Lowongan Kerja di Jepang Turun, Pengangguran Tetap Stabil pada Mei 2025

Lowongan Kerja di Jepang Turun, Pengangguran Tetap Stabil pada Mei 2025

Lowongan Kerja di Jepang Turun, Pengangguran Tetap Stabil pada Mei 2025. Pemerintah Jepang mencatat penurunan rasio lowongan kerja secara nasional pada Mei 2025. Rasio ini turun 0,02 poin dari bulan sebelumnya menjadi 1,24. Artinya, terdapat 124 lowongan kerja untuk setiap 100 pencari kerja.

Melansir Xinhua (27/6/2025), penurunan ini menjadi yang pertama dalam tiga bulan terakhir.  Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang menjelaskan, semakin banyak pekerja mencari kondisi kerja yang lebih baik di tengah tekanan inflasi.

Sektor Hotel dan Ritel Alami Penurunan Terbesar

Jumlah lowongan kerja baru menurun di sebagian besar sektor utama. Sektor hotel dan restoran mencatat penurunan paling signifikan, yakni sebesar 19,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sektor grosir dan ritel juga mengalami penurunan sebesar 11,1 persen. Di sisi lain, sektor transportasi dan layanan pos menjadi satu-satunya industri yang mencatat kenaikan. Kenaikan tipis sebesar 0,1 persen ini menunjukkan kekurangan kronis tenaga pengemudi truk dan pekerja transportasi lainnya.

Tingkat Pengangguran Tidak Berubah

Sementara itu, data dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi menunjukkan bahwa tingkat pengangguran tetap berada di angka 2,5 persen pada Mei 2025. Angka ini tidak berubah selama tiga bulan berturut-turut.

Jumlah penduduk yang bekerja meningkat sebanyak 330.000 orang atau 0,5 persen dibanding bulan sebelumnya. Secara musiman, jumlah total pekerja di Jepang mencapai 68,37 juta orang. Ini merupakan kenaikan pertama dalam empat bulan terakhir.

Adapun jumlah pengangguran turun sebesar 40.000 orang atau 2,3 persen menjadi 1,72 juta orang. Meskipun terjadi penurunan, seorang pejabat pemerintah menyebut dampaknya terhadap tingkat pengangguran secara keseluruhan masih terbatas.

Jepang sediakan 148 ribu lowongan kerja untuk Indonesia

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyebut Jepang menyediakan 148 ribu lowongan kerja untuk Indonesia dan Jakarta punya peluang mengirimkan tenaga kerjanya ke negara tersebut.

“Jepang memberikan satu kuota yang cukup besar untuk Indonesia, hampir 148.000. Kalau Jakarta bisa mengambil 10.000, harus mulai kita inventarisasi hari ini,” kata dia usai membuka acara “Job Fair Jakarta Goes to Campus Universitas Trisakti” di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa.

Rano mengatakan, untuk memasuki pasar kerja internasional, calon pekerja harus menguasai sejumlah kemampuan termasuk bahasa asing.

Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya mengumpulkan tenaga kerja sesuai kualifikasi yang dibutuhkan dan menyalurkan mereka ke lapangan kerja yang membutuhkan.

“Kami menginventarisasi untuk program tahun depan dan kami bisa menyalurkan calon tenaga kerja yang lulus, bahwa bekerja itu bukan hanya di Jakarta tapi bisa kita sediakan lapangan pekerjaan di luar negeri,” kata Rano.

Berbicara lowongan kerja, dia mengatakan, Pemprov DKI membutuhkan sebanyak 11 ribu tenaga pemadam kebakaran atau petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).

Sejumlah kompetensi pun menjadi syarat untuk diterima menjadi petugas Gulkarmat. Yang luar biasa tenaga kerja pemadam kebakaran di Jakarta ini menjadi dinas yang paling favorit.

“Masalah Jakarta ada apa-apa lapor ke pemadam kebakaran, bahkan ada suami-istri bertengkar, anaknya lapor ke pemadam kebakaran,” kata Rano.

Pemprov DKI Jakarta mengadakan kegiatan bursa kerja di Universitas Trisakti. Ini menjadi kampus pertama sebagai lokasi kegiatan bursa kerja.

“Hari ini bursa kerja memang kami pilih masuk ke dalam kampus, karena tentu saja segmen tentang lapangan pekerjaan yang ada tentu dengan ‘segmented’ yang berbeda,” ujar Rano.

Cara Bisa Kerja di Jepang Lulusan SMP, Berikut Biaya dan Jalur Resminya

Cara Bisa Kerja di Jepang Lulusan SMP, Berikut Biaya dan Jalur Resminya

Cara Bisa Kerja di Jepang Lulusan SMP, Berikut Biaya dan Jalur Resminya. Melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi kerap menjadi hal ideal yang sulit dicapai. Impian untuk bekerja di luar negeri, terutama di Jepang, telah menjadi jalan keluar bagi banyak anak muda.

Di banyak keluarga Indonesia, terutama yang tinggal di pedesaan, cerita yang sering terdengar adalah berhenti sekolah setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP), lalu mulai bekerja. Alasannya beragam, mulai dari keterbatasan ekonomi, tanggung jawab keluarga, hingga akses sekolah yang terbatas.

Cara Bisa Kerja di Jepang Lulusan SMP, Berikut Biaya dan Jalur Resminya

Citra gaji tinggi, infrastruktur modern, dan stabilitas ekonomi menjadikan Jepang tujuan favorit. Faktanya, tersedia lowongan kerja di Jepang untuk lulusan SMP dan jumlahnya terus meningkat melalui program legal yang terstruktur.

Namun, masih banyak yang mengira bahwa bekerja di Jepang hanya bisa dilakukan oleh lulusan SMA atau perguruan tinggi. Banyak mantan pekerja Indonesia di Jepang yang kembali dengan cerita positif.

Sebagian besar hanya berbekal ijazah SMP, namun berhasil karena pelatihan yang terstruktur dan kemauan belajar di bawah sistem SSW.

Kekurangan Tenaga Kerja di Jepang Jadi Peluang

Jepang tengah menghadapi kekurangan tenaga kerja serius, khususnya di sektor konstruksi, pertanian, perawatan lansia, dan manufaktur.

Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang memproyeksikan kebutuhan jutaan pekerja asing hingga 2040. Hal itu bertujuan menjaga kestabilan ekonomi di tengah penurunan angka kelahiran dan populasi lansia yang terus bertambah.

Kondisi ini mendorong Jepang mengembangkan skema visa kerja legal, seperti Specified Skilled Worker (SSW) yang memungkinkan warga negara asing bekerja di sektor lapangan.

Syarat utama visa SSW adalah lulus ujian keterampilan dan memiliki kemampuan bahasa Jepang dasar. Namun, tidak diperlukan ijazah SMA sehingga menjadi peluang besar bagi lulusan SMP asal Indonesia yang siap bekerja dan belajar.

Sudah banyak warga Indonesia lulusan SMP yang berhasil menembus program ini secara legal. Artinya, bekerja secara sah di Jepang bukan sekadar impian bagi mereka yang tak melanjutkan SMA.

Peran BP2MI dan Lembaga Pengirim Resmi

Pemerintah Indonesia melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengawasi penempatan kerja ke luar negeri secara legal. Ribuan pekerja Indonesia dikirim ke Jepang setiap tahun melalui skema resmi, dan banyak di antaranya adalah lulusan SMP.

Penempatan kerja legal wajib melalui lembaga pengirim resmi berlisensi. Lembaga ini memberikan pelatihan keterampilan, penempatan kerja, dan pembekalan budaya.

Mereka menerima peserta lulusan SMP selama memenuhi syarat usia, kesehatan, dan kesiapan mental terutama untuk pekerjaan yang tercakup dalam skema visa kerja resmi Jepang dan tergolong lowongan kerja ijazah SMP.

Lulusan SMP Tetap Punya Harapan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebagian besar angkatan kerja di Indonesia, terutama dari keluarga berpenghasilan rendah, hanya memiliki pendidikan hingga tingkat SMP.

Namun, semangat untuk memperbaiki kondisi ekonomi tetap tinggi. Bagi mereka, Jepang menghadirkan jalur yang legal, terstruktur, dan berorientasi pada peningkatan keterampilan.

Dibanding masuk ke jalur kerja ilegal di negara lain, banyak yang kini memilih program pelatihan resmi ke Jepang. Program ini tak sekadar menawarkan pekerjaan, tetapi juga menjembatani antara kerja kasar dan peningkatan profesionalisme tanpa memandang latar belakang pendidikan tinggi.

Cara Bisa Kerja di Jepang Lulusan SMP, Berikut Biaya dan Jalur Resminya

Tantangan Bahasa, Tapi Bisa Diatasi

Bahasa menjadi tantangan utama bagi lulusan SMP yang ingin bekerja di Jepang. Mayoritas program kerja mengharuskan peserta memiliki sertifikat kemampuan bahasa Jepang level N5 atau N4 dari Japan Foundation.

Meskipun cukup sulit, tantangan ini bukan jalan buntu. Kini, banyak lembaga pengirim di Indonesia yang menyertakan pelatihan bahasa Jepang gratis atau bersubsidi dalam program mereka. Dengan dukungan sistem yang tepat, lulusan SMP tetap punya peluang untuk lolos seleksi.

