaftaran ujian dilakukan secara online melalui situs resmi ClassNK. Calon peserta harus mengisi formulir pendaftaran dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan sebelum mengikuti ujian. Hasil ujian akan diumumkan dalam waktu satu bulan setelah pelaksanaan ujian.

Peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat kelulusan. Ini menjadi bukti kompetensi mereka sebagai pengemudi di bawah skema SSW. Sertifikat kelulusan ini memiliki masa berlaku selama 10 tahun dan dapat diperbarui sebelum masa berlakunya habis.

6. Biaya Ujian dan Sertifikat Kelulusan

  • Biaya ujian (domestik, Jepang): 5.000 yen (belum termasuk pajak).
  • Biaya ujian (luar negeri): 37 dollar AS.
  • Biaya penerbitan sertifikat kelulusan: 14.000 yen (belum termasuk pajak).
  • Harga dapat berubah sesuai dengan fluktuasi nilai tukar mata uang.

7. Jadwal Ujian Terbaru

Ujian Evaluasi SSW sektor transportasi jalan di Jepang diselenggarakan beberapa kali dalam sebulan selama Januari hingga Februari 2025. Ujian juga diadakan di beberapa negara, termasuk Filipina, Kamboja, Myanmar, Mongolia, Nepal, Indonesia, Thailand, India, Sri Lanka, Uzbekistan, dan Bangladesh. Pelaksanaan ujian di negara tersebut dijadwalkan berlangsung antara Januari hingga Februari 2025.

8. Kondisi Kerja dan Hak Pekerja Asing

Sopir asing di Jepang berhak atas gaji dan kondisi kerja setara dengan pengemudi Jepang. Hal itu mencakup standar upah, jam kerja, serta akses terhadap tunjangan dan perlindungan hukum yang berlaku di industri transportasi Jepang. Selain itu, jika masa berlaku visa SSW 1 hampir habis dan masih dalam proses evaluasi perpanjangan, visa tersebut dapat diperpanjang hingga 2 bulan.

Perpanjangan ini memungkinkan pekerja tetap berada di Jepang secara legal sambil menunggu keputusan resmi terkait status visa mereka. Sementara itu, pengemudi yang telah memenuhi semua persyaratan lebih awal dapat langsung mengajukan perpindahan dari visa sementara ke visa SSW 1. Mereka tidak perlu menunggu hingga masa berlaku visa sementara habis untuk memulai proses perpindahan.

Syarat Jadi Sopir Bus di Jepang Program SSW

Sumber:

Apa Itu JESTA? Jepang Akan Menggunakan JESTA untuk Memeriksa Data Wisatawan, Berikut Cara Kerjanya

Apa Itu JESTA? Jepang Akan Menggunakan JESTA untuk Memeriksa Data Wisatawan, Berikut Cara Kerjanya

Apa Itu JESTA? Jepang Akan Menggunakan JESTA untuk Memeriksa Data Wisatawan, Berikut Cara Kerjanya. Melansir siaran pers Kementerian Kehakiman Jepang pada Jumat (23/5/2025), sistem otorisasi perjalanan elektronik bernama JESTA akan berlaku mulai tahun fiskal 2028. JESTA diwajibkan bagi calon wisatawan dari 71 negara dan wilayah bebas visa yang ingin masuk ke Jepang.

Jika tidak mendapat otorisasi, pemohon tidak diperbolehkan naik pesawat menuju Jepang. Hal ini penting, terutama karena jumlah wisatawan asing yang datang ke Jepang semakin meningkat.

Wisatawan yang akan berkunjung ke Jepang pada 2028 bersiap-siap mengajukan permohonan otorisasi secara online sebelum keberangkatan. JESTA merupakan versi Jepang dari Electronic System for Travel Authorization (ESTA) yang sudah diimplementasikan di beberapa negara salah satunya Amerika Serikat.

Apa Itu JESTA? Jepang Akan Menggunakan JESTA untuk Memeriksa Data Wisatawan, Berikut Cara Kerjanya

Menambahkan dari Asahi Shimbun (25/5/2025), otoritas imigrasi akan memeriksa apakah pemohon memiliki catatan kriminal atau pernah tinggal secara ilegal di Jepang. Menteri Kehakiman Jepang menegaskan, JESTA menjadi kunci agar pengelolaan imigrasi dan izin tinggal lebih ketat sekaligus proses pemeriksaan berjalan cepat.

Pemerintah juga berkomitmen untuk bertindak tegas terhadap warga asing yang tidak mematuhi aturan demi menjaga keamanan dan ketenangan masyarakat.

Selain itu, pemerintah Jepang juga menguatkan langkah-langkah untuk menekan jumlah penduduk ilegal lewat “Rencana Nol Penduduk Ilegal”.

Rencana ini berisi tujuh kebijakan utama, termasuk pencegahan masuknya warga asing dengan catatan kriminal dan percepatan deportasi bagi mereka yang ditolak sebagai pengungsi.

Apa Itu JESTA?

JESTA (Japanese Electronic System for Travel Authorization) adalah sistem otorisasi perjalanan elektronik yang akan diluncurkan oleh Jepang untuk negara-negara yang memiliki pengecualian visa. Sistem ini akan berfungsi seperti ESTA di AS, di mana pelancong harus mengajukan otorisasi daring sebelum mereka dapat memasuki Jepang.

JESTA adalah sistem otorisasi perjalanan elektronik yang mengharuskan wisatawan yang memenuhi syarat untuk mengajukan aplikasi daring sebelum berangkat ke Jepang. Aplikasi tersebut akan mengumpulkan informasi penting seperti tujuan kunjungan, durasi tinggal, detail akomodasi, dan data identifikasi pribadi.

Apa Itu JESTA? Jepang Akan Menggunakan JESTA untuk Memeriksa Data Wisatawan, Berikut Cara Kerjanya

Cara Kerja JESTA

Sampai saat ini, masih belum ada informasi pasti mengenai cara kerja JESTA.

Namun, berikut perkiraan cara kerja JESTA berdasarkan dari laporan survei “Studi Penelitian tentang Pengenalan Sistem Otentikasi Perjalanan Elektronik (ESTA)” oleh Kementerian Kehakiman Jepang pada Maret 2021.

1. Pengajuan Permohonan

Calon wisatawan mengajukan permohonan secara online melalui portal web sebelum keberangkatan.

Isi data pribadi, informasi paspor, dan menjawab pertanyaan skrining.

Sistem tidak mengeluarkan cap atau stiker fisik, melainkan menyimpan otorisasi secara elektronik.

2. Skrining Otomatis

Data permohonan yang masuk akan diperiksa secara otomatis oleh sistem berdasarkan daftar pantauan, basis data imigrasi, dan kriteria keamanan.

3. Persetujuan atau Pemeriksaan Manual

Jika pemeriksaan otomatis lolos, wisatawan akan menerima otorisasi elektronik.

Namun, jika terindikasi atau ditolak, petugas pemerintah akan melakukan peninjauan manual.

Jika otorisasi ditolak, wisatawan harus mengajukan visa melalui proses konsuler biasa.

4. Verifikasi Saat Check-in

Di bandara, maskapai menggunakan sistem IAPI untuk memverifikasi paspor dan otorisasi JESTA secara real-time sebelum keberangkatan.

Jika otorisasi tidak ditemukan atau ada masalah, penumpang tidak diizinkan naik pesawat.

