Aturan Tinggal di Jepang bagi Warga Asing, Jangan Overstay di Jepang Kalau Tidak Mau Ditangkap Polisi. Aturan Tinggal di Jepang bagi Warga Asing, Jangan Overstay di Jepang Kalau Tidak Mau Ditangkap Polisi. Pada tahun 2024, Kementerian Kehakiman Jepang melaporkan bahwa kantor imigrasi Jepang menahan 18.908 warga asing karena melanggar undang-undang pengendalian imigrasi.
Masa tinggal visa tersebut adalah 15 hari, 30 hari, atau 90 hari. Namun, untuk orang dari negara yang bebas visa, Anda tidak perlu mengajukan visa. Untuk negara bebas visa, setelah dinyatakan lulus ujian, Anda harus pulang ke negara asal terlebih dahulu untuk mendapatkan visa “Student”.
Aturan Tinggal di Jepang bagi Warga Asing, Jangan Overstay di Jepang Kalau Tidak Mau Ditangkap Polisi
Warga asing yang akan tinggal di Jepang lebih dari 90 hari harus memiliki izin tinggal (visa) dan mendaftarkan diri dengan kantor pemerintah setempat dalam waktu kurang dari 90 hari setelah kedatangan. Mereka juga perlu memiliki kartu residen (Zairyu Ka-do) sebagai tanda pengenal jika masa tinggalnya melebihi 3 bulan. Jika tidak, mereka akan menghadapi sanksi seperti deportasi.
Setelah ditangkap di apartemen oleh penyidik Kepolisian Prefektur Gunma dan petugas Badan Layanan Imigrasi, seorang perempuan asal Filipina menjadi perhatian publik Jepang.
Dia ditangkap karena diduga melanggar Undang-Undang Pengendalian Imigrasi dan Pengakuan Pengungsi karena tidak memperpanjang atau mengubah izin tinggal setelah masa berlaku visa habis.
Tiga warga Filipina lainnya ditahan karena melanggar undang-undang imigrasi pada hari yang sama.
Keempatnya ditahan karena memasuki Jepang dengan status pengunjung jangka pendek (short-term visitors) atau peserta magang teknis dan kemudian tinggal melebihi masa berlaku visa mereka.
Sebagaimana dilaporkan oleh The Mainichi pada Senin (28/4/2025), mereka akan diinterogasi, ditangkap, dan dikembalikan ke negara asal mereka.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 90 persen atau 17.746 orang disebabkan karena melewati masa berlaku visa.
Warga asing menyumbang 12,2 persen dari pelanggaran pidana dan dan undang-undang khusus di Prefektur Gunma pada tahun yang sama.
Angka ini juga mencakup pelanggaran yang dilakukan oleh warga negara Jepang.
Berdasarkan rasio, Gunma menduduki peringkat pertama secara nasional dalam kasus kejahatan yang melibatkan warga asing antara 2019 hingga 2023.
Pada 2024, Gunma berada di peringkat kedua.
Penegakan hukum terhadap warga asing yang melewati masa berlaku visa sudah sesuai dengan hukum yang berlaku.
Namun, banyak pihak yang mulai mempertanyakan pendekatan penanganan dan penahanan yang diterapkan.
Sebuah kuil Buddha Vietnam di Honjo, Prefektur Saitama, menyediakan tempat berlindung bagi warga Vietnam yang kesulitan di Jepang.
Kuil ini sering dikunjungi oleh peserta magang teknis yang mencari saran terkait perundungan.
Selama pandemi Covid-19, Kuil Daionji menampung gelombang warga Vietnam yang tiba-tiba diberhentikan dari pekerjaan dan tidak bisa kembali ke negara asal mereka.
Salah satu biksuni, Thich Tam Tri, menyebut bahwa beberapa orang tinggal melebihi masa visa karena keadaan.
Namun, stigma muncul seperti seolah mereka melakukan kejahatan.
“Ada orang yang tinggal melebihi masa visa karena keadaan yang tidak dapat dihindari. Sulit di bawah hukum Jepang saat ini, tetapi saya berharap mereka diberi kesempatan kedua,” kata Tam Tri mengutip The Mainchi, Senin (28/4/2025).
Sementara itu di luar Jepang, tidak memiliki status tinggal yang sah bukanlah ‘kejahatan’ dalam arti yang sama seperti kekerasan, pencurian, atau pelanggaran pidana lainnya.