Bidang Pekerjaan untuk Lulusan SMP

Beberapa sektor pekerjaan di Jepang secara aktif menerima tenaga kerja asing lulusan SMP melalui jalur legal atau skema visa SSW.

Berikut bidang-bidang yang tersedia:

  • Pertanian: Bertani di rumah kaca, panen buah, menanam padi.
  • Perikanan dan Akuakultur: Pengolahan dan penanganan hasil laut.
  • Konstruksi: Perancah, pembongkaran, tukang kayu, pekerjaan lapangan.
  • Industri Makanan dan Minuman: Pengemasan, kebersihan, pengoperasian mesin.
  • Kebersihan Gedung: Pembersihan kantor, fasilitas umum, dan hotel.
  • Industri Jasa Makanan: Asisten dapur, menyiapkan makanan, mencuci peralatan.
  • Akomodasi: Membersihkan kamar, housekeeping, membantu di area tamu.
  • Kehutanan: Penebangan, pemeliharaan hutan, pengolahan kayu.
  • Perawatan dan Perbaikan Kendaraan: Pemeriksaan, penggantian suku cadang.
  • Pengolahan Logam: Pengecoran, penempaan, perawatan permukaan logam.
  • Manufaktur Mesin Industri: Perakitan dan kontrol kualitas mesin.
  • Elektronik dan Teknologi Informasi: Perakitan dan inspeksi perangkat.
  • Industri Kapal dan Kelautan: Pengelasan, pengecatan, perakitan komponen.
  • Industri Penerbangan: Penanganan bagasi, pembersihan pesawat.
  • Transportasi Mobil: Mengemudi truk logistik dan kendaraan niaga.
  • Perawatan Lansia: Pendampingan lansia di fasilitas berlisensi (butuh kemampuan bahasa lebih tinggi).

Seluruh bidang ini masuk dalam skema visa SSW 1 dan tidak mempersyaratkan ijazah SMA atau kuliah.

Pekerja harus mempunyai etos kerja, disiplin, dan kemauan belajar.

Biaya Penempatan Legal dan Keuntungannya

Salah satu kekhawatiran calon pekerja adalah biaya penempatan. Agen ilegal sering menawarkan “jalan pintas” dengan biaya lebih murah. Namun, risiko jangka panjangnya besar: penahanan, deportasi, dan daftar hitam.

Melalui jalur legal seperti BP2MI dan lembaga pengirim resmi, biaya penempatan memang lebih tinggi. Biaya mencakup dokumen, pelatihan bahasa, pembekalan, hingga tiket pesawat.

Namun, perlindungan hukum, upah standar, dan akses jaminan kesehatan membuatnya jauh lebih aman. BP2MI mengimbau calon pekerja migran agar hanya memilih jalur legal melalui lembaga pengirim resmi.

Beberapa program bahkan menyediakan skema cicilan atau dukungan finansial agar lebih terjangkau. Program ini sering diawali sebagai lowongan kerja ijazah SMP, terutama bagi anak muda di daerah.

Penutup

Bagi lulusan SMP, bekerja secara legal di Jepang bukan lagi mimpi mustahil. Jalurnya memang tidak mudah, karena butuh usaha, kemampuan bahasa, serta kesiapan mental. Tapi, peluangnya nyata.

Masalah populasi lansia dan kekurangan tenaga kerja di Jepang bukan sekadar statistik. Bagi pekerja Indonesia, itu adalah peluang.

Dengan program pemerintah, pelatihan resmi, dan jalur legal, lulusan SMP pun bisa melangkah ke Jepang bukan sebagai pekerja ilegal, melainkan sebagai tenaga terlatih yang dihargai atas kerja keras dan kedisiplinan.

Jadi, kalau selama ini kamu mengira lowongan kerja ijazah SMP di Jepang hanyalah mitos atau hanya tersedia lewat jalur gelap, kini saatnya berpikir ulang. Pintu terbuka lebar, asal masuk secara sah dan siap menghadapi tantangan.

Cara Bisa Kerja di Jepang Lulusan SMP, Berikut Biaya dan Jalur Resminya

Sumber:

Kerja di Jepang Gaji Naik 5,46 % Tahun Ini 2025, Tertinggi dalam 34 Tahun

Kerja di Jepang Gaji Naik 5,46 % Tahun Ini 2025, Tertinggi dalam 34 Tahun

Kerja di Jepang Gaji Naik 5,46 % Tahun Ini 2025, Tertinggi dalam 34 Tahun. Melansir Reuters pada Jumat (14/3/2025), kenaikan gaji ini merupakan yang terbesar dalam 34 tahun terakhir. Data dari Rengo (Konfederasi Serikat Buruh Jepang) menunjukkan bahwa kesepakatan awal kenaikan gaji pokok sebesar 5,46 persen.

Ini menandai kenaikan gaji yang signifikan untuk tiga kali berturut-turut dalam beberapa tahun terakhir. Dalam negosiasi kenaikan gaji pekan ini, banyak perusahaan besar di Jepang menyatakan telah memenuhi tuntutan serikat pekerja.

Kerja di Jepang Gaji Naik 5,46 % Tahun Ini 2025, Tertinggi dalam 34 Tahun

Beberapa perusahaan, termasuk konglomerat elektronik Hitachi, memberikan rekor kenaikan gaji tertinggi. Di sisi lain, pembuat kebijakan telah lama mendesak perusahaan-perusahaan di Jepang untuk meningkatkan gaji guna memulihkan daya beli masyarakat.

Kenaikan gaji tertinggi ini dianggap penting untuk mengimbangi kenaikan biaya hidup akibat inflasi. Inflasi harga makanan di Jepang mencapai 4 persen pada Januari 2025, tertinggi dalam dua tahun terakhir. Meski kenaikan gaji terbilang cukup tinggi, para ekonom tidak terlalu optimistis hal itu dapat mendorong konsumen untuk meningkatkan pengeluaran mereka.

Sebanyak 61,9 persen perusahaan di Jepang berencana menaikkan gaji karyawan pada tahun fiskal mendatang (1 April 2025-31 Maret 2026), berdasarkan survei Teikoku Databank pada akhir Januari.

Melansir Japan Times pada Kamis (20/2/2025), langkah itu sebagai bagian dari negosiasi upah tahunan yang akan mencapai puncaknya pada Maret. Selain itu, sekitar 56 persen dari sekitar 11.000 perusahaan yang disurvei berencana menaikkan gaji pokok.

Angka ini juga merupakan yang tertinggi sejak Teikoku Databank mulai mencatat data serupa pada 2007. Konfederasi Serikat Buruh Jepang (Rengo), serikat pekerja terbesar di Jepang, menetapkan target kenaikan upah minimal 5 persen tahun ini.

Rengo terus menekan pemerintah dan pemimpin bisnis melalui berbagai pertemuan dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu, kelompok ekonom memproyeksi rata-rata kenaikan upah sebesar 4,92 persen pada tahun ini, sedikit lebih rendah dibandingkan kenaikan tahun lalu yang mencapai 5,33 persen.

Rengo dijadwalkan mengumumkan rekapitulasi tuntutan pekerja pada 6 Maret, dengan hasil awal kesepakatan upah akan dirilis pada 14 Maret. Negosiasi tahun ini berpotensi kembali mencatatkan kenaikan signifikan dalam sejarah ketenagakerjaan di Jepang dengan meningkatnya persentase perusahaan yang berencana menaikkan upah.

Kerja di Jepang Gaji Naik 5,46 % Tahun Ini 2025, Tertinggi dalam 34 Tahun

Dukungan Pemerintah Jepang untuk Peningkatan Upah di UKM

Menambahkan dari situs web Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, pemerintah menyediakan skema bantuan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) guna mendukung peningkatan upah pekerja.

Program ini mencakup subsidi perbaikan operasional, insentif bagi perusahaan yang meningkatkan status karyawan kontrak, serta skema keringanan pajak bagi UKM yang menaikkan gaji karyawan.

1. Subsidi Perbaikan Operasional

Subsidi ini diberikan kepada UKM yang meningkatkan upah pekerja melalui investasi dalam peralatan produksi atau pelatihan karyawan.

Program ini bertujuan untuk mendorong efisiensi kerja dan peningkatan produktivitas, sehingga perusahaan dapat mempertahankan kenaikan upah secara berkelanjutan.

Bantuan yang diberikan mencakup sebagian biaya investasi yang dilakukan oleh perusahaan, seperti pengadaan mesin baru atau pelatihan bagi tenaga kerja.

UKM yang memenuhi persyaratan tertentu dapat memperoleh peningkatan batas maksimal subsidi serta rasio bantuan yang lebih tinggi.

2. Subsidi Peningkatan Karier

Program ini mendukung perusahaan yang mengubah status karyawan kontrak, pekerja paruh waktu, atau tenaga kerja sementara menjadi karyawan tetap.

Selain itu, subsidi ini juga mendorong perbaikan kesejahteraan pekerja melalui kenaikan gaji dan peningkatan kondisi kerja.