Interactive Advance Passenger Information (IAPI) adalah sistem yang memungkinkan pemerintah memperoleh dan memproses data penumpang sebelum keberangkatan.

5. Boarding dan Masuk ke Jepang

Wisatawan yang mendapat otorisasi diizinkan naik pesawat.

Setelah tiba di Jepang, mereka menjalani pemeriksaan imigrasi standar, yang bisa dipercepat jika sudah melewati proses pre-screening JESTA.

Apa Itu JESTA? Jepang Akan Menggunakan JESTA untuk Memeriksa Data Wisatawan, Berikut Cara Kerjanya

71 Negara yang Harus Ajukan JESTA

Mengutip VisasNews (27/5/2025), berikut 71 negara dan wilayah yang harus mengajukan permohonan JESTA sebelum berangkat ke Jepang.

Asia

  • Brunei

  • Hong Kong

  • Indonesia

  • Israel

  • Makau

  • Malaysia

  • Qatar

  • Singapura

  • Korea Selatan

  • Taiwan

  • Thailand

  • Turki

  • Uni Emirat Arab

Eropa

  • Andorra

  • Austria

  • Belgia

  • Bulgaria

  • Kroasia

  • Siprus

  • Republik Ceko

  • Denmark

  • Estonia

  • Finlandia

  • Prancis

  • Jerman

  • Yunani

  • Hungaria

  • Islandia

  • Irlandia

  • Italia

  • Latvia

  • Liechtenstein

  • Lituania

  • Luksemburg

  • Malta

  • Monako

  • Belanda

  • Makedonia Utara

  • Norwegia

  • Polandia

  • Portugal

  • Rumania

  • San Marino

  • Serbia

  • Slowakia

  • Slovenia

  • Spanyol

  • Swedia

  • Swiss

  • Britania Raya

Amerika

  • Amerika Serikat

  • Argentina

  • Bahama

  • Barbados

  • Brasil

  • Cile

  • El Salvador

  • Guatemala

  • Honduras

  • Kanada

  • Kosta Rika

  • Meksiko

  • Panama

  • Republik Dominika

  • Suriname

  • Uruguay

Oseania

  • Australia

  • Selandia Baru

Afrika

  • Lesotho

  • Mauritius

  • Tunisia

Apa Itu JESTA? Jepang Akan Menggunakan JESTA untuk Memeriksa Data Wisatawan, Berikut Cara Kerjanya

Sumber:

  • Kementerian Kehakiman Jepang
    https://www.moj.go.jp
    https://www.moj.go.jp/isa/immigration/resources/02_00012.html
    https://www.moj.go.jp/isa/content/001346957.pdf
  • Asahi Shimbun (https://www.asahi.com/ajw/articles/15790828)
  • VisasNews (https://visasnews.com)
Cara Mendapatkan Visa Kerja ke Jepang dengan Kartu Kuning

Cara Mendapatkan Visa Kerja ke Jepang dengan Kartu Kuning

Cara Mendapatkan Visa Kerja ke Jepang dengan Kartu Kuning. Membuat kartu kuning (Kartu Pencari Kerja/AK1) merupakan langkah penting dalam mencari pekerjaan, termasuk kerja di Jepang. Anda bisa membuat kartu kuning secara online melalui platform seperti Sisnaker atau e-Makaryo. Setelah disetujui, kartu kuning bisa diunduh atau dicetak. Untuk keperluan visa kerja ke Jepang, kartu kuning tersebut perlu dilegalisir dan disahkan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker)

Sebuah perusahaan teknologi Jepang akhirnya mengirimkan surat penawaran yang sudah lama ditunggu. Pada pagi yang lembap di kawasan Sudirman CBD Jakarta, seorang insinyur perangkat lunak membuka emailnya untuk keseratus kalinya.

Namun, mitra HR dengan lembut mengingatkan bahwa ada satu berkas administrasi yang belum lengkap, yaitu kartu AK-1 atau yang lebih dikenal sebagai kartu kuning. Tanpa kartu ini, Surat Keterangan Layak (Certificate of Eligibility/CoE) untuk visa kerja tidak dapat diajukan.

Cara Mendapatkan Visa Kerja ke Jepang dengan Kartu Kuning

Kondisi ini terjadi setiap minggu di kota-kota dengan sektor pertumbuhan tinggi di Indonesia. Mulai dari analis keuangan di Surabaya hingga desainer UX di Bandung, pelamar kerja di sektor putih menghadapi tantangan yang sama.

Perjalanan mereka menuju Marunouchi di Tokyo atau distrik Umeda di Osaka masih bergantung pada selembar kartu berukuran A5 berwarna kuning yang diterbitkan oleh Disnaker setempat.

Mengapa AK-1 Masih Penting pada 2025?

1. Persyaratan yang Bertahan Melebihi Resume Tulisan Tangan

Awalnya, kartu AK-1 diperkenalkan untuk mencocokkan pencari kerja domestik dengan lowongan di tingkat provinsi. Namun, kartu ini kemudian berkembang menjadi dokumen serbaguna untuk mobilitas tenaga kerja ke luar negeri.

Perusahaan Jepang meminta kartu kuning karena berfungsi sebagai konfirmasi status pelamar di database ketenagakerjaan nasional Indonesia. Terutama perusahaan yang mensponsori visa Engineer/Specialist in Humanities/International Services (Gijinkoku).

Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia menegaskan pada Maret 2025 bahwa pembuatan kartu kuning tetap gratis, baik melalui jalur langsung maupun online.

2. Permintaan yang Meningkat dari Jepang

Badan Imigrasi Jepang melaporkan sebanyak 199.824 penduduk Indonesia tercatat pada 31 Desember 2024. Angka itu naik 34 persen dalam 12 bulan terakhir, dengan kategori “Engineer/Humanities” sebagai yang paling cepat bertambah.

Sebagian besar adalah profesional dengan pengalaman menengah yang direkrut secara langsung, bukan melalui program pelatihan. Perusahaan mengandalkan AK-1 untuk memverifikasi kelayakan tenaga kerja sebelum mengajukan CoE yang kemudian ditinjau oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.

Cara Mendapatkan Visa Kerja ke Jepang dengan Kartu Kuning

Pola yang Sering Dihadapi Pelamar Kerja Kantoran

PolaKondisi yang TerjadiDampak Umum
Digital dulu, fisik kemudianSebagian besar pelamar membuat kartu kuning secara online melalui portal Sisnaker; pencetakan final tetap harus ke kantor Disnaker.Harus mengatur izin kerja dan perjalanan antar kota untuk non-residen.
Loop data tidak cocokData KTP, transkrip akademik, dan profil Sisnaker berbeda format.Portal menolak unggahan, menyebabkan input ulang berulang kali; keluhan utama di forum pengguna.
Server lambat pada jam sibukLogin memuncak antara pukul 20.00–23.00 WIB setelah jam kerja.Halaman aplikasi macet; beberapa pelamar memilih menyerahkan dokumen langsung keesokan harinya.
Permintaan legalisasiPerusahaan Jepang sering meminta salinan “dilegalisir” dengan cap basah.Antrian tambahan di loket Disnaker; proses tambah satu hari kerja.
Masa berlaku dan pelaporanAK-1 berlaku dua tahun, tapi harus dilaporkan setiap enam bulan.Profesional yang sedang proyek singkat di Jepang harus mengirim kartu ke Indonesia untuk pembaruan.