Pada 1975, Majelis Umum PBB meminta penggunaan istilah yang lebih netral.
Begitu pula pada 2009, Parlemen Eropa mendorong penggunaan istilah seperti ‘imigran tidak berdokumen’ atau ‘imigran irreguler’ alih-alih ‘imigran ilegal’.
Aturan Tinggal di Jepang bagi Warga Asing, Jangan Overstay di Jepang Kalau Tidak Mau Ditangkap Polisi
Aturan Tinggal di Jepang bagi Warga Asing
Ilustrasi. Rekomendasi kartu kredit untuk warga asing di Jepang.
Berdasarkan laman Kementerian Luar Negeri Jepang, Senin (10/2/2025), secara umum ada dua jenis visa untuk pendatang.
Pertama, short-term stay yakni kunjungan hingga 90 hari untuk tujuan wisata, bisnis, mengunjungi teman atau saudara, dan lainnya.
Visa ini tidak termasuk kegiatan yang menghasilkan pendapatan/bekerja.
Kemudian, work or long-term stay bagi warga asing yang tinggal di Jepang untuk bekerja selama lebih dari 90 hari.
Menurut laman Kepolisian Prefektur Chiba, pendatang harus memiliki sertifikat pendaftaran orang asing selama tinggal di Jepang.
Kamu juga tidak diperbolehkan untuk melebihi masa tinggal yang diizinkan atau terlibat dalam kegiatan yang tidak disetujui dalam status hukum yang diberikan oleh Biro Imigrasi.
Melebihi masa tinggal yang diizinkan dapat dihukum dengan penjara tidak lebih dari tiga tahun atau denda tidak lebih dari 3 juta yen (Rp 348 juta-an).
Aturan Tinggal di Jepang bagi Warga Asing, Jangan Overstay di Jepang Kalau Tidak Mau Ditangkap Polisi
Peluang Besar Bekerja Bidang Konstruksi di Jepang untuk Calon Pekerja Indonesia, Gaji dan Biaya Ke Jepang. Banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di lembaganya yang berminat bekerja pada bidang konstruksi di Jepang melalui skema magang atau Ginou Jissu (技ノ就習生).
Bidang konstruksi di Jepang merupakan sektor penting dengan banyak peluang kerja, terutama bagi pekerja asing melalui sistem Tokutei Gino. Sektor ini menawarkan potensi gaji yang tinggi, tetapi juga membutuhkan keterampilan dan pengetahuan teknis yang memadai.
Peluang Besar Bekerja Bidang Konstruksi di Jepang untuk Calon Pekerja Indonesia, Gaji dan Biaya Ke Jepang
Jepang adalah salah satu negara yang paling maju dalam bidang konstruksi di dunia. Dari gedung pencakar langit di Tokyo hingga infrastruktur transportasi canggih seperti Shinkansen, Jepang terus menerus menunjukkan keunggulan teknologi dan inovasi dalam industri konstruksi.
Pembangunan infrastruktur yang pesat serta kebutuhan akan peremajaan fasilitas yang sudah ada telah menciptakan permintaan yang besar untuk tenaga kerja di sektor ini. Bagi banyak pekerja asing, bekerja di sektor konstruksi di Jepang bukan hanya menawarkan gaji yang kompetitif tetapi juga peluang untuk mengembangkan karier di lingkungan yang maju.
Selain konstruksi, disusul oleh bidang pengolangan makanan dan pabrik sebesar 30 persen serta bidang pertanian dan pertenakan 5 persen. Jumlah tersebut berdasarkan data dari siswa dan pemagang yang juga berhasil berangkat ke Jepang sejumlah lebih dari 1.400 orang. Sektor manufaktur masih menjadi yang paling favorit bagi calon pemagang di Jepang.
Kalau bidang yang diminati itu industri manufaktur atau di pabrik di Jepang. Saat ini, jumlah permintaan tenaga kerja di Jepang justru melebihi jumlah calon pekerja yang tersedia.
Hal ini yang membuat Jepang terus membuka kesempatan bagi pekerja Indonesia yang berminat memulai karier di Negeri Sakura.