Subsidi ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam menerapkan kebijakan equal pay for equal work (kesetaraan upah untuk pekerjaan yang sama) serta dalam menyesuaikan struktur tenaga kerja dengan sistem kompensasi lebih stabil.

3. Insentif Pajak untuk Kenaikan Upah di UKM

UKM yang menaikkan gaji karyawan dapat memperoleh keringanan pajak melalui skema ini.

Perusahaan dapat mengurangi pajak korporasi (untuk badan hukum) atau pajak penghasilan (untuk pemilik usaha perseorangan) berdasarkan persentase kenaikan gaji yang diberikan dengan memenuhi persyaratan tertentu.

Program ini dirancang untuk memberikan insentif finansial bagi UKM agar lebih mampu meningkatkan kesejahteraan pekerja tanpa membebani stabilitas bisnis mereka.

Perusahaan-perusahaan di Jepang tengah berlomba-lomba menaikkan gaji karyawan pada 2025. Kondisi ini mencerminkan tren baru dalam dunia bisnis yang dipicu oleh inflasi, kekurangan tenaga kerja, dan tekanan dari serikat pekerja.

Survei terbaru Teikoku Databank menunjukkan bahwa 61,9% perusahaan berencana menaikkan upah tahun ini, mencetak rekor tertinggi sejak survei ini dimulai.

Tren ini semakin terlihat dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang siap memberikan kenaikan gaji pokok, mencapai 56%, angka tertinggi sejak 2007. Dilansir dari The Mainichi, perusahaan-perusahaan besar seperti Suntory Holdings Ltd. bahkan telah mengumumkan kenaikan gaji hingga 7% untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik di tengah pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif.

Serikat pekerja terbesar di Jepang, Rengo, menargetkan kenaikan gaji minimal 5% tahun ini, dengan dorongan lebih besar bagi usaha kecil dan menengah (UKM).

Langkah ini dilakukan agar dapat mengejar ketertinggalan dari perusahaan besar. Tahun lalu, perusahaan besar mencatat kenaikan upah rata-rata 5,58%, tertinggi dalam 33 tahun, sementara UKM hanya sekitar 4%.

Secara keseluruhan, rata-rata kenaikan upah pekerja menjadi 5,1% atau menjadi JPY 15.281 per month atau naik sekitar Rp 1.671.435. 

Sebagai informasi, upah minimum pekerja Jepang  berada di kisaran JPY 1.054 per jam atau Rp 115.940 per jam. Angkanya tentu saja berbeda tiap-tiap wilayah. Upah minimum per wilayah tentu berbeda. Tokyo, misalnya, ada di angka JPY 1.163 sementara Osaka di JPY 1.114 per jam.
Jika menghitung jam kerja delapan jam per hari dan hari kerja 20 hari maka upah minimum pekerja di Jepang ada di kisaran Rp 18,55 juta.

Masakazu Tokura, Ketua Federasi Bisnis Jepang (Keidanren), menegaskan bahwa perusahaan besar memiliki tanggung jawab untuk memastikan UKM dalam rantai pasokan mereka juga dapat meningkatkan upah.

Namun, survei Small and Medium Enterprise Agency menunjukkan kurang dari 50% UKM dapat meneruskan kenaikan biaya tenaga kerja ke harga jual mereka, sehingga masih menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Kenaikan upah di perusahaan besar akan lebih besar pula. Serikat pekerja Hitachi dan perusahaan elektronik besar Jepang lainnya menuntut kenaikan skala gaji bulanan sebesar JPY 17.000 yang merupakan rekor dalam perundingan tenaga kerja musim semi shuntō mereka.

Pasca pandemi, kenaikan upah pekerja Jepang menjadi perdebatan panas. Pasalnya, kenaikan upah di Jepang relatif kecil dibandingkan negara maju lainnya. Beban warga Jepang juga meningkat usai meletusnya perang Rusia-Ukraina.

Selain untuk menjaga daya beli masyarakat, perusahaan Jepang kini khawatir akan kehilangan pekerja yang potensial dan kemungkinan mencari gaji yang lebih tinggi di luar Jepang.
Peningkatan gaji diharapkan bisa menciptakan lingkaran keuntungan dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja dan daya saing perusahaan di pasar global.

“Perusahaan-perusahaan Jepang yang kini sudah bersaing secara global mulai menyadari rendahnya gaji di Jepang. Saya pikir mereka mulai khawatir pekerja muda mereka yang luar biasa akan diambil perusahaan lain,” tutur vice chairman of Japan Research Institute, Hisashi Yamada, dikutip dari Japan Times.

Tahun lalu, manajemen Toyota memberikan kenaikan gaji terbesar sejak 1999. Gaji bulanan dinaikkan hingga 28.440 yen ($187).
Serikat pekerja Nissan Motor Co. meminta kenaikan gaji bulanan sebesar JPY 18.000 yang sama dengan 2023 tetapi menurunkan tuntutan bonus tahunan menjadi 5,2 bulan gaji bulanan, turun 0,6 bulan.

Serikat pekerja Honda Motor Co., sementara itu, menuntut kenaikan gaji bulanan sebesar JPY 19.500.

Perlombaan naik juga sangat gencar pada 2023. Toyota melipatgandakan gaji pokok dan bonus pada 2023 atau pasca perang Rusia-Ukraina. Tidak tanggung-tanggung, bonus yang diberikan tahun ini setara dengan 6,7 bulan gaji.

Rival terberat mereka, Honda, pada 2023 mengumumkan rencana kenaikan gaji. Produsen otomotif tersebut akan menaikkan gaji hingga 5% atau terbesar dalam 30 tahun.

Aeon akan menaikkan gaji per jam pegawai part time mereka hingga 7%. Sebanyak 400.000 pekerja part time mereka akan mendapat kenaikan upah tersebut.

Kerja di Jepang Gaji Naik 5,46 % Tahun Ini 2025, Tertinggi dalam 34 Tahun

Upah minimum Jepang

Foto: Nippon.com
Upah minimum Jepang

Sejarah Shunto

Kenaikan upah di Jepang sangat lekat dengan tradisi Shunto.  Secara tradisi, perusahaan-perusahaan Jepang memang sudah mulai membicarakan kenaikan gaji menjelang shunto pada Maret atau bulan terakhir pada tahun fiskal Jepang.

Shunto, yang pertama kali dimulai pada 1955, bertujuan meningkatkan kesejahteraan pekerja melalui negosiasi kolektif lintas industri. Pada masa pertumbuhan ekonomi cepat Jepang di tahun 1960-an, Shunto memainkan peran besar dalam mendorong kenaikan upah yang signifikan. Namun, setelah guncangan ekonomi akibat krisis minyak 1973, kebijakan Shunto bergeser untuk menyesuaikan dengan kondisi ekonomi makro.

Era pasca-bubble ekonomi Jepang (1990-an) membawa tantangan baru bagi Shunto. Resesi berkepanjangan dan deflasi menyebabkan banyak perusahaan enggan menaikkan gaji, bahkan IMF-JC sempat menghentikan tuntutan kenaikan gaji dasar pada 2002. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Jepang kembali mendorong perusahaan untuk meningkatkan upah guna keluar dari stagnasi ekonomi yang berkepanjangan.

Kenaikan upah yang agresif ini menjadi sinyal positif bagi Bank of Japan (BOJ) dalam upayanya menciptakan siklus ekonomi yang lebih sehat. Jika tren ini berlanjut, BOJ diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga pada pertengahan 2025. Anggota dewan BOJ, Hajime Takata, menyatakan bahwa suku bunga dapat dinaikkan lebih lanjut jika kondisi ekonomi tetap sesuai ekspektasi.

Namun, masih ada kekhawatiran bahwa kompetisi kenaikan upah ini belum merata, terutama bagi UKM yang mempekerjakan sekitar 70% tenaga kerja Jepang. Tanpa peningkatan upah yang meluas ke sektor ini, konsumsi rumah tangga bisa tetap stagnan, menghambat pemulihan ekonomi secara keseluruhan.

Persaingan Upah ke Depan, Siapa yang Akan Bertahan?

Dalam kompetisi ini, perusahaan yang lebih cepat menaikkan upah dan memperbaiki kondisi kerja akan lebih unggul dalam menarik tenaga kerja. Ke depan, perusahaan besar diharapkan lebih aktif membantu UKM menyesuaikan harga untuk menutup kenaikan biaya tenaga kerja.

Selain itu, pemerintah perlu memperkuat kebijakan yang mendukung transformasi digital dan peningkatan produktivitas di sektor UKM, sehingga mereka dapat bersaing lebih baik dalam kondisi ekonomi yang semakin kompetitif.

Keputusan yang akan diambil dalam Shunto 2025 akan menjadi penentu arah ekonomi Jepang ke depan. Jika tren kenaikan gaji ini terus berlanjut dan didistribusikan secara merata, Jepang berpotensi keluar dari stagnasi ekonomi dan memasuki fase pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.

Menarik Buat Warga RI
Upah minimum yang tinggi menjadi salah satu alasan banyaknya warga Indonesia yang bekerja di Jepang. Data Bank Indonesia menunjukkan pekerja migran Indonesia di Jepang mencapai 38 ribu orang per akhir kuartal II-2024. Angka ini melonjak 153% dalam tiga tahun terakhir.