Cara Membuat Kartu Kuning

1. Siapkan dokumen dengan benar, beri nama file sesuai aturan

Format tanggal lahir dan batas ukuran file berbeda tiap kabupaten. Konvensi aman: YYYYMMDD_Nama_TipeDokumen.pdf (contoh: 19980714_SatyaKurniawan_SKS.pdf).

2. Gunakan portal resmi Sisnaker atau e-Makaryo

Pilih cara bikin kartu kuning online di halaman depan Sisnaker atau e-Makaryo di beberapa provinsi. Prosesnya:

  • Daftar/masuk ke akun nasional.
  • Lengkapi profil: riwayat pendidikan, keahlian, nilai tes bahasa (misalnya JLPT N2).
  • Unggah scan KTP, ijazah terbaru, dan foto 3×4 cm.
  • Kirim dan tunggu konfirmasi lewat email/SMS.

Portal biasanya membutuhkan waktu verifikasi 24 jam. Namun, survei terhadap 412 pelamar di Jakarta pada kuartal pertama 2025 menunjukkan waktu median persetujuan sembilan jam.

3. Ambil atau cetak kartu

Setelah disetujui, unduh surat kuning dalam bentuk PDF. Beberapa kabupaten memungkinkan pencetakan warna langsung di kertas kuning. Daerah lainnya mengharuskan pelamar membawa lembar QR code ke Disnaker untuk cap resmi. Ini adalah cara pembuatan kartu kuning yang diakui di luar negeri.

4. Legalisasi dan pengesahan

Untuk posisi dengan gaji di atas 250.000 yen per bulan, HR Jepang biasanya meminta:

  • Cap Disnaker “Telah Dilegalisir”
  • Tanda tangan tinta petugas yang mengeluarkan
  • Fotokopi depan-belakang pada kertas A4 untuk arsip kedutaan

Waktu antrean bervariasi; kantor Bandung rata-rata 45 menit di luar musim wisuda, Tangerang bisa lebih dari dua jam pada Senin.

Peran Profesional Indonesia dalam Budaya Dokumentasi Jepang

1. Ketelitian adalah keharusan

Proses di kantor belakang perusahaan Jepang mencerminkan ketatnya prosedur imigrasi nasional: satu kesalahan ketik bisa memaksa pengajuan ulang penuh.

Kandidat melaporkan bahwa AK-1 yang mencantumkan “Informatics Engineering” bukan “Information Engineering” dalam bahasa Inggris menunda pengeluaran CoE selama tiga minggu.

2. Sinkronisasi dengan jadwal CoE

Surat Keterangan Layak (CoE) memerlukan 1–3 bulan pemrosesan, namun pengajuan tidak diterima jika tanggal AK-1 tidak mendahului surat permohonan dari pemberi kerja. Para profesional menjadwalkan pembuatan kartu kuning minimal seminggu sebelum tanda tangan kontrak kerja.

3. Jembatan bahasa

Meski AK-1 menggunakan Bahasa Indonesia, perusahaan menambahkan terjemahan resmi dalam bahasa Jepang oleh HR internal. Format standar kartu ini mengurangi ambiguitas dibandingkan résumé informal.

Angka Nyata: Skala Proses Pembuatan

  • Sebanyak 376.897 kartu AK-1 diterbitkan secara nasional pada 2024; 22 persen melalui portal online.
  • Tercatat 42.000 persetujuan CoE untuk visa “Engineer/Humanities” yang melibatkan warga negara Indonesia pada 2024, naik 18 persen dibanding tahun sebelumnya.
  • Rata-rata tawaran gaji untuk spesialis Indonesia tahun pertama sebesar 279.000 yen per bulan.

Kesalahan Umum dan Cara Menghindarinya

KesalahanSolusi Cepat
Lupa melaporkan tiap enam bulanPasang pengingat kalender; pelaporan bisa diwakilkan dengan surat kuasa bermaterai.
Mengunggah selfie bukan foto formalPortal menolak foto dengan pakaian santai; gunakan pakaian formal.
Menggunakan scan dokumen hitam putihScan berwarna mempercepat proses verifikasi hingga 30 persen.
Menunda pembuatan hingga setelah tanda tangan kontrakBeberapa daerah mewajibkan kartu AK-1 sebelum surat penawaran kerja; urus sejak awal.

Jejak Kertas dan Impian Profesional

Di era tanda tangan elektronik dan resume berbasis blockchain, kartu kuning tampak kuno. Namun, kekakuan itulah yang justru menjadi keunggulan yang dicari perusahaan global. Sebuah konfirmasi resmi dan terpusat bahwa pelamar benar-benar terdaftar dalam tenaga kerja Indonesia.

Bagi profesional kantoran Indonesia yang menatap ekonomi Jepang yang sudah menua tetapi tetap haus inovasi, menguasai langkah-langkah pembuatan kartu kuning online sangat penting. Proses ini bukan sekadar urusan birokrasi, melainkan jembatan yang menghubungkan talenta Nusantara dengan ruang rapat di Jepang.

Cara Mendapatkan Visa Kerja ke Jepang dengan Kartu Kuning

Sumber:

Cara Memilih LPK Jepang Resmi dan Terpercaya untuk Menghindari LPK Red Flag!

Cara Memilih LPK Jepang Resmi dan Terpercaya untuk Menghindari LPK Red Flag!

Cara Memilih LPK Jepang Resmi dan Terpercaya untuk Menghindari LPK Red Flag! . Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memilih LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) di Jepang. Pastikan LPK memiliki izin resmi dan terdaftar di Kemnaker. Lihat reputasi dan kredibilitas LPK melalui testimoni, media sosial, atau bertanya kepada alumni. Periksa apakah program pelatihan yang tersedia sesuai dengan bidang pekerjaan yang Anda inginkan di Jepang dan komprehensif. Selain itu, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan tentang transparansi pembiayaan dan biaya.

Anda ingin bekerja dan berkarir di Jepang? Pilih LPK terpercaya di Indonesia. Bekerja di Jepang memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan keterampilan Anda, mendapatkan pengalaman, dan bahkan mengubah nasib Anda. Disebabkan banyak penyedia tenaga kerja yang hanya membuat janji, prosesnya menjadi sulit. Oleh karena itu, pelajari beberapa saran untuk memilih penyedia tenaga kerja terbaik di sini.

Keinginan orang Indonesia untuk bekerja di Jepang belakangan ini meningkat karena berbagai alasan, termasuk tingginya standar gaji dan kesempatan karir yang luas. Selain itu, Jepang dikenal memiliki teknologi canggih dan lingkungan kerja yang baik, yang menarik minat pencari kerja dari Indonesia.

Cara Memilih LPK Jepang Resmi dan Terpercaya untuk Menghindari LPK Red Flag!

Namun, tidak semua LPK menawarkan layanan yang dapat diandalkan. Oleh karena itu, penting untuk memilih LPK ke Jepang yang tepat agar tidak tertipu di kemudian hari. Simak tips berikut untuk menemukan LPK ke Jepang yang dapat diandalkan!

Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) memainkan peran penting terutama bagi calon pekerja program Specified Skilled Worker (SSW) atau posisi kerah putih. Pasalnya, gagasan untuk bekerja di Jepang bukan sekadar mimpi melainkan tujuan nyata terutama di berbagai daerah di Indonesia.

Kisah sukses tetangga atau kerabat yang bekerja di Jepang telah menjadi inspirasi. Mereka membuktikan bisa meraih lingkungan kerja bersih, terstruktur, gaji layak, bahkan tabungan yang mengubah hidup. Namun, terdapat pula sisi lain terutama dalam memilih Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di balik setiap kisah sukses.