Tingginya kebutuhan tenaga kerja di bidang konstruksi mendapat perhatian dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Pada tenaga pengelasan contohnya, tidak hanya mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja dari Indonesia ke Jepang, Kemenperin juga rajin membuka kesempatan bagi para mahasiswa yang telah lulus untuk dapat bekerja di luar negeri.
“Jepang kini memiliki kebutuhan tenaga kerja di bidang pengelasan yang sangat tinggi. Tentunya ini memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan bisa berdaya saing global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Agus menjelaskan, Indonesia dan Jepang aktif menjalin kerja sama bilateral dalam berbagai bidang, termasuk dalam upaya pengembangan SDM.
“Sedangkan untuk kerja sama di sektor industri, Indonesia dan Jepang juga telah lama menjalin secara komprehensif. Selama lima tahun terakhir, total perdagangan nonmigas kedua negara tumbuh sebesar 8,5 persen, dengan mencapai nilai sebesar 33,4 miliar dollar AS pada tahun 2024,” ujarnya.
Namun, perusahaan yang bergerak di bidang tersebut membutuhkan welder (tenaga pengelasan)yang memiliki keterampilan dan sertifikasi yang sesuai.
Peluang Besar Bekerja Bidang Konstruksi di Jepang untuk Calon Pekerja Indonesia, Gaji dan Biaya Ke Jepang
Keuntungan Kerja Konstruksi di Jepang
Bekerja di sektor konstruksi di Jepang memiliki beberapa keuntungan yang menarik:
Gaji yang Kompetitif
Salah satu daya tarik utama bekerja di sektor konstruksi Jepang adalah gaji yang kompetitif. Rata-rata gaji untuk pekerja konstruksi di Jepang berkisar antara ¥200,000 hingga ¥300,000 per bulan untuk pemula, dengan potensi peningkatan seiring bertambahnya pengalaman dan keterampilan. Selain itu, banyak perusahaan yang menawarkan berbagai tunjangan seperti uang lembur, bonus tahunan, tunjangan perumahan, dan asuransi kesehatan.
Stabilitas Pekerjaan
Industri konstruksi di Jepang dikenal dengan stabilitasnya. Dengan proyek pembangunan yang terus berjalan, terutama dalam rangka persiapan dan pemeliharaan infrastruktur menjelang acara besar seperti Olimpiade, permintaan tenaga kerja di sektor ini tetap tinggi. Ini memberikan jaminan keamanan kerja bagi para pekerja di bidang konstruksi.
Pengalaman Internasional
Bekerja di Jepang memberikan pengalaman internasional yang sangat berharga. Jepang dikenal dengan teknologi konstruksi yang canggih, mulai dari metode konstruksi berteknologi tinggi hingga standar keselamatan kerja yang ketat. Pengalaman bekerja di Jepang akan memberikan keunggulan kompetitif bagi pekerja dalam karier mereka di masa depan, baik di Jepang maupun di negara lain.
Peluang Pengembangan Keterampilan
Jepang menawarkan banyak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan profesional. Banyak perusahaan menyediakan pelatihan di tempat kerja dan kursus keterampilan yang memungkinkan pekerja untuk terus meningkatkan kemampuan mereka. Ini termasuk pelatihan dalam penggunaan teknologi baru, manajemen proyek, dan aspek teknis lainnya dari konstruksi.
Lingkungan Kerja yang Aman
Jepang memiliki standar keselamatan kerja yang sangat tinggi, terutama di sektor konstruksi yang berisiko tinggi. Pemerintah Jepang sangat ketat dalam menerapkan regulasi keselamatan, memastikan bahwa para pekerja dilindungi dari potensi bahaya di tempat kerja. Lingkungan kerja yang aman ini membuat para pekerja merasa lebih terlindungi dan nyaman dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
Syarat untuk Kerja Konstruksi di Jepang
Untuk bekerja di sektor konstruksi di Jepang, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para calon pekerja asing:
Kemampuan Bahasa Jepang
Kemampuan berbahasa Jepang adalah salah satu syarat penting untuk bekerja di sektor konstruksi di Jepang. Meskipun tidak semua perusahaan mensyaratkan kemampuan bahasa Jepang yang tinggi, setidaknya pemahaman dasar bahasa Jepang diperlukan untuk komunikasi sehari-hari di tempat kerja. Beberapa perusahaan bahkan menyediakan kursus bahasa Jepang bagi pekerja asing sebelum mereka mulai bekerja.