Jumlah ini bisa melonjak ke depan jika Jepang menjadi tujuan pekerja di Indonesia untuk “kabur”. Sebagai catatan, dalam beberapa minggu terakhir, bahkan muncul pembicaraan ramai mengenai fenomena “Kabur Aja Dulu” di aplikasi X atau yang dulunya Twitter kini tengah ramai diperbincangkan.

Fenomena ini mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap berbagai masalah di Indonesia yang membuat para generasi muda ingin pindah ke negara asing.

Kerja di Jepang Gaji Naik 5,46 % Tahun Ini 2025, Tertinggi dalam 34 Tahun

Sumber : kompas.com

Info Cara Menghitung Gaji Bersih di Jepang, Ada Potongan Asuransi dan Pajak

Info Cara Menghitung Gaji Bersih di Jepang, Ada Potongan Asuransi dan Pajak

Info Cara Menghitung Gaji Bersih di Jepang, Ada Potongan Asuransi dan Pajak. Untuk menghitung gaji bersih di Jepang, Anda perlu mengurangi berbagai potongan dari gaji kotor (gaji sebelum potongan). Potongan-potongan ini termasuk pajak penghasilan dan pajak tinggal (resident tax), serta iuran asuransi sosial seperti asuransi kesehatan, asuransi pensiun, dan asuransi ketenagakerjaan.

Di Jepang, perlu untuk memenuhi kewajiban untuk membayar pajak (pajak penghasilan, pajak daerah, premi asuransi kesehatan, dan premi asuransi pensiun). Pekerja asing yang tinggal di Jepang, termasuk mahasiswa yang bekerja paruh waktu, harus membayar pajak jika mereka bekerja dan mendapatkan penghasilan di Jepang.
Oleh karena itu, jumlah yang dibayarkan oleh perusahaan (gaji) dan jumlah yang diterima setelah pajak dipotong (gaji bersih) akan berbeda.

Info Cara Menghitung Gaji Bersih di Jepang, Ada Potongan Asuransi dan Pajak

Pada slip gaji, terdapat informasi tentang jumlah gaji yang dibayarkan, jumlah potongan pajak, dan jumlah gaji bersih yang diterima. Oleh karena itu, penting untuk memahami dengan baik ‘jumlah penghasilan Anda sendiri’ dan ‘besaran pembayaran untuk masing-masing komponen’.

Langkah awal dalam menghitung gaji bersih di Jepang yaitu memperhitungkan potongan dari gaji kotor.

Potongan ini biasanya mencakup pajak penghasilan, pajak penduduk, asuransi sosial (asuransi kesehatan, pensiun, dan asuransi ketenagakerjaan), serta potongan khusus dari perusahaan jika ada.

Berikut adalah panduan menghitung gaji bersih di Jepang.

1. Menentukan Gaji Kotor

Berbeda dengan di Indonesia, Jepang selalu menggunakan gaji kotor dalam penyebutan gaji bulanan. Gaji kotor adalah total pendapatan sebelum dipotong pajak dan asuransi. Misalnya, gaji kotor bulanan adalah 300.000 yen, jumlah ini menjadi dasar perhitungan.

2. Pemotongan Asuransi Sosial

Asuransi sosial di Jepang mencakup beberapa komponen berikut:

  • Asuransi Kesehatan (Kenko Hoken): Sekitar 9–10 persen dari gaji kotor (bervariasi tergantung prefektur dan usia). Namun, karyawan hanya membayar sekitar 4,5–5 persen karena biaya ini ditanggung bersama oleh karyawan dan perusahaan.
  • Pensiun (Kosei Nenkin): Sebesar 18,3 persen dari gaji kotor, yang juga dibagi rata dengan perusahaan (sekitar 9,15 persen ditanggung karyawan).
  • Asuransi Ketenagakerjaan (Koyo Hoken): Sekitar 0,3–0,9 persen dari gaji kotor.

Contoh Perhitungan:

  • Asuransi Kesehatan: 300.000 yen × 4,5 persen = 13.500 yen
  • Pensiun: 300.000 yen × 9,15 persen = 27.450 yen
  • Asuransi Ketenagakerjaan: 300.000 yen × 0,6 persen = 1.800 yen

Total potongan asuransi sosial:
13.500 yen + 27.450 yen + 1.800 yen = 42.750 yen (A)

3. Pemotongan Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan (所得税, Shotoku-zei) di Jepang bersifat progresif, artinya meningkat seiring bertambahnya pendapatan. Pendapatan kena pajak dihitung dengan mengurangi asuransi sosial dan pengurangan penghasilan kerja dari gaji kotor.

Pengurangan penghasilan kerja (Kyuyo Shotoku Koujo, 給与所得控除) merupakan pengurangan untuk menutupi biaya yang diperlukan dalam bekerja, seperti seragam atau perlengkapan kantor.

Pengurangan dilakukan pada pendapatan dalam setahun. Penghasilan yang dikurangi dengan sistem ini tidak dikenakan pajak penghasilan.

Contoh Perhitungan:

  • Pendapatan Kena Pajak:
    300.000 yen – A (42.750 yen) – pengurangan penghasilan kerja (96.667 yen) = 160.583 yen (B)
  • Pajak Penghasilan: 5.950 yen

4. Pemotongan Pajak Penduduk

Pajak penduduk (住民税, Jumin-zei) biasanya sekitar 10 persen dari pendapatan kena pajak pada tahun sebelumnya. Namun, pajak ini tidak dipotong pada tahun pertama bekerja di Jepang. Pemotongan pajak penduduk baru dimulai pada tahun kedua dan seterusnya.

Meskipun perhitungan pajak penduduk cukup rumit, secara umum, pajak ini untuk seseorang dengan gaji 300.000 yen per bulan (atau 3.600.000 yen per tahun) berkisar 13.000 yen.

Contoh Perhitungan:

  • Pajak Penduduk: 13.000 yen

5. Menghitung Gaji Bersih

Kurangi semua potongan dari gaji kotor untuk mendapatkan gaji bersih.

Dari perhitungan ini, gaji bersih yang diperoleh adalah:

  • 238.300 yen (setelah pajak penduduk, mulai tahun kedua bekerja)
  • 251.300 yen (tanpa pajak penduduk, pada tahun pertama bekerja)

Hal yang Perlu Diperhatikan

Potongan dapat bervariasi tergantung perusahaan, prefektur, dan kondisi personal, seperti usia, jumlah tanggungan, dan status pernikahan.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa slip gaji dan memahami setiap potongan yang berlaku.

Jika memiliki pertanyaan atau memerlukan bantuan dalam perhitungan spesifik, jangan ragu berkonsultasi dengan departemen penggajian perusahaan atau sumber resmi lainnya.

Sumber Perhitungan

  1. National Tax Agency (NTA) – Informasi tarif dan bracket pajak penghasilan:
    https://www.nta.go.jp
  2. Japan Pension Service – Informasi kontribusi pensiun:
    https://www.nenkin.go.jp
  3. Situs Pemerintah Prefektur – Informasi pajak penduduk dan tarif asuransi kesehatan (bervariasi berdasarkan wilayah).
  4. Departemen Penggajian Perusahaan – Perusahaan biasanya menyediakan rincian pemotongan dalam slip gaji (給与明細, Kyuyo Meisai).
Tempat Wisata Okinawa Jepang Mirip Indonesia

Tempat Wisata Okinawa Jepang Mirip Indonesia

Tempat Wisata Okinawa Jepang Mirip Indonesia. Okinawa adalah rangkaian pulau-pulau dengan sejarahnya sebagai kerajaan yang berdiri sendiri dan iklim subtropisnya yang berbeda, serta tempat asal karate. Jelajahi reruntuhan dan istana raja Ryukyu yang telah direstorasi, dan kunjungi pantai serta garis pantai yang menakjubkan dengan susunan koral serta kehidupan bawah laut yang luar biasa. Datanglah untuk melihat paus dan balap perahu naga, flora dan fauna langka, serta cara berpikir pulau yang membuat Anda melupakan jam dan mengikuti matahari.

Dari daratan Jepang, sebagian besar penerbangan ke Bandara Naha di Okinawa berangkat dari Tokyo atau Osaka. Jika Anda datang dari Tiongkok, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, atau Hong Kong, tersedia penerbangan internasional langsung ke Okinawa. Okinawa merupakan sebuah kepulauan yang terletak di Jepang bagian selatan. Ada banyak tempat wisata di Okinawa yang wajib dikunjungi, mulai dari situs bersejarah hingga keindahan alam dan buatan. Tidak heran jika kepulauan ini menjadi destinasi favorit wisatawan asal Jepang maupun luar negeri. Popularitasnya semakin meningkat berkat akses transportasi yang mudah.

Tempat Wisata Okinawa Jepang Mirip Indonesia

Okinawa merupakan prefektur di bagian barat daya Jepang yang terdiri dari gugusan pulau. Wilayah ini terkenal dengan alam tropis, budaya yang unik, dan suasana yang berbeda dari daratan utama Jepang. Okinawa bisa dijangkau dari Indonesia melalui penerbangan transit dan menjadi destinasi yang direkomendasikan bagi wisatawan Indonesia yang mencari pengalaman liburan berbeda.