Kekhawatiran seperti, “LPK ini katanya murah tapi tidak jelas lulusannya kerja di mana,” atau “Katanya sudah terdaftar, tapi tidak ada pelatihan bahasa yang memadai,” kerap menghantui benak calon pekerja maupun keluarga mereka. Inilah alasan calon pekerja harus mendaftar pada LPK resmi dan terpercaya yang menawarkan pelatihan Bahasa Jepang terstruktur, persiapan kerja, pengetahuan industri dasar, serta bantuan penempatan kerja dan prosedur visa.

Kualitas dan legitimasi LPK bervariasi secara signifikan. Beberapa di antaranya dikelola secara profesional dan terdaftar di pemerintah. Sementara yang lain beroperasi tanpa izin yang semestinya, membuat peserta kurang siap atau salah informasi. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia bahkan menerima berbagai laporan mengenai pusat pelatihan yang menipu peserta terkait jaminan penempatan atau membebankan biaya tersembunyi yang berlebihan.

Cara Memilih LPK Jepang Resmi dan Terpercaya untuk Menghindari LPK Red Flag!

Lantas, bagaimana cara menemukan LPK resmi dan terpercaya untuk bekerja di Jepang? Simak tips berikut.

1. Cek Basis Data Resmi Pemerintah

Langkah pertama dalam menilai legalitas LPK adalah memastikan bahwa lembaga tersebut terdaftar di Kemnaker. Kemnaker menyediakan basis data daring berisi daftar LPK yang memiliki izin operasional dan memenuhi standar pelatihan.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan:

  • Kunjungi laman resmi: https://pelatihan.kemnaker.go.id

  • Cari LPK berdasarkan nama atau wilayah.

  • Pastikan lembaga tersebut memiliki izin operasional yang masih berlaku, terutama jika mengklaim dapat memberangkatkan tenaga kerja ke luar negeri.

Selain itu, beberapa LPK juga bermitra dengan organisasi pengirim (Sending Organization/SO) yang terdaftar secara resmi di BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia). Organisasi ini memiliki otoritas untuk memfasilitasi penempatan tenaga kerja ke luar negeri. Cek situs remis BP2MI untuk informasi LPK terpercaya https://bp2mi.go.id.

2. Cek Rekam Jejak dan Penempatan Alumni

LPK terpercaya umumnya memiliki rekam jejak keberhasilan yang dapat dilacak. Meski tidak menjamin semua peserta langsung bekerja, mereka biasanya memiliki data alumni, daftar perusahaan rekanan, dan sektor kerja lulusan.

Green flag:

  • LPK transparan soal data alumni.

  • Menjalin kerja sama resmi dengan perusahaan Jepang atau SO.

  • Memberikan dukungan pascapelatihan.

Red flag:

  • Enggan membahas riwayat penempatan kerja.

  • Hanya memberikan janji samar tanpa bukti nyata.

Pertanyaan yang bisa diajukan:

  • Berapa banyak peserta yang lulus ujian JLPT atau JFT-Basic?

  • Berapa persen lulusan yang berhasil bekerja di Jepang?

  • Apakah ada alumni yang saat ini bekerja di sektor kerah putih atau SSW?

3. Periksa Kurikulum dan Fasilitas

LPK yang serius mempersiapkan peserta untuk bekerja di Jepang biasanya memiliki program pelatihan yang menyeluruh, seperti:

  • Pelatihan Bahasa Jepang

  • Etika dan budaya kerja

  • Persiapan teknis sesuai sektor SSW

  • Simulasi wawancara dan pengurusan dokumen

Jika memungkinkan, kunjungi langsung lokasi pelatihan untuk menilai fasilitas dan atmosfer pelatihan. Banyak perusahaan Jepang menghargai pelatihan soft skills, seperti etika membungkuk, kebersihan, dan kerja tim.

Cara Memilih LPK Jepang Resmi dan Terpercaya untuk Menghindari LPK Red Flag!

4. Tanyakan Jaringan Mitra di Jepang

Bagi calon pekerja jalur kerah putih atau SSW, penting memastikan bahwa LPK memiliki kemitraan resmi dengan lembaga atau perusahaan di Jepang. Beberapa bahkan bekerja sama dengan sekolah vokasi atau lembaga bahasa di Jepang untuk pelatihan lanjutan.

LPK yang terhubung dengan JITCO (Japan International Training Cooperation Organization) atau program di bawah Kementerian Kehakiman atau Badan Imigrasi Jepang umumnya menawarkan peluang penempatan yang lebih baik.

LPK terpercaya biasanya membantu dalam:

  • Pendaftaran ujian SSW

  • Koordinasi wawancara dengan perusahaan Jepang

  • Pengurusan dokumen visa dan izin tinggal

5. Pahami Struktur Biaya dan Transparansinya

Salah satu masalah terbesar dalam beberapa tahun terakhir adalah biaya tersembunyi yang dibebankan kepada peserta. Ada LPK yang meminta puluhan juta rupiah untuk biaya yang tidak dijelaskan secara rinci.

LPK resmi dan terpercaya akan:

  • Menyediakan rincian biaya secara tertulis

  • Mengeluarkan kwitansi untuk setiap pembayaran

  • Mematuhi batas biaya sesuai regulasi BP2MI atau Kemnaker

Jika sebuah LPK menjanjikan penempatan kerja tanpa seleksi atau meminta uang muka besar tanpa kejelasan, sebaiknya segera dihindari.

6. Cari Ulasan Komunitas dan Pengalaman Orang Lain

Salah satu cara paling efektif untuk menilai kredibilitas LPK adalah melalui pengalaman orang lain. Forum alumni, grup media sosial, dan pos layanan migran (LTSA) di daerah sering menjadi sumber informasi yang jujur.

Beberapa komunitas daring yang bisa dijadikan rujukan:

  • Reddit (subreddit kerja di Jepang)

  • Grup Facebook seperti “Kerja di Jepang-SSW Indonesia”

  • Kantor dinas ketenagakerjaan daerah

Kalimat Praktis yang Bisa Digunakan Saat Bertanya ke LPK

Jika Anda berkunjung atau menghubungi LPK, berikut beberapa pertanyaan yang bisa diajukan secara sopan dan efektif:

  • “Apakah LPK ini terdaftar di Kemnaker atau BP2MI?”

  • “Bisakah saya melihat daftar alumni yang sudah bekerja di Jepang?”

  • “Berapa biaya keseluruhan, dan apa saja rinciannya?”

  • “Apakah ada MoU dengan perusahaan di Jepang?”

Cara Memilih LPK Jepang Resmi dan Terpercaya untuk Menghindari LPK Red Flag!

Tanggung Jawab Bersama Menuju Masa Depan Lebih Baik

Jalur menuju dunia kerja di Jepang bukan lagi cita-cita eksklusif baik di sektor kelar putih maupun SSW. Ribuan warga Indonesia kini bercita-cita untuk meniti karier di Negeri Sakura. Meningkatnya peluang kerja seiring dengan tingginya tanggung jawab bersama untuk tetap waspada, mencari informasi, dan saling berbagi pengalaman.

Menemukan LPK yang resmi dan terpercaya bukan sekadar formalitas. Ini adalah fondasi utama yang menentukan kesiapan bahasa, kelayakan visa, hingga kualitas lingkungan kerja di masa depan. Luangkan waktu untuk mengajukan pertanyaan yang tepat, memverifikasi izin resmi, dan memanfaatkan kekuatan komunitas. Dengan begitu, para pencari kerja Indonesia bisa melangkah maju dengan harapan realistis dan keyakinan kuat.