Kualifikasi dan Pengalaman Kerja
Jepang sangat menghargai kualifikasi dan pengalaman kerja. Banyak perusahaan konstruksi mencari pekerja yang memiliki sertifikat atau lisensi di bidang tertentu seperti pengelasan, teknik sipil, atau manajemen proyek. Pengalaman kerja sebelumnya di sektor konstruksi, terutama di proyek-proyek besar, juga menjadi nilai tambah yang besar.
Visa Kerja Untuk bekerja secara legal di Jepang, pekerja asing harus memiliki visa kerja yang sesuai. Ada beberapa jenis visa yang dapat digunakan untuk bekerja di sektor konstruksi, termasuk visa SSW (Specified Skilled Worker) Konstruksi, visa magang, dan visa profesional lainnya. Proses pengurusan visa ini biasanya melibatkan sponsor dari perusahaan Jepang yang akan mempekerjakan calon pekerja.
Peluang Besar Bekerja Bidang Konstruksi di Jepang untuk Calon Pekerja Indonesia, Gaji dan Biaya Ke Jepang
Bidang-bidang Kerja Konstruksi di Jepang
Industri konstruksi di Jepang mencakup berbagai bidang pekerjaan yang berbeda, antara lain:
Konstruksi Gedung
Bidang ini melibatkan pembangunan gedung-gedung komersial, perkantoran, apartemen, dan fasilitas publik lainnya. Pekerja di bidang ini sering kali terlibat dalam proyek-proyek besar di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka.
Konstruksi Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, jembatan, terowongan, dan rel kereta api merupakan bagian penting dari sektor konstruksi di Jepang. Proyek-proyek ini sering kali membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar dan keterampilan khusus.
Konstruksi Perumahan
Sektor perumahan di Jepang juga sangat aktif, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk. Pekerjaan di bidang ini melibatkan pembangunan rumah-rumah baru, serta renovasi dan pemeliharaan properti yang sudah ada.
Konstruksi Sipil
Bidang ini mencakup pekerjaan yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dasar seperti bendungan, sistem drainase, dan fasilitas pengolahan air. Pekerjaan konstruksi sipil sering kali berada di luar kota-kota besar, di daerah pedesaan atau di lokasi proyek-proyek besar.
Gaji Kerja Konstruksi di Jepang
Gaji pekerja konstruksi di Jepang bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan, tingkat keahlian, dan pengalaman kerja. Berikut adalah gambaran umum mengenai gaji di sektor konstruksi:
Gaji Awal
Pekerja konstruksi di Jepang biasanya memulai dengan gaji sekitar ¥200,000 hingga ¥300,000 per bulan. Gaji ini bisa lebih tinggi bagi mereka yang memiliki keterampilan khusus atau pengalaman kerja yang signifikan.
Tunjangan dan Bonus
Selain gaji pokok, banyak perusahaan konstruksi di Jepang menawarkan berbagai tunjangan seperti tunjangan perumahan, uang lembur, tunjangan transportasi, dan bonus tahunan. Beberapa perusahaan juga memberikan asuransi kesehatan dan pensiun sebagai bagian dari paket kompensasi.
Peningkatan Gaji
Seiring dengan bertambahnya pengalaman dan tanggung jawab, gaji pekerja konstruksi di Jepang dapat meningkat secara signifikan. Pekerja yang memiliki sertifikat keterampilan atau lisensi profesional biasanya mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kualifikasi ini.
Peluang Besar Bekerja Bidang Konstruksi di Jepang untuk Calon Pekerja Indonesia, Gaji dan Biaya Ke Jepang
Biaya Masuk LPK sampai Berangkat ke Jepang
Biaya yang dibutuhkan untuk masuk LPK hingga bisa bekerja ke Jepang mengacu ketentuan yang diterbitkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Peserta calon pekerja ke Jepang akan membayar biaya sekitar Rp 25 juta hingga Rp 32 juta.
Biaya masuk LPK akan digunakan untuk pelatihan hingga persiapan melamar kerja ke perusahaan Jepang, rinciannya sebagai berikut:
Memahami baca tulis huruf Kana dan percakapan sederhana: Rp 1.000.000
Lulus Ujian Internasional Level N5 JLPT: Rp 5.550.000
Lulus Ujian Internasional Level N4 JLPT: Rp 5.550.000
Lulus Ujian Internasional JFT-A2 dan Skill: Rp 15.000.000
Lulus Ujian Keterampilan Internasional Skill Test: Rp 2.000.000
Persiapan melamar dan wawancara kerja perusahaan: Rp 2.000.000
Adapun peserta calon pekerja di Jepang juga harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 200.000.