Tiga Tempat Wisata Populer di Okinawa

1. Kastel Shurijo

Kastel Shurijo dulunya merupakan istana kerajaan Ryukyu. Kini, tempat ini menjadi simbol sejarah dan budaya Okinawa. Meskipun bangunan utama sempat terbakar pada 2019, proses restorasi sedang berlangsung dan dijadwalkan selesai pada 2026.

Pengunjung tetap dapat menyaksikan proses pemulihannya secara langsung. Warna merah mencolok dan arsitektur khas Ryukyu menjadikan kastel ini sebagai tempat yang menarik untuk dipelajari dan diabadikan.

2. Akuarium Churaumi

Akuarium ini termasuk salah satu yang terbesar di dunia. Churaumi terkenal dengan tangki raksasa yang dihuni hiu paus dan pari manta.

Tempat ini cocok untuk dikunjungi bersama keluarga karena menyuguhkan edukasi laut yang menyenangkan bagi anak-anak maupun orang dewasa.

3. Pulau Kouri

Pulau kecil ini memiliki air laut sebening kristal dan pantai pasir putih. Pulau Kouri dapat diakses melalui jembatan dari pulau utama,. Pulau Kouri menawarkan pemandangan yang menenangkan serta pengalaman menikmati alam yang asri.

Kuliner Khas Okinawa yang Patut Dicoba

1. Goya Champuru

Masakan tumis khas Okinawa yang terbuat dari pare (goya), tahu, telur, dan daging babi. Goya champuru merupakan makanan rumahan yang umum dikonsumsi masyarakat Okinawa.

2. Soki Soba

Mie khas Okinawa dengan topping iga babi (soki). Mie yang tebal dan kuah ringan menjadikan soki soba sebagai salah satu hidangan favorit wisatawan.

3. Sata Andagi

Donat goreng khas Okinawa yang renyah di luar dan lembut di dalam. Cocok dijadikan camilan manis di sela perjalanan.

Festival dan Acara Musiman

Okinawa memiliki berbagai acara budaya, salah satunya adalah Eisa Festival. Festival ini digelar saat musim Obon untuk menghormati leluhur, dengan pertunjukan tari dan tabuhan genderang yang kuat dan meriah. Saat musim panas, Okinawa juga menggelar festival kembang api yang menarik banyak pengunjung.

Industri Utama di Okinawa

Pariwisata menjadi sektor utama di Okinawa. Prefektur ini banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu, pertanian juga berperan penting dengan hasil seperti tebu, nanas, dan mangga. Industri perikanan pun berkembang pesat berkat kekayaan laut di sekitar pulau.

Akses ke Okinawa dari Indonesia

Saat ini belum tersedia penerbangan langsung dari Jakarta atau Bali ke Bandara Naha. Namun, wisatawan dapat mencapai Okinawa melalui penerbangan transit di Tokyo (Narita atau Haneda), Osaka (Kansai), Taiwan, atau Hong Kong.

Waktu tempuh rata-rata sekitar 7 hingga 10 jam. Rute lanjutan dari kota besar di Jepang juga cukup banyak, sehingga Okinawa tetap mudah dijangkau.

Penutup

Okinawa menawarkan keindahan alam, kekayaan budaya yang berbeda, serta keramahan penduduk lokal. Bagi wisatawan Indonesia yang ingin merasakan sisi lain Jepang, Okinawa layak masuk dalam daftar tujuan berikutnya.

Tempat Wisata Okinawa Jepang Mirip Indonesia

Sumber : kompas.com

Program Magang Berbasis Riset Teknologi di Jepang, APLU Summer Internship Fully Funded 2025

Program Magang Berbasis Riset Teknologi di Jepang, APLU Summer Internship Fully Funded 2025

Program Magang Berbasis Riset Teknologi di Jepang, APLU Summer Internship Fully Funded 2025. Program APLU Summer Internship 2025 kembali hadir membuka peluang emas bagi mahasiswa S1 dan S2 yang ingin memperluas wawasan akademik, memperdalam keahlian riset, dan membangun jejaring global. Kesempatan ini terbuka bagi kamu yang ingin menjadikan musim panas ini sebagai pijakan penting menuju masa depan profesional yang lebih gemilang.

Bayangkan menghabiskan musim panasmu di Jepang, bukan untuk liburan biasa, tetapi untuk pengalaman magang riset internasional yang sepenuhnya dibiayai. Selama 8-12 minggu, kamu akan bergabung dalam proyek-proyek teknologi dan ilmiah di universitas serta laboratorium ternama di Jepang tanpa perlu memikirkan biaya perjalanan, akomodasi, hingga asuransi.

Program Magang Berbasis Riset Teknologi di Jepang, APLU Summer Internship Fully Funded 2025

Dalam artikel kali ini kami akan memberikan informasi penting secara lengkap dan mendalam seputar peluang magang riset ke jepang gratis lewat program APLU 2025.

Peluang emas terbuka bagi mahasiswa Indonesia! APLU Summer Internship 2025 resmi membuka pendaftaran untuk program magang berbasis riset dan teknologi di Jepang—tanpa biaya sepeser pun.

Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa S1 dan S2 dari berbagai negara untuk bergabung dalam proyek riset di universitas dan laboratorium terkemuka Jepang, selama 8–12 minggu pada musim panas (Juni–Agustus 2025).

Informasi Lengkap Magang Riset ke Jepang Gratis via APLU Summer Internship 2025

Program APLU Summer Internship adalah inisiatif dari Association of Pacific Rim Universities (APLU) yang dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa S1 dan S2 global agar dapat berpartisipasi dalam magang riset di universitas dan laboratorium terkemuka di Jepang.

Program ini mencakup berbagai bidang, mulai dari teknologi hingga ilmu alam, memberikan kesempatan berharga untuk pengembangan profesional dan akademik.

Durasi dan Jadwal Internship: Program ini akan berlangsung selama 8 hingga 12 minggu selama musim panas Jepang, yaitu antara bulan Juni dan Agustus 2025.

Peserta yang lolos seleksi akan ditempatkan pada tim riset atau proyek industri yang sesuai dengan bidang minat mereka, memungkinkan pengalaman praktis yang mendalam.

Program Magang Berbasis Riset Teknologi di Jepang, APLU Summer Internship Fully Funded 2025

Cakupan Beasiswa:

  • Tiket pesawat pulang-pergi ke Jepang
  • Tunjangan hidup & akomodasi
  • Asuransi kesehatan selama program. Asuransi kesehatan dan asuransi lokal. Perlu dicatat bahwa biaya visa tidak termasuk dalam cakupan beasiswa ini, sehingga kandidat diminta untuk mengurusnya secara mandiri.
  • Biaya visa ditanggung sendiri

Syarat Utama:

  • Mahasiswa aktif S1/S2 minimal semester 4. Mahasiswa aktif S1 atau S2 (minimal telah menempuh semester 4).
  • Punya minat kuat di bidang riset atau sains terapan
  • Menguasai bahasa Inggris (Jepang jadi nilai plus). Menguasai bahasa Inggris dengan baik; kemampuan berbahasa Jepang akan menjadi nilai tambah yang signifikan.
  • Siap mengikuti seluruh durasi program
  • Memiliki prestasi akademik yang baik dan menunjukkan ketertarikan pada riset atau jurnal ilmiah.

Cara Daftar:

  1. Isi formulir di situs resmi APLU
  2. Lampirkan CV, transkrip, surat motivasi, & rekomendasi
  3. Deadline pendaftaran: 15 Juli 2025
  4. Info Pendaftaran >> Daftar di sini

Jangan lewatkan kesempatan langka ini untuk menjadikan musim panasmu penuh makna dan prestasi. APLU Summer Internship 2025 bukan sekadar program magang, tapi jalan menuju pengembangan diri di tingkat internasional bebas biaya dan penuh manfaat.

Siapkan dirimu, lengkapi dokumen, dan daftarkan segera sebelum 15 Juli 2025 agar langkahmu menuju masa depan global semakin nyata.

Program Magang Berbasis Riset Teknologi di Jepang, APLU Summer Internship Fully Funded 2025.

Sumber : https://www.aplu.org/

Berapa Gaji di Jepang? Jepang Membutuhkan Banyak Imigran Karena Kekurangan Penduduk Muda

Berapa Gaji di Jepang? Jepang Membutuhkan Banyak Imigran Karena Kekurangan Penduduk Muda

Berapa Gaji di Jepang? Jepang Membutuhkan Banyak Imigran Karena Kekurangan Penduduk Muda. Benar, Jepang sedang menghadapi masalah kekurangan penduduk muda. Hal ini disebabkan oleh angka kelahiran yang terus menurun dan populasi yang menua. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap masalah ini adalah tingginya biaya hidup, kesulitan menyeimbangkan karir dan keluarga, serta perubahan budaya kerja. Kekurangan penduduk muda ini memiliki dampak signifikan pada ekonomi dan sosial Jepang.

Angka kelahiran di Jepang terus menurun selama beberapa tahun terakhir, mencapai rekor terendah. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah anak-anak dan remaja, serta berkurangnya tenaga kerja potensial di masa depan.