Untuk mempersiapkan diri bekerja di Jepang, memilih LPK Jepang yang tepercaya adalah langkah penting. Dengan menggunakan lima saran yang diberikan dalam artikel ini, Anda akan memastikan bahwa Anda mendapatkan lembaga pelatihan yang berkualitas tinggi dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk bergabung dengan LPK tertentu, selalu lakukan penelitian menyeluruh.

Tidak Ingin Salah Pilih? Hubungi Kami!

Sebaiknya, pertimbangkan untuk mendaftar ke AICHI TRAINING CENTER demi keamanan dan tercapainya tujuan kamu bekerja ke Jepang.

AICHI TRAINING CENTER sudah mengantongi legalitas dan semua izin resmi beroperasi dan bisa kamu cek di Kementerian Tenaga Kerja dan lembaga lain.

Selain itu, ada banyak program pelatihan di AICHI TRAINING CENTER meliputi:

  • Pelatihan bahasa
  • Pelatihan kebudayaan Jepang
  • Keterampilan teknis dan non-teknis
  • Pendampingan karir

Dengan kami, kerja di Jepang hanya sejengkal lagi di depan mata. Hubungi WhatsApp kami atau cek lebih lengkap informasi layanan di website resmi AICHI TRAINING CENTER https://aichitrainingcenter.com.

Cara Memilih LPK Jepang Resmi dan Terpercaya untuk Menghindari LPK Red Flag!

Sumber:

Tips Surat Lamaran Kerja Jepang Agar Dilirik HRD, Fresh Graduate Wajib Tahu

Tips Surat Lamaran Kerja Jepang Agar Dilirik HRD, Fresh Graduate Wajib Tahu

Tips Surat Lamaran Kerja Jepang Agar Dilirik HRD, Fresh Graduate Wajib Tahu. Di Jepang, orang dapat melamar pekerjaan melalui magang, program Tokutei Ginou (Pekerja Spesifik), atau jalur swasta. Pemenuhan persyaratan termasuk kemampuan bahasa Jepang, sertifikasi, dan kesehatan fisik dan mental. Pemahaman tentang budaya kerja Jepang, menyiapkan dokumen, dan membuat resume juga penting.

Untuk meningkatkan peluang Anda untuk melamar kerja di Jepang, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik, mulai dari kemampuan bahasa dan keterampilan, hingga pemahaman tentang budaya dan etika kerja Jepang. Selain itu, sangat penting untuk mempersiapkan dokumen lamaran dengan baik, mencari informasi lowongan dengan rajin, dan mengunjungi seminar dan job fair terkait.

Setiap bulan Juni, email di seluruh Indonesia pasti dipenuhi dengan pengingat bahwa shūshoku katsudō, yang merupakan musim berburu pekerjaan yang sangat keras di Jepang, sudah dimulai. Para siswa baru langsung sibuk, mulai dari membuat CV yang mirip dengan gaya Jepang (rirekisho atau 履歴書) dan belajar sapaan keigo.

Tips Surat Lamaran Kerja Jepang Agar Dilirik HRD, Fresh Graduate Wajib Tahu

Namun, surat lamaran kerja adalah dokumen yang sering dikembalikan perekrut dengan coretan merah. Seberapa mampu kita beradaptasi dengan budaya Jepang ditentukan oleh dokumen ini.

Tugas pertama bagi banyak pelamar biasanya mencari di Google “contoh surat lamaran kerja fresh graduate”. Karena ada aturan ketat tentang honorifik, tata letak empat blok yang baku, dan bahkan ruang untuk stempel hanko, hasilnya seringkali membingungkan. Orang yang memilih untuk terbang dari Indonesia ke Tokyo, Osaka, atau Nagoya biasanya bergantung pada bagaimana mereka memahami ekspektasi.

Kenapa Surat Lamaran Kerja Jepang Penting?

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan (MHLW) Jepang; 73 persen pekerja kerah putih asing yang direkrut pada 2024 punya setidaknya gelar sarjana. Sebanyak 41 persen di antaranya datang lewat jalur kampus.

Persaingan paling ketat terjadi di bidang IT, perencanaan manufaktur, manajemen perhotelan, dan layanan klien bilingual. Sementara itu, survei Keidanren 2023 mengungkapkan bahwa 79 persen perusahaan besar masih menempatkan surat lamaran kerja sebagai salah satu dari tiga filter penyaringan teratas mereka.

Syarat itu sesudah IPK dan pengalaman kepemimpinan ekstrakurikuler. Ini artinya, rirekisho yang sudah sempurna sekalipun tetap butuh narasi pendukung yang mampu:

  • Menerjemahkan potensi diri jadi keuntungan buat perusahaan, disajikan dalam bahasa Jepang yang ringkas dan santun.
  • Menunjukkan etiket kerja yang baik, terlihat dari bahasa honorifik, kerendahan hati yang seimbang, dan promosi diri yang minimal.
  • Mencerminkan nilai bersama seperti kerja sama (協力 / kyōryoku) dan peningkatan berkelanjutan (改善 / kaizen).

Perekrut selalu menekankan poin ini setiap tahun selama Pameran Kerja Jepang yang diselenggarakan oleh JETRO dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang.

Tips Surat Lamaran Kerja Jepang Agar Dilirik HRD, Fresh Graduate Wajib Tahu

Apa yang Bikin Surat Lamaran Kerja Bagus?

1. Selaras dengan Perusahaan dan Industri

Membaca laporan CSR atau peta jalan keberlanjutan perusahaan bisa sangat membantu. Dengan begitu, pelamar bisa memasukkan kosakata khas perusahaan ke dalam cerita mereka seperti DX, ESG, atau Zangyō-zero.

2. Ringkas dan Tepat

Usahakan surat lamaran kerja fresh graduate tidak lebih dari 400–600 karakter Jepang, kira-kira satu halaman A4. Banyak sistem pelacakan pelamar (ATS) akan memotong teks yang terlalu panjang.

3. Honorifik yang Sempurna

Penting banget untuk memeriksa ulang penggunaan keigo.  Bisa menggunakan pemeriksa formalitas digital atau minta bantuan senior di PPI Jepang untuk meninjau level keigo pada surat lamaran kerja.

Pola dan Tantangan Umum Lulusan Indonesia

Tantangan yang Sering TerjadiFakta di LapanganTips Praktis
Mencampur Bahasa Indonesia dengan bahasa Jepang informalPerekrut cepat menyadari code-switching yang tidak pada tempatnya.Gunakan Bahasa Indonesia hanya untuk nama diri. Pastikan kalimat sepenuhnya dalam Bahasa Jepang.
Terlalu fokus pada latar belakang keluargaSurat Jepang lebih menekankan keterampilan daripada kehidupan pribadi.Soroti proyek, pengalaman magang, atau penelitian yang pernah kamu lakukan.
Lupa membubuhkan stempel hankoBeberapa perusahaan masih mewajibkan penggunaan stempel pribadi.Beli stempel katakana jauh-jauh hari atau konfirmasi apakah tanda tangan elektronik sudah cukup.

Feedback yang dikumpulkan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jepang (PPI Jepang) sejak 2021 memang menyoroti kesalahan yang berulang ini.