技ノ就習生) melalui Kemnaker dan skema Government to Government (G to G) melalui Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).
Program magang melalui Kemnaker ini bekerja sama dengan International Manpower Organization Japan (IM Japan).
Peluang Besar Bekerja Bidang Konstruksi di Jepang untuk Calon Pekerja Indonesia, Gaji dan Biaya Ke Jepang
Tempat Wisata Golden Week di Jepang, Festival dan Tips Liburan ke Jepang. Pada saat ini, banyak warga lokal mengambil cuti dari pekerjaan mereka untuk menikmati berbagai hari libur nasional. Selanjutnya, 3 Mei 2025 adalah Hari Konstitusi (Kenpo Kinenbi), peringatan pengesahan Konstitusi Jepang pada tahun 1947 setelah Perang Dunia II.
Bepergian ke Jepang selama Golden Week memang ada kekurangannya, tetapi ada juga beberapa kelebihan yang mengejutkan. Kekurangannya: mahal , ramai, dan banyak fasilitas yang tutup.
Tempat Wisata Golden Week di Jepang, Festival dan Tips Liburan ke Jepang
Tergantung destinasi Anda, berlibur saat Golden Week ke Jepang mungkin akan menjadi liburan terbaik atau bahkan terburuk Anda sepanjang hidup. Pada saat ini, serangaian hari libur nasional berjejer menjadi hari liburan selama satu minggu penuh, membuat sebagian besar orang Jepang juga ikut berlibur selama masa tersebut, menjadikan Jepang sebagai negara yang sangat ramai dimana-mana, bukan hanya oleh turis asing saja, tetapi juga oleh orang-orang Jepang itu sendiri.
Memang akan sulit untuk menghidari keramaian, namun dengan perencanaan yang matang, kami yakin liburan Golden Week Anda di Jepang akan menjadi suatu pengalaman yang sangat menyenangkan.
Salah satu periode liburan terpanjang dalam kalender Jepang adalah Golden Week 2025, yang dimulai pada Selasa, 29 April, bertepatan dengan Hari Showa, atau Showa no hi, yang merupakan hari ulang tahun Kaisar Showa, yang memerintah Jepang selama Perang Dunia II.
Untuk menghormati alam, 4 Mei 2025 diperingati sebagai Hari Alam (Midori no hi). Namun, karena 4 Mei jatuh pada hari Minggu, hari liburnya dialihkan ke 6 Mei.
Golden Week adalah momen spesial bagi masyarakat Jepang untuk bersantai, bepergian, atau menghabiskan waktu bersama keluarga. Ini juga menjadi periode tersibuk dalam sektor transportasi dan pariwisata di Jepang.
Tempat Wisata Golden Week di Jepang, Festival dan Tips Liburan ke Jepang
1. Tokyo
Tokyo Tower di Jepang.
Golden Week yang berlangsung pada akhir April hingga awal Mei bisa diisi dengan aktivitas jalan-jalan di Tokyo. Cuaca pada periode ini terasa menyenangkan, dengan suhu yang nyaman dan taman-taman yang dipenuhi oleh dedaunan musim semi.
Dilansir dari Go Tokyo, Senin (14/4/2025), periode ini juga merupakan waktu yang untuk merasakan berbagai festival, termasuk acara-acara yang sarat dengan nilai-nilai tradisional.
Berikut adalah beberapa festival di Tokyo yang bisa kamu kunjungi selama Golden Week!
Lampion mengapung di Sungai Sumida di depan Tokyo Skytree saat Festival Toro Nagashi, (10/8/2024).
Kurayami Matsuri
Festival ini diadakan di Kuil Okunitama-jinja dan dikenal sebagai ‘Festival Kegelapan’ karena prosesi mikoshi berlangsung pada malam hari.
Mulai 3 Mei, berbagai acara seru digelar setiap malam, dan banyak stan makanan serta hiburan menarik keramaian besar. Prosesi mikoshi yang menjadi puncak acara benar-benar bisa memukau kamu yang baru pertama kali berkunjung.