Sementara jumlah penduduk muda menurun, jumlah penduduk lansia (65 tahun ke atas) terus meningkat. Hal ini menciptakan beban sosial dan ekonomi yang besar, karena lebih banyak orang membutuhkan perawatan dan dukungan, sementara tenaga kerja yang tersedia semakin sedikit.

Sementara, populasi negara tersebut terus menurun. Fenomena ini muncul akibat rendahnya tingkat kelahiran dan masyarakat yang menua, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

The Japan Association for Construction Human Resources (JAC) telah menyatakan keinginan yang kuat untuk bantuan dari negara tetangga, termasuk Indonesia, untuk mengatasi krisis tenaga kerja di negara tersebut.

Berapa Gaji di Jepang? Jepang Membutuhkan Banyak Imigran Karena Kekurangan Penduduk Muda

Jepang diproyeksikan akan menghadapi kekurangan tenaga kerja yang signifikan pada tahun 2040. Estimasi kekurangan tahun 2025 mencapai lebih dari satu juta pekerja asing jika pemerintah ingin mencapai target pertumbuhan ekonominya.

Di beberapa pusat keramaian, dipajang reklame mempromosikan imigrasi ke Jepang. Poster-poster menunjukkan keluarga dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan slogan “Jepang Membutuhkan Anda!” untuk menggambarkan upaya Jepang mengatasi krisis demografi dengan membuka pintu bagi pekerja dan keluarga dari luar negeri.

Pertumbuhan ekonomi Jepang terancam oleh penurunan jumlah penduduk yang disebabkan oleh rendahnya angka kelahiran dan penuaan populasi. Menurut laporan terbaru, situasi ini diperkirakan akan memperburuk kekurangan tenaga kerja yang telah ada, terutama di sektor-sektor yang mengalami kekurangan tenaga kerja yang parah. Dalam konteks ini, pekerja asing dipandang sebagai solusi penting untuk mengisi kekosongan yang ada.

“Usia lanjut di Jepang lebih banyak daripada usia muda, yang artinya pekerja usia muda sangat sedikit sekali, sehingga kami sangat mengharapkan bantuan manpower dari negara-negara tetangga khususnya, salah satunya dari Indonesia,” kata kepala proyek JAC Naoya Shikano, di Jakarta (11/12/2024) kepada Antara.

Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi Jepang dalam upayanya menarik dan mempertahankan pekerja asing. Salah satu kendala utama adalah melemahnya nilai yen, yang membuat upah di Jepang secara relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju di Eropa. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai hak asasi manusia yang dapat memengaruhi citra Jepang di pasar tenaga kerja global.

Untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja ini, Jepang perlu meningkatkan upaya di berbagai bidang. Sosialisasi pengenalan program magang dan program Special Skill Worker (SSW) bagi warga asing, beserta sistem dan peraturannya sering diakukan. “Sebisa mungkin diketahui dan disosialisasikan sebanyak mungkin di Indonesia,” ungkap Naoya Shikano.

Berapa Gaji di Jepang? Jepang Membutuhkan Banyak Imigran Karena Kekurangan Penduduk Muda

Faktor-faktor Penyebab:

  • Biaya Hidup Tinggi: Biaya hidup yang tinggi, terutama di kota-kota besar, membuat banyak pasangan muda enggan memiliki anak karena khawatir tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
  • Budaya Kerja yang Keras: Budaya kerja di Jepang yang dikenal dengan jam kerja panjang dan tekanan tinggi membuat sulit bagi banyak orang untuk menyeimbangkan karir dan keluarga, terutama bagi perempuan.
  • Perubahan Gaya Hidup: Banyak generasi muda yang lebih memilih untuk fokus pada karir dan gaya hidup mereka sendiri, dan menunda pernikahan dan memiliki anak.

Dampak Kekurangan Penduduk Muda:

  • Krisis Ekonomi: Penurunan jumlah tenaga kerja dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan beban keuangan bagi pemerintah untuk program pensiun dan perawatan kesehatan.
  • Masalah Sosial: Penurunan jumlah anak-anak dan remaja dapat menyebabkan penutupan sekolah, terutama di daerah pedesaan, serta berkurangnya interaksi sosial dan hilangnya vitalitas komunitas.
  • Kekurangan Tenaga Kerja: Perusahaan Jepang menghadapi kesulitan dalam mencari tenaga kerja muda yang terampil, yang dapat menghambat inovasi dan produktivitas.

Pekerja Indonesia Makin Melirik Jepang

Fenomena membanjirnya tenaga kerja asal Indonesia di Jepang mulai terlihat. Menurut catatan pemerintah Jepang, saat ini ada 121.507 pekerja migran Indonesia di negeri Sakura. Angka itu naik 56% dari tahun sebelumnya.

Ferry Irwandi, seorang influencer asal Indonesia, berbagi di Twitter tentang pengalamannya di Tokyo. “Gue 8 hari di Tokyo, nginep di Niwa Hotel, pegawainya banyak orang Indonesia, house keepingnya semuanya orang Indonesia, berangkat ke Sapporo, di Westin pun juga sama, frontdesknya orang Indonesia,” tulisnya.

Niwa Hotel, yang terletak di Tokyo, dikenal dengan gaya Jepang modern dan kedekatannya dengan Stasiun Suidobashi, menawarkan kombinasi kenyamanan dan pengalaman budaya. Sementara itu, Westin di Sapporo adalah The Westin Rusutsu Resort, yang merupakan resor ski dekat Niseko, terkenal dengan akomodasi dan fasilitas mewahnya.

“Jepang itu tempat yang menyenangkan untuk pekerja migran. Tapi, memang butuh effort ekstra untuk belajar bahasanya”, ungkap Nana. Pengajar di Mayantara School yang pernah bekerja di Jepang itu mengatakan kalau muridnya kebanyakan membutuhkan waktu setahun untuk mencapai level bahasa Jepang N3. Level kemahiran N3 dibutuhkan untuk kuliah di Jepang, sedangkan level dasar N5 biasanya untuk pekerja industri.

Kehadiran pekerja Indonesia di Jepang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Akun X @wandererjogja menulis, “di tempat kerja aku sekarang (Chiba) jg banyak bgt orang indo???? kalo lg belanja ke supermarket ato toko-toko deket juga sering bgt ketemu orang indo wwkwkw bahkan ada education center isinya hampir 50% orang indonesia.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan tenaga kerja asing, khususnya dari Indonesia, semakin mendesak di Jepang, dan kedua negara dapat memperoleh manfaat dari kerjasama di bidang ketenagakerjaan.

“Saya merasa sangat penting kami memiliki banyak tenaga kerja dari Indonesia, dan sudah bekerja di Jepang di berbagai bidang termasuk pertanian, perikanan, perawatan ataupun manufaktur,” kata Masaki di Kediaman Resmi Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, Selasa (19/3/2024).

Gaji di Jepang dan Peraturan Migrasi

Menurut proyeksi yang dirilis pada tahun 2024, Jepang diperkirakan akan menghadapi kekurangan tenaga kerja yang signifikan menjelang tahun 2040. Angka kebutuhannya mencapai 6,7 juta pekerja menurut data yang dirilis pemerintah.

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Jepang perlu melakukan langkah strategis dalam bidang imigrasi, pengembangan tenaga kerja, dan kebijakan ekonomi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjadi peluang untuk inovasi dan pertumbuhan ekonomi.

Gaji Rata-Rata di Jepang

Rata-rata gaji tahunan di Jepang pada tahun 2024 diperkirakan sekitar 6.200.000 Yen Jepang, yang setara dengan sekitar 39.818 USD atau sekitar 644 juta Rupiah. Angka ini mungkin sedikit meningkat menjelang tahun 2025 seiring dengan inflasi dan penyesuaian ekonomi.

Gaji itu dapat bervariasi secara signifikan berdasarkan wilayah, di mana Tokyo memiliki upah minimum tertinggi, yaitu sekitar 1.113 Yen per jam (sekitar 7,16 USD), bersaing dengan kota-kota internasional berpenghasilan tinggi lainnya.

Kebijakan dan Program Pekerjaan untuk Imigran

Beberapa program dan kebijakan yang mendukung pekerja asing di Jepang antara lain:

  • Status Kegiatan Terkait (Designated Activities)
    Lulusan asing dari universitas Jepang dapat mengubah status tinggal mereka menjadi “Kegiatan Terkait” untuk mencari pekerjaan selama satu tahun setelah lulus.
  • Program Pelatihan Magang Teknikal (Technical Intern Training Program – TITP)
    Program ini dirancang untuk melatih pekerja asing dalam keterampilan bisnis dan teknikal Jepang. Namun, program ini telah dikritik karena dianggap sebagai sistem eksploitasi tenaga kerja murah. Program ini akan digantikan oleh Program Pengembangan Keterampilan Baru untuk Pekerja Asing pada tahun 2024, yang bertujuan untuk integrasi yang lebih baik.
  • Program Pekerja Terampil Tertentu (Specified Skilled Worker – SSW)
    Diperkenalkan pada tahun 2019, program ini ditujukan untuk pekerja terampil menengah di sektor-sektor seperti konstruksi, pertanian, keperawatan, dan layanan makanan. Program ini menawarkan visa hingga lima tahun dan berbagai benefit ambahan, termasuk tempat tinggal, orientasi saat kedatangan, dan gaji yang sebanding dengan warga Jepang.
  • Dukungan Pencarian Kerja
    Inisiatif yang didukung pemerintah membantu mahasiswa internasional mencari pekerjaan, menekankan bahwa perusahaan terbuka untuk merekrut tenaga dengan keahlian tanpa memandang kewarganegaraan.