Tips Surat Lamaran Kerja Jepang Agar Dilirik HRD, Fresh Graduate Wajib Tahu

Cara Menulis Surat Lamaran Kerja Fresh Graduate

  1. Riset mendalam tentang perusahaan dan sektornya—baca laporan tahunan mereka (sering kali tersedia dalam dua bahasa).
  2. Sesuaikan soft skill kamu dengan kebutuhan pekerjaan. Misalnya, kalau tesis kamu tentang plastik terbarukan, kaitkan itu dengan target SDG perusahaan manufaktur yang dituju.
  3. Buat draf empat blok surat lamaran menggunakan panduan yang sudah dibahas sebelumnya.
  4. Batasi satu halaman, jangan sampai mengecilkan margin atau memakai font yang terlalu kecil. Tetap gunakan ukuran font ukuran 10,5–11.
  5. Periksa ulang honorifik. Pastikan kata kerja seperti 存じ上げる (zonjiageru) dan 拝見する (haiken suru), penulisan tanggal (sering menggunakan era kekaisaran), dan kanji nama perusahaan sudah benar.

Contoh Surat Lamaran Kerja Fresh Graduate

Berikut contoh surat lamaran kerja berdasarkan Hello Work Tokyo Overseas Employment Service Center.

拝啓

貴社ますますご発展のこととお慶び申し上げます。

私はガジャマダ大学工学部を本年3月に卒業予定のスモノ・アジです。

学生時代、日系製造企業と共同で行ったアルミニウム合金の熱処理プロジェクトでは、

品質歩留まりを8%向上させる提案が採用されました。

この経験で培った「現場改善」と「データ解析」の力を、

貴社のモノづくりDX施策で活かせると考えております。

入社後は多国籍チームの一員として、

ジャカルタ工場と名古屋本社間の技術連携を推進し、

持続可能なサプライチェーン構築に貢献したい所存です。

末筆ながら、面接の機会を頂戴できましたら幸いです。

敬具

Romaji:

Haikei

Kisha masumasu go-hatten no koto to o-yorokobi mōshiagemasu.

Watashi wa Gajah Mada Daigaku Kōgakubu o honnen san-gatsu ni sotsugyō yotei no Sumono Aji desu.

Gakusei jidai, Nikkei seizō kigyō to kyōdō de okonatta aruminiumu gōkin no netsushori purojekuto de wa,

Hinshitsu hodomari o hachi pā-sento kōjō saseru teian ga saiyō saremashita.

Kono keiken de tsuchikatta “genba kaizen” to “dēta kaiseki” no chikara o,

Kisha no monozukuri DX shisaku de ikaseru to kangaete orimasu.

Nyūsha-go wa takokuseki chīmu no ichiin to shite,

Jakarta kōjō to Nagoya honsha-kan no gijutsu renkei o suishin shi,

Jizoku kanō na sapurai chēn kōchiku ni kōken shitai shozon desu.

Mappitsu nagara, mensetsu no kikai o chōdai dekimashitara saiwaidesu.

Keigu

Tips Surat Lamaran Kerja Jepang Agar Dilirik HRD, Fresh Graduate Wajib Tahu

Arti:

Dengan hormat,

Kami turut berbahagia atas semakin berkembangnya perusahaan Anda.

Saya adalah Sumono Aji, yang akan lulus pada Maret tahun ini dari Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada.

Semasa menjadi mahasiswa, dalam proyek perlakuan panas paduan aluminium yang saya lakukan bekerja sama dengan perusahaan manufaktur Jepang, usulan saya untuk meningkatkan hasil kualitas produksi sebesar 8 persen telah diterima.

Saya meyakini bahwa kekuatan “peningkatan di lapangan (kaizen)” dan “analisis data” yang saya kembangkan dari pengalaman ini dapat dimanfaatkan dalam inisiatif “Monozukuri DX” (Transformasi Digital Manufaktur) di perusahaan Anda.

Setelah bergabung dengan perusahaan, sebagai bagian dari tim multinasional,
Saya berkeinginan untuk mendorong kerja sama teknis antara pabrik Jakarta dan kantor pusat Nagoya, serta berkontribusi pada pembangunan rantai pasok yang berkelanjutan.

Akhir kata, saya akan sangat senang jika diberikan kesempatan untuk wawancara.

Hormat saya,

Tips Surat Lamaran Kerja Jepang Agar Dilirik HRD, Fresh Graduate Wajib Tahu

Frasa Jepang Mudah untuk Korespondensi Awal Pekerjaan

SituasiFrasa JepangRomajiArti dalam Bahasa Indonesia
Bertanya tentang tahapan lamaran選考ステップを教えていただけますか?Senkoo suteppu o oshiete itadakemasu ka?Bisakah Bapak/Ibu menjelaskan tahapan seleksi?
Mengonfirmasi penerimaan berkas書類を受領いただけましたでしょうか。Shorui o juryou itadakemashita deshou ka?Apakah dokumen saya sudah Bapak/Ibu terima?
Meminta jadwal wawancara面接日程はいつ頃ご案内いただけますか。Mensetsu nittei wa itsu goro goannai itadakemasu ka?Kapan saya dapat menerima jadwal wawancara?
Mengklarifikasi level JLPT yang dibutuhkan必要な日本語レベルは何でしょうか。Hitsuyou na Nihongo reberu wa nan deshou ka?Tingkat kemampuan Bahasa Jepang apa yang disyaratkan?

Mempelajari frasa tersebut akan sangat membantu kamu dalam pertukaran email maupun saat dihubungi via telepon.

Hindari Jebakan Umum Ini!

  • Menerjemahkan langsung “Dengan hormat.” Salam pembuka dalam Bahasa Jepang sudah mencakup rasa hormat; menambahkan frasa ekstra justru terdengar tidak perlu.
  • Terlalu rendah hati. Merendahkan diri berlebihan justru bisa menyembunyikan pencapaian kamu. Penting untuk menyeimbangkan kerendahan hati dengan hasil yang terukur.
  • Nama file PDF yang tidak jelas. Simpan berkas kamu dengan format Nama_Tanggal_Rirekisho.pdf dan Nama_Tanggal_Lamaran.pdf agar mudah dilacak.
  • Mengirim lamaran terlalu cepat. Pedoman Keidanren biasanya membuka aplikasi pada Juni; berkas yang dikirim Mei biasanya tidak terbaca oleh sistem ATS.

Kesimpulan: Menyelaraskan Keterampilan dengan Budaya

Menyusun surat lamaran kerja yang meyakinkan untuk fresh graduate sebenarnya bukan tentang membuat cerita yang muluk-muluk, melainkan tentang keselarasan yang presisi.

Ini adalah tentang bagaimana kamu menghubungkan kompetensi pribadi dengan misi kolektif sebuah perusahaan Jepang.

Lulusan yang mampu menyajikan hasil nyata dalam keigo yang ringkas akan lebih mudah melaju, meskipun nilai JLPT mereka mungkin masih dalam proses peningkatan.

Dengan mengikuti panduan ini, memverifikasi penggunaan honorifik, dan memahami nilai perusahaan, kamu bisa menulis surat lamaran kerja yang tepat.

Jal itu akan membantumu melangkah percaya diri ke dunia kerja Jepang sebagai fresh graduate.

Tips Surat Lamaran Kerja Jepang Agar Dilirik HRD, Fresh Graduate Wajib Tahu

Sumber:

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya. Dalam bahasa Jepang, perawat lansia dikenal dengan istilah 介護 (kaigo), yang berarti perawatan atau bantuan lansia. Istilah ini juga digunakan untuk menyebut profesi perawat lansia, yaitu 介護士 (kaigoshi).