Pita ikan mas tradisional Jepang, koinobori, digantung selama minggu emas hari anak laki-laki di Crystal Avenue, Tokyo Dome City, menghadap ke atraksi payung Sky Flower (3/5/2019).
Festival Koinobori (Festival Bendera Ikan Koi untuk Hari Anak)
Di Tokyo Skytree Town, kamu bisa melihat lebih dari 1.000 koinobori berkibar ditiup angin.
Kachiya Matsuri
Sebagai bagian dari ritual persembahan kachiya—yang dilakukan pada 5 Mei—kamu bisa menikmati prosesi megah para samurai yang berparade di jalan menuju Kuil Katori-jinja.
Tempat Wisata Golden Week di Jepang, Festival dan Tips Liburan ke Jepang
2. Osaka
Jika kamu kebingungan menghabiskan waktu saat peak season di momen Golden Week, kamu bisa menikmati tempat berikut ini di Osaka.
Taman Kastil Osaka
Sakura mekar di Taman Kastil Osaka, Jepang.
Pemandangan Kastil Osaka yang dikelilingi oleh bunga sakura mekar menjadikannya sangat ikonik.
Kamu bisa bersantai di sekitar bunga sakura yang mekar di selama libur Golden Week.
Kamu tidak akan dipungut biaya apabila mengunjungi Taman Kastil Osaka. Namun, ada tarif masuk ke taman-taman sekitar kastil sekitar 350 yen.
Kalau kamu turun di Stasiun Morinomiya atau Stasiun Osakajokoen di Jalur Loop JR Osaka, lanjutkan berjalan kaki 15-20 menit untuk mencapai Kastil Osaka.
Kantor Mint Osaka
Gedung Japan Mint di Osaka, tempat terbaik untuk melihat sakura mekar.
Selama musim semi, Kantor Mint Osaka dibuka untuk umum selama satu minggu untuk menampilkan keindahan lebih dari 300 pohon sakura.
Jika kamu datang setelah puncak musim mekarnya sakura, tempat ini tetap menjadi pilihan tepat karena memiliki varietas sakura yang mekar terlambat, seperti pohon yae-zakura.
Namun, area ini akan sangat ramai saat musim semi karena dapat dikunjungi secara gratis.
Jika berencana ke Kantor Mint Osaka, kamu harus berjalan kaki 15 menit dari Stasiun Osaka Temmangu (Jalur Tozai JR).
Kuil Kiyomizu-dera di Kyoto, wilayah Kansai, Jepang
Tempat Wisata Golden Week di Jepang, Festival dan Tips Liburan ke Jepang
Tips Liburan Saat Golden Week
Pertimbangkan tips berikut agar liburan Golden Week kamu berjalan lancar.
1. Lakukan semua reservasi lebih awal
Banyak pelancong merencanakan perjalanan Golden Week mereka 3 hingga 6 bulan sebelumnya. Ini termasuk kursi kereta yang dipesan, tiket pesawat, hotel, dan tur.
2. Tetap terhubung
Pastikan kamu tetap terhubung dengan internet untuk navigasi, memeriksa jadwal kereta, dan melakukan reservasi. Menyewa pocket WIFI juga bisa menjadi pilihan.
3. Miliki jadwal perjalanan yang fleksibel
Bersiaplah untuk mengubah rencana kamu. Jika suatu tempat terlalu ramai dan penuh antrean, maka memiliki rencana cadangan bisa menyelamatkan hari kamu.
Odaiba, distrik perbelanjaan dan entertainment di Tokyo, Jepang. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Temukan Diskon Menarik Selama Golden Week
Golden Week adalah waktu di mana kamu bisa menemukan banyak diskon besar-besaran.
Banyak perusahaan video game memberikan potongan harga khusus selama periode ini.
Di mal, toko di gedung stasiun besar, dan pusat perbelanjaan lainnya, kampanye Golden Week digelar dengan berbagai penawaran menarik.
Kamu juga bisa menemukan diskon untuk pakaian di beberapa toko selama periode Golden Week.
Tempat Wisata Golden Week di Jepang, Festival dan Tips Liburan ke Jepang
Kasih Tip di Jepang Saat Makan Di Restoran, Dilarang! Ini Alasannya. Tip dianggap sebagai cara untuk mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas layanan yang telah diberikan. Di Jepang, memberikan tip kepada pelayan tidak boleh dilakukan karena alasan berikut.