Syarat Kesiapan Calon PMI di Jepang

Meskipun berbagai kebijakan telah diterapkan, beberapa tantangan masih perlu diatasi:

  • Hambatan Bahasa
    Kemampuan berbahasa Jepang menjadi tantangan utama bagi imigran, karena banyak perusahaan Jepang yang mengharuskan karyawan untuk berkomunikasi dalam bahasa Jepang.
  • Perbedaan Upah
    Pekerja asing cenderung mendapatkan gaji yang lebih rendah dibandingkan rekan-rekan Jepang mereka; pada tahun 2024, mereka menghasilkan 28% lebih sedikit. Hal ini sebagian disebabkan oleh pembatasan mobilitas pekerjaan dan preferensi budaya untuk bekerja jangka panjang di satu perusahaan.
    Mayoritas karyawan di Jeang berkarir dalam jangka panjang di sebuah perusahaan, sementara para imigran dipandang hanya berorientasi pekerjaan jangka pendek.
  • Integrasi Ekonomi
    Agar imigran dapat berkembang, dukungan dalam transisi pekerjaan dan penyesuaian budaya sangat penting. Upaya sedang dilakukan untuk mendorong perusahaan merekrut pekerja asing dan menyediakan sistem dukungan yang lebih baik.
  • Diskriminasi dan Dukungan
    Mengatasi diskriminasi dan menyediakan dukungan komprehensif, termasuk program bahasa, sangat penting untuk integrasi yang sukses.

Kebutuhan akan pekerja asing meningkat sebagai akibat dari krisis populasi Jepang, yang merupakan komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi. Jepang saat ini sedang menerapkan kebijakan yang lebih inklusif dalam upaya membuat Jepang lebih menarik bagi pekerja asing.

Ke depan, Jepang dapat memanfaatkan tenaga kerja asing untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi sambil mengatasi masalah sosial dan budaya.

Pemerintah Jepang telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi masalah ini, seperti memberikan insentif finansial untuk mendorong pasangan menikah memiliki anak, meningkatkan fasilitas perawatan anak, dan mencoba mengubah budaya kerja yang keras. Namun, tantangan yang dihadapi Jepang sangat kompleks, dan solusi jangka panjang masih perlu ditemukan untuk mengatasi krisis demografi ini.

Berapa Gaji di Jepang? Jepang Membutuhkan Banyak Imigran Karena Kekurangan Penduduk Muda

Sumber : kompas.com

Berapa Gaji Kotor Sopir di Jepang? Bisa Capai Rp 500 Juta/th

Berapa Gaji Kotor Sopir di Jepang? Bisa Capai Rp 500 Juta/th

Berapa Gaji Kotor Sopir di Jepang? Ternyata Bisa Sampai Hampir Rp 500 Juta Per Tahun Loh! Gaji kotor sopir di Jepang bervariasi, tetapi bisa mencapai sekitar 4,5 juta yen per tahun, atau sekitar Rp 500 juta (dengan kurs saat ini). Angka ini belum termasuk lemburan dan bonus. Sopir truk jarak pendek bisa mendapatkan minimal Rp 40 juta per bulan, menurut akun Instagram @roda.transportasi. Selain gaji pokok, sopir juga mendapatkan tunjangan seperti asuransi kesehatan dan tunjangan pensiun.

Banyak orang ingin bekerja di luar negeri karena tergiur gaji yang lebih besar. Ini terutama di negara maju dengan mata uang lebih besar dibandingkan Indonesia. Salah satunya adalah Jepang. Sama seperti di Indonesia, jam kerja di Jepang adalah 8 jam per hari atau 40 jam per pekan sesuai undang-undang di sana. Sementara untuk upah per jam dibayar 930 yen atau setara Rp103.543 (dikutip dari Job-medley).

Berapa Gaji Kotor Sopir di Jepang? Ternyata Bisa Sampai Hampir Rp 500 Juta Per Tahun Loh!

Siapa tahu berminat, Jepang buka lowongan pekerjaan untuk sopir bus dan truk. Ini terkait krisis ketenagakerjaan di Jepang akibat berkurangnya jumlah penduduk.

Sopir bus dan truk di Jepang bisa mendapatkan penghasilan kotor hingga 4,5 juta yen per tahun atau mencapai Rp 500 juta (kurs 25/3/2025).  Jumlah itu belum termasuk lemburan dan bonus dua kali setahun. Selain gaji, mereka juga menerima berbagai tunjangan seperti asuransi kesehatan dan tunjangan pensiun.

“Standar gajinya tinggi. Bonus juga ada dua kali tiap tahun. Penghasilan kotor setahun bisa sampai 4,5 juta yen, atau setara Rp 450 juta per tahun. Artinya, rata-rata sebulan Rp 37,5 juta, belum termasuk lemburan,” ujar Bowo Kristianto, Direktur Japan Indonesia Driving School (JIDS) mengutip Kompas.com, Minggu (9/3/2025).

Besarnya potensi pendapatan ini menarik perhatian banyak pencari kerja dari luar negeri, termasuk dari Indonesia. Salah satu yang berhasil membuktikannya adalah Iyus, pria asal Indonesia yang kini menjadi sopir bus di Jepang. Ia tercatat sebagai orang pertama dari Indonesia yang lolos melalui program SSW atau Tokutei Ginou (TG).

Program ini dirancang oleh pemerintah Jepang untuk mengisi kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor, termasuk transportasi. Melalui skema ini, warga negara non-Jepang dengan keterampilan tertentu dapat bekerja secara legal di Jepang sebagai sopir bus maupun truk. Bowo menambahkan, selain gaji tinggi, sistem kerja di Jepang lebih teratur dan aman.

“Risiko kecelakaan lebih rendah karena jam kerja diatur dengan sistem shift yang jelas. Perusahaan bisa kena sanksi kalau mempekerjakan karyawan melebihi batas,” ucapnya. Ia juga menekankan bahwa kendaraan di Jepang selalu dijaga dalam kondisi terbaik.

“Bus atau truk selalu dalam kondisi prima, tidak overloading dan over dimensi. Tiap tiga bulan wajib diperiksa di badan khusus untuk mendapatkan lisensi kelayakan. Kalau tidak, perusahaan bisa kena sanksi atau izinnya dicabut,” kata Bowo. Bowo menegaskan pentingnya etika dan budaya berkendara di Jepang.

“Mereka harus punya etika dalam berkendara, termasuk tidak boleh ugal-ugalan. Kalau melanggar, izin mengemudi bisa dicabut dan kena denda besar,” jelasnya. Ia menilai bahwa tantangan terbesar adalah membentuk service manner pada setiap sopir. Namun, menurutnya, hal tersebut bisa dilatih dan akan terbentuk seiring waktu.

Berapa Gaji Kotor Sopir di Jepang? Ternyata Bisa Sampai Hampir Rp 500 Juta Per Tahun Loh!

Tanggung Jawab Sopir di Jepang

Sopir bus, taksi, dan truk di Jepang memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan.

1. Sopir Bus

Sopir bus harus memastikan kendaraan dalam kondisi baik sebelum dan setelah beroperasi. Mereka juga bertanggung jawab atas keselamatan penumpang, mengikuti rute yang sudah ditentukan, serta mencatat perjalanan. Selain itu, mereka juga berinteraksi dengan penumpang, membantu saat naik atau turun, dan menjawab pertanyaan.

2. Sopir Taksi

Sopir taksi bertugas menjemput dan mengantar penumpang dengan aman. Mereka perlu memeriksa kendaraan secara rutin dan mencatat laporan perjalanan. Selain itu, sopir taksi juga harus memberikan pelayanan yang baik, seperti membantu penumpang dengan barang bawaan dan memberikan informasi yang dibutuhkan.

3. Sopir Truk

Sopir truk harus memastikan kendaraan siap pakai dan aman sebelum beroperasi. Mereka bertanggung jawab mengangkut barang dengan aman, memastikan muatan tidak rusak, dan mencatat perjalanan. Sopir truk juga memuat dan membongkar barang dengan hati-hati agar tidak jatuh atau bergeser selama perjalanan.

Berapa Gaji Kotor Sopir di Jepang? Ternyata Bisa Sampai Hampir Rp 500 Juta Per Tahun Loh!

Sumber : kompas.com

Tenaga Konstruksi ke Jepang, Siap-siap Tenaga Kerja Indonesia di Kirim  Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding

Tenaga Konstruksi ke Jepang, Siap-siap Tenaga Kerja Indonesia di Kirim Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding

Tenaga Konstruksi ke Jepang, Siap-siap Tenaga Kerja Indonesia di Kirim Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding. Di kantor Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) di Jakarta, Kamis (19/6/2025), Abdul Kadir Karding menerima kunjungan delegasi dari Asosiasi Pekerja Konstruksi Jepang serta Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang (MLIT).