Untuk sukses sebagai perawat lansia di Jepang, Anda perlu mempersiapkan diri dengan baik dalam hal kemampuan bahasa, pemahaman budaya, dan persiapan mental. Anda juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik, sabar, dan peduli terhadap orang tua. Anda harus mempersiapkan banyak hal, termasuk belajar bahasa Jepang, karena Anda akan pergi ke Jepang yang jauh dari negara sendiri dan bekerja di sana, sehingga membutuhkan persiapan yang baik dan pengertian keluarga.

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Selain itu, tentunya ada kekhawatiran karena akan bekerja di lingkungan baru di mana bahasa asing digunakan. Melalui angket dan wawancara, kami bertanya kepada warga asing yang pernah bekerja sebagai staf perawatan lansia di Jepang tentang alasan mereka memilih pekerjaan ini, bagaimana mereka mempersiapkan diri sebelum pergi, dan bagaimana mereka menangani masalah mereka.

Bagi orang Indonesia yang ingin bekerja di Jepang, salah satu karir yang menarik adalah perawat. Seiring dengan populasi yang semakin tua di Jepang, permintaan tenaga kerja di sektor kesehatan, khususnya perawat atau caregiver, meningkat tajam. Kementerian Kesehatan Jepang memperkirakan bahwa negara akan membutuhkan 2,53 juta kaigo pada tahun 2025, menurut situs Tokhimo. Artikel ini akan membahas bagaimana perawat bekerja di Jepang, apa yang diperlukan, dan peluang yang tersedia.

Dikutip dari harian kompas.com, Agsia Inas Julietta (25), perawat lansia di Prefektur Nara mengaku mengalami kendala bahasa dalam pekerjaannya meskipun telah bekerja selama lebih dari satu tahun. Kemampuan bahasa kerap menjadi tantangan utama bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jepang termasuk bagi perawat lansia atau kaigo.

Para lansia tersebut lebih sering berkomunikasi memakai kansai-ben (関西弁), yaitu dialek Bahasa Jepang di wilayah Kansai; termasuk Prefektur Shiga, Kyoto, Hyogo, Osaka, Nara, Mie, dan Wakayama. Meski demikian, staf maupun penghuni di panti disabilitas (shōgaisha shisetsu) tempat ia bekerja menunjukkan penerimaan dan pengertian yang besar. Mereka sangat memahami perbedaan yang ada pada dirinya sebagai tenaga kerja asing.

Salah satu syarat bekerja sebagai kaigo di Jepang dengan visa Tokutei Ginou atau Specified Skilled Worker (SSW) adalah kemampuan Bahasa Jepang setara dengan level JLPT N4. Sebelum berangkat ke Jepang, perawat lansia umumnya wajib mengikuti pelatihan Bahasa Jepang di Indonesia selama enam bulan.

Sesampainya di Jepang, mereka juga harus mengikuti pelatihan keterampilan selama enam bulan yang wajib dikuasai untuk memenuhi syarat bekerja sebagai perawat.

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Syarat Menjadi Perawat di Jepang

Untuk bekerja sebagai perawat di Jepang, beberapa syarat utama harus dipenuhi oleh calon tenaga kerja:

  • Kualifikasi Pendidikan: Minimal lulusan SMA atau sederajat. Namun, beberapa posisi mungkin memerlukan sertifikasi tambahan di bidang keperawatan atau pengalaman di bidang kesehatan. Informasi ini biasanya disediakan oleh lembaga pelatihan seperti PT Nagomi Kaigo Gakko, yang menyediakan program magang khusus untuk calon perawat di Jepang.
  • Kemampuan Bahasa Jepang: Menguasai bahasa Jepang setidaknya di level N4 atau N3 diperlukan untuk memahami percakapan dasar hingga kompleks yang sering terjadi dalam situasi perawatan.
  • Proses Seleksi dan Persiapan: Proses seleksi untuk bekerja di Jepang melibatkan pemeriksaan kesehatan, wawancara, dan pelatihan di Indonesia sebelum keberangkatan.

Tugas dan Tanggung Jawab Perawat di Jepang

Seorang perawat atau caregiver di Jepang memiliki tanggung jawab yang cukup besar, mencakup:

  • Perawatan Harian Pasien: Menurut dokumentasi dari Asosiasi Caregiver Jepang, perawat bertanggung jawab untuk perawatan dasar pasien, seperti membantu makan, mandi, dan berpakaian.
  • Pemantauan Kesehatan: Perawat di Jepang juga memantau kondisi kesehatan harian pasien, seperti tekanan darah, suhu tubuh, serta memastikan pemberian obat sesuai arahan medis.
  • Komunikasi dengan Keluarga dan Tenaga Medis Lainnya: Selain memberikan dukungan emosional, perawat juga harus melaporkan kondisi pasien secara berkala ke keluarga dan staf medis.

Jam Kerja dan Sistem Kerja

Jam kerja di Jepang umumnya terbagi dalam shift pagi, sore, dan malam. Berdasarkan panduan dari Japan Care Worker Guide, Shift Pagi mulai dari pukul  08.30 hingga pukul 17.30. Kebutuhan akan fleksibilitas jam kerja yang mengacu pada kebutuhan pasien menjadikan sistem shift ini umum diadopsi oleh berbagai fasilitas kesehatan Jepang.

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Gaji dan Fasilitas

Gaji perawat di Jepang berkisar antara 140.000 hingga 200.000 yen per bulan, sesuai laporan dari Japan Health Ministry. Selain gaji dasar, perawat mendapatkan beberapa fasilitas berikut:

  • Asuransi Kesehatan dan Ketenagakerjaan: Diberikan sesuai dengan aturan ketenagakerjaan Jepang sebagai perlindungan bagi tenaga kerja asing.
  • Akomodasi dan Tunjangan Transportasi: Banyak institusi memberikan subsidi akomodasi dan transportasi sebagai insentif untuk perawat asing.

Tantangan dan Kesempatan

Walaupun bekerja sebagai perawat di Jepang menawarkan gaji dan pengalaman yang menarik, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi:

  • Adaptasi Budaya: Menurut studi dari Japan Foundation, banyak perawat asing yang mengalami kendala adaptasi karena perbedaan budaya yang signifikan.
  • Bahasa: Bahkan setelah mendapatkan sertifikasi bahasa, kendala dalam memahami istilah medis atau percakapan formal sering muncul. Laporan dari JITCO menyatakan bahwa penggunaan bahasa dalam konteks medis sering kali sulit bagi perawat baru.
  • Kerinduan dengan Keluarga: Jarak jauh dari keluarga dapat menjadi tantangan emosional. Namun, beberapa institusi menyediakan dukungan psikologis atau konseling untuk mengatasi hal ini.

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Prospek Karir

Bekerja sebagai perawat di Jepang tidak hanya menawarkan pengalaman internasional, tetapi juga meningkatkan keterampilan dan kredibilitas profesional. Menurut Japan Nursing Association, pengalaman bekerja di Jepang menjadi nilai tambah yang sangat dihargai jika nantinya ingin melanjutkan karir di Indonesia atau negara lainnya.