Salah satu etika mendasar yang tidak boleh dilakukan yakni memberikan tip. Mengutip Japan Airlines, memberikan tip di Jepang tidak diperlukan, dan bahkan di beberapa tempat bisa dianggap kurang sopan. Jika kamu meninggalkan tip, staf restoran mungkin akan mengejarmu keluar untuk mengembalikan uang tip yang kamu beri.
Kasih Tip di Jepang Saat Makan Di Restoran, Dilarang! Ini Alasannya
Memberikan tip di restoran atau hotel adalah hal biasa saat bepergian ke berbagai negara, seperti di Amerika Serikat atau Eropa.
Namun, hal ini berbeda di Jepang. Meskipun negara ini dikenal memiliki standar pelayanan yang tinggi, Anda tidak perlu memberikan tip kepada pelayan, bahkan tidak seharusnya.
Bagian dari Etika
Jika kamu sedang berada di Jepang, penting untuk memahami etika makan yang benar serta alur ketika bersantap, mulai dari masuk ke restoran hingga selesai makan. Salah satu etika mendasar yang tidak boleh dilakukan yakni memberikan tip.
Mengutip Japan Airlines, memberikan tip di Jepang tidak diperlukan, dan bahkan di beberapa tempat bisa dianggap kurang sopan. Jika kamu meninggalkan tip, staf restoran mungkin akan mengejarmu keluar untuk mengembalikan uang tip yang kamu beri.
Bagi orang Jepang, pelayanan yang baik adalah hal yang sudah semestinya dan telah termasuk dalam harga serta gaji staf. Karena itulah, tidak ada pelayan khusus yang ditugaskan hanya untuk satu meja.
Praktik pemberian tip di Jepang sangat berbeda dengan di banyak negara lain. Di Jepang, memberikan tip untuk layanan seperti yang disediakan di bar, kafe, restoran, taksi, dan hotel bukanlah hal yang umum. Namun, ada kebiasaan di Jepang untuk memberikan gratifikasi, yang disebut “kokorozuke”, (datang dari hati), dalam beberapa situasi.
Ada beberapa situasi tertentu di mana pemberian tip dianggap pantas. Misalnya, jika Anda menggunakan jasa pemandu wisata atau penerjemah yang sudah terbiasa dengan kebiasaan di luar negeri, mereka mungkin akan menerima tip sebagai tanda terima kasih.
Perlu dicatat bahwa pemberian tip tidak diharapkan dan harus dilakukan secara diam-diam, bahkan dalam kasus-kasus seperti ini. Jika Anda memutuskan untuk memberikan tip, biasanya Anda harus memasukkannya ke dalam amplop. Anda dapat membeli amplop uang kecil di minimarket, toko alat tulis, atau toko 100 yen.
Kasih Tip di Jepang Saat Makan Di Restoran, Dilarang! Ini Alasannya
Boleh Beri Tip Dalam Kondisi Tertentu
Berjalan-jalan melewati therapy road dengan dipandu oleh shinrin therapist atau pemandu shinrin therapy. Kita bisa menikmati keanekaragaman makhluk hidup seperti tumbuh-tumbuhan dan sebagainya sambil menerima penjelasan dari pemandu setiap saat.
Di Jepang, memberi tip bukanlah hal yang umum dilakukan untuk layanan seperti di bar, kafe, restoran, taksi, atau hotel. Namun, ada tradisi memberi hadiah atau ucapan terima kasih yang disebut “kokorozuke” yang berarti yang “dari hati”dalam situasi tertentu.
Melansir Japan Travel, ada situasi tertentu di mana memberikan tip bisa diterima. Misalnya, saat kamu menggunakan jasa pemandu pribadi atau penerjemah yang sudah familiar dengan budaya internasional, mereka mungkin bersedia menerima tip sebagai bentuk penghargaan.
Meski begitu, penting untuk diingat bahwa tip bukanlah hal yang diharapkan di Jepang. Jika kamu tetap ingin memberikannya, lakukanlah dengan sopan dan tidak mencolok.
Kamu bisa membeli amplop kecil untuk uang tunai ini di toko serba ada atau konbini, toko alat tulis, atau toko serba 100 yen.
Kasih Tip di Jepang Saat Makan Di Restoran, Dilarang! Ini Alasannya