Kesimpulan

Jika Anda memiliki pelatihan yang tepat dan pemahaman budaya yang baik, menjadi perawat di Jepang adalah kesempatan yang bagus bagi para pencari kerja di Indonesia. Meskipun ada kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan bahasa dan budaya baru, pengalaman ini dapat menjadi modal penting untuk kemajuan karir yang lebih luas di masa depan.

https://aichitrainingcenter.com adalah tempat terbaik untuk memulai perjalanan karir yang luar biasa untuk mendapatkan kesempatan kerja yang luar biasa di Jepang. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pengalaman kerja yang tak ternilai dan mengubah hidup Anda! Daftarkan segera dan mulai menuju karir impian Anda di Jepang.

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Sumber : ohayojepang.kompas.com/read/3954/cara-atasi-dialek-lokal-demi-sukses-jadi-perawat-lansia-di-jepang?page=all#page2

Pengertian Horenso dan 5S dalam Budaya Kerja di Jepang

Pengertian Horenso dan 5S dalam Budaya Kerja di Jepang

Pengertian Horenso dan 5S dalam Budaya Kerja di Jepang. Horenso (Hou-Ren-Sou) adalah sebuah konsep komunikasi penting dalam budaya kerja di Jepang, yang merupakan singkatan dari Hōkoku (報告) = Melaporkan, Renraku (連絡) = Menginformasikan, dan Sōdan (相談) = Konsultasi/Diskusi. Konsep ini menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dan tepat waktu dalam tim kerja untuk mencapai tujuan bersama.

Etos kerja Jepang memiliki akar budaya yang kuat, dan hal ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan profesional. Horenso dan 5S adalah dua pilar utama etos kerja Jepang. Mereka sangat penting untuk adaptasi bagi siapa pun yang ingin berkarier di Negeri Sakura.

Secara sederhana, ide Horenso ini adalah cara untuk berkomunikasi tentang masalah di tempat kerja. Tujuannya adalah agar informasi dapat dikomunikasikan dan disampaikan dengan cepat sehingga proses berjalan dengan baik dan benar, dan setiap kemajuan atau kemajuan dalam pekerjaan dapat diketahui oleh banyak orang melalui laporan yang intensif secara teratur.

Pengertian Horenso dan 5S dalam Budaya Kerja di Jepang

Horenso erat terkait dengan hierarki perusahaan karena karyawan harus selalu melaporkan kepada atasan tentang pekerjaan mereka. Setelah itu, atasan dan bawahan atau antar rekan kerja saling berbagi informasi, yang diikuti dengan diskusi untuk mendapatkan gagasan dan saran untuk perbaikan.

Konsep Horenso terutama terdiri dari cara penyampaian yang mudah dan mendetail dengan 5W+1H (What, Who, When, Where, Why + How). Ini juga mencakup kesimpulan ringkas, menyampaikan gagasan perbaikan, melaporkan segera, meminta pertanyaan secara proaktif, dan memperhatikan waktu saat melaporkan atau berbicara. Merencanakan pertemuan, pertemuan mingguan, dan sebagainya adalah ide yang baik. Sesi tanya jawab dilakukan setelah acara berakhir.

Memahami Horenso dalam Lingkup Kerja Jepang

Horenso merupakan akronim dari tiga kata kunci yaitu hokoku (laporan), renraku (komunikasi), dan sodan (konsultasi). Budaya ini dirancang untuk menciptakan alur kerja yang efisien dan membangun hubungan baik antar rekan kerja.

Hokoku (Laporan)

Aspek hokoku menekankan pentingnya pelaporan perkembangan pekerjaan secara rutin kepada atasan. Bahasa yang digunakan dalam laporan ini cenderung lebih formal. Selain itu, setiap kesalahan atau kecelakaan kerja wajib dilaporkan segera.

Pelaporan yang teratur ini juga berfungsi untuk mencegah manajemen melakukan micro-managing, memberikan tim manajerial gambaran jelas mengenai kemajuan proyek.

Renraku (Komunikasi)

Selanjutnya, renraku berarti karyawan harus menyampaikan informasi penting atau perkembangan pekerjaan kepada rekan satu tim. Dalam konteks ini, penggunaan bahasa tidak harus formal, memungkinkan pertukaran informasi yang lebih cair dan cepat di antara anggota tim.

Sodan (Konsultasi)

Terakhir, sodan mendorong karyawan untuk meminta saran atau berkonsultasi dengan individu yang lebih ahli. Tindakan ini dianggap sebagai cerminan kemauan karyawan untuk mengembangkan kemampuan diri.

Melalui Horenso, diharapkan semua pihak yang terlibat dalam suatu pekerjaan atau proyek memiliki pemahaman yang seragam, sehingga tidak ada informasi yang terlewat.

Pengertian Horenso dan 5S dalam Budaya Kerja di Jepang

Prinsip 5S dalam Lingkungan Kerja

Selain Horenso, budaya kerja Jepang juga mengadopsi prinsip 5S atau yang dikenal sebagai 5R dalam Bahasa Indonesia adalah seiri (ringkas), seiton (rapi), seiso (resik), seiketsu (rawat), dan shitsuke (rajin). Prinsip ini diaplikasikan secara luas dalam berbagai aspek, termasuk pekerjaan.

Seiri (Ringkas)

Seiri atau ringkas berarti memilah semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan hanya menyimpan yang esensial. Umumnya, barang disortir menjadi tiga kategori: sering digunakan, jarang digunakan, dan tidak pernah digunakan.

Barang sering digunakan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau dan barang jarang digunakan disimpan di penyimpanan umum. Sementara barang yang tidak pernah digunakan biasanya dibuang.

Seiton (Rapi)

Seiton atau rapi adalah kelanjutan dari seiri. Setelah barang disimpan pada tempat yang ditentukan, setiap lokasi penyimpanan diberi label. Penting untuk mengembalikan barang ke tempat asalnya setelah digunakan.

Prinsip seiton juga berlaku untuk ruang kerja, seperti pemberian label pada lantai pabrik untuk memastikan proses kerja yang jelas dan sistematis.

Seiso (Resik)

Seiso atau resik adalah praktik pembersihan tempat kerja secara berkala untuk menjaga kehigienisan dan menciptakan suasana kondusif. Selain itu, inventaris kantor juga diperiksa dan dibersihkan guna memastikan seluruh keperluan kantor terpenuhi dalam jangka panjang.

Pengertian Horenso dan 5S dalam Budaya Kerja di Jepang

Seiketsu (Rawat)

Pelaksanaan seiriseiton, dan seiso harus dilakukan secara berkala sesuai standar yang telah ditetapkan. Inilah peran seiketsu atau rawat, yaitu memastikan penerapan tiga S pertama dapat diikuti oleh semua orang dan dijaga keberlanjutannya.

Shitsuke (Rajin)

Shitsuke atau rajin melengkapi seluruh prinsip 5S. Seluruh prinsip ini harus dilaksanakan dengan rajin dan disiplin. Latihan terus-menerus dalam penerapan 5S diperlukan untuk meningkatkan standar kerja.

Penerapan 5S dalam budaya kerja Jepang bertujuan untuk memastikan pekerjaan berjalan efektif serta menjaga keamanan dan kualitas pekerjaan.

Horenso bukan sebuah keterampilan semata, namun terkait dengan budaya. Horenso mengedepankan pada tanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan untuk diselesaikan dengan komunikasi antar anggota tim.

Pengertian Horenso dan 5S dalam Budaya Kerja di Jepang

Sumber : https://www.widyatama.ac.id/horenso-budaya-kerja-sekaligus-keterampilan-dasar-perusahaan-jepang/