Menteri Karding menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Jepang di bidang ketenagakerjaan, terutama dalam hal penyediaan tenaga kerja di sektor konstruksi, selama pertemuan tersebut.

Tenaga Konstruksi ke Jepang, Siap-siap Tenaga Kerja Indonesia di Kirim Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding

Antaranews

Alhamdulillah, kami sangat senang atas kehadiran tamu dari Jepang, sahabat dan saudara kami, sore hari ini. Dalam sambutannya, Karding berharap kunjungan ini akan menguntungkan hubungan dua negara.

Ia menyampaikan bahwa kebutuhan Jepang terhadap tenaga kerja, khususnya di bidang konstruksi dan proyek infrastruktur besar, dapat diisi oleh tenaga kerja Indonesia yang memiliki kompetensi sesuai standar pasar Jepang.

“Kami paham Jepang sedang membutuhkan banyak tenaga kerja. Di sisi lain, Indonesia tengah menikmati bonus demografi—kelebihan angkatan kerja produktif. Ini adalah potensi besar yang bisa saling mengisi,” ucapnya.

Lebih lanjut, Karding menyebut pemerintah Indonesia saat ini tengah fokus menyiapkan tenaga kerja tersertifikasi untuk pasar kerja luar negeri. Ia menegaskan bahwa Indonesia siap menyediakan SDM yang memenuhi kualifikasi sesuai kebutuhan Jepang.

“Pada prinsipnya kami siap menyiapkan pekerja konstruksi, berapa pun yang dibutuhkan. Kami pastikan mereka memiliki standar kualifikasi dan sertifikasi yang diakui,” tegasnya.

Karding juga mendorong kerja sama teknis lebih lanjut, termasuk penyelarasan kurikulum pelatihan antara Indonesia dan Jepang. Menurutnya, penggunaan kurikulum berbasis permintaan negara tujuan menjadi salah satu strategi Indonesia dalam menyiapkan tenaga kerja migran yang unggul.

Tenaga Konstruksi ke Jepang, Siap-siap Tenaga Kerja Indonesia di Kirim Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding

“Kalau memungkinkan, kita bisa kerja sama soal penyiapan kurikulum. Biasanya, kami sesuaikan sebagian besar isi kurikulum pelatihan dengan kebutuhan negara pengguna tenaga kerja,” jelasnya.

Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kerja sama yang lebih erat, legal, dan berkualitas dalam pengelolaan penempatan pekerja migran antara Indonesia dan Jepang.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyampaikan kesiapan kementeriannya untuk menyediakan tenaga konstruksi guna memperkuat kerja sama ketenagakerjaan kedua negara.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyampaikan kesiapan kementeriannya untuk menyediakan tenaga konstruksi guna memperkuat kerja sama ketenagakerjaan kedua negara.

Dalam pernyataannya, Christina mengatakan kementeriannya ingin membuka lebih banyak peluang penempatan pekerja migran dari Indonesia ke Jepang. Kementerian P2MI, kata dia, juga terbuka untuk berbagai kerja sama dan mekanisme penempatan.

Salah satu upaya yang mereka lakukan adalah dengan mengajak perusahaan-perusahaan di Jepang untuk mengadakan business meeting dengan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).

Lebih lanjut, Christina mengatakan bahwa penempatan pekerja migran dari Indonesia di Jepang terbuka untuk berbagai sektor, termasuk manufaktur, kesehatan, hospitality, transportasi, perikanan hingga pertanian.

Selain itu, Wamen Christina juga mengingatkan agar perusahaan atau agensi perekrutan tenaga kerja di Jepang untuk menggunakan skema yang melibatkan pemerintah dan dilakukan secara prosedural.

Alasannya adalah agar pekerja migran Indonesia yang bekerja di Jepang bisa semakin terlindungi. Berdasarkan catatan sistem, saat ini terdapat 1.389 peluang kerja skema penempatan private to private (p to p) di Jepang dari berbagai jabatan kerja dan sektor.

Tenaga Konstruksi ke Jepang, Siap-siap Tenaga Kerja Indonesia di Kirim Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding

Sumber : tirto.id

Program Magang METI 2025 di Jepang Untuk Mahasiswa, Bisa Online atau Offline

Program Magang METI 2025 di Jepang Untuk Mahasiswa, Bisa Online atau Offline

プログラム Magang METI 2025 di Jepang Untuk Mahasiswa, Bisa Online atau Offline. Program Magang METI 2025 adalah program magang yang diselenggarakan oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja langsung di perusahaan Jepang bagi mahasiswa dan profesional muda dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Program ini didanai penuh dan menawarkan kesempatan untuk mendapatkan wawasan tentang budaya kerja Jepang serta mengembangkan keterampilan profesional.

Melalui Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI), pendaftaran program ini dibuka hingga Senin, 30 Juni 2025. Berikut informasi lengkap seputar program magang dari METI Jepang. Jepang kembali membuka kesempatan magang bagi mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi dari berbagai negara. Program magang METI 2025 ini ditujukan bagi kamu yang memiliki minat merasakan bekerja secara langsung di perusahaan-perusahaan Jepang. METI menyiapkan maksimum 100 perusahaan dalam program ini.

プログラム Magang METI 2025 di Jepang Untuk Mahasiswa, Bisa Online atau Offline

Kesempatan ini terbuka untuk warga dalam daftar Organisation for Economic Co-operation and Development atau Development Assistance Committee (OECD/DAC), kecuali China.

Mahasiswa asal Indonesia termasuk yang dapat mengikuti program ini. Terdapat dua skema magang yang ditawarkan, yaitu magang online dan magang tatap muka, yang masing-masing memiliki manfaat tersendiri yang dilansir dari METI Jepang: https://internshipprogram.go.jp/english/intern/.

Informasi Umum:

  • Tujuan: Mempromosikan pertukaran internasional dan mendukung ekspansi perusahaan Jepang secara global.
  • Penyelenggara: Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang.
  • Sasaran: Mahasiswa dan profesional muda dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
    Pendanaan: Program ini didanai penuh oleh METI.

Manfaat Program Magang METI 2025:

  • Pengalaman Kerja: Mendapatkan pengalaman kerja langsung di perusahaan Jepang.
  • Pelatihan: Menerima pelatihan awal tentang proyek dan poin-poin penting magang.
  • Akomodasi dan Biaya Hidup: Beberapa program menyediakan akomodasi dan biaya dukungan aktivitas.
  • Asuransi: Peserta magang akan mendapatkan perlindungan asuransi selama program berlangsung.
  • Peluang Karir: Memperoleh pengalaman dan keterampilan yang berharga untuk pengembangan karir.
  • Internasionalisasi: Mendapatkan wawasan tentang budaya kerja Jepang dan memperluas jaringan profesional.

Persyaratan Umum:

  • Usia:
    Umumnya, peserta berusia antara 18 hingga 40 tahun per tanggal 25 Agustus 2025.
  • Pendidikan:
    Terdaftar atau telah menyelesaikan pendidikan tinggi (sarjana, magister, atau doktoral).
  • Kemampuan Bahasa:
    Kemampuan bahasa Jepang (JLPT N3 atau lebih tinggi) atau bahasa Inggris (TOEIC, TOEFL, IELTS).
  • Ketersediaan:
    Mampu mengabdikan diri pada program magang dan pelatihan sesuai jadwal.
  • Tidak Sedang Bekerja Tetap:
    Prioritas diberikan kepada mereka yang belum memiliki pekerjaan tetap dan ingin mencari pekerjaan di Jepang

Syarat Kualifikasi Pendaftar Program Magang METI 2025

  1. Mendukung tujuan program ini dan bersedia mendukung internasionalisasi perusahaan Jepang melalui magang, ekspansi bisnis luar negeri, serta pembangunan jaringan dengan universitas di luar negeri.
  2. Berkewarganegaraan negara yang masuk dalam daftar OECD/DAC, kecuali China.
  3. Peserta yang saat ini berada di Jepang tidak dapat mendaftar.
  4. Memiliki kemampuan Bahasa Jepang setidaknya JLPT N3 atau kemampuan Bahasa Inggris; menyerahkan sertifikat kualifikasi (IELTS, TOEIC, TOEFL, CEFR, JLPT, dll.)
  5. Berusia 18 hingga di bawah 40 tahun per tanggal 25 Agustus 2025.
  6. Lulusan sarjana atau mahasiswa yang dapat mengajukan melalui surat penerimaan dari universitas; surat rekomendasi; ijazah atau transkrip kelulusan dari universitas.
  7. Belum memiliki pekerjaan tetap dan berminat bekerja di Jepang.
    Memenuhi persyaratan khusus yang ditentukan oleh masing-masing perusahaan.
  8. Belum pernah mengikuti program ini antara tahun 2016 hingga 2024.

Fasilitas Program Magang METI 2025

Program Online

  • Perusahaan tempat kamu magang akan menyediakan sarana komunikasi seperti PC, internet, dan alat komunikasi lainnya.
  • Uang saku: 1.000 yen per hari, atau sekitar Rp 112 ribu per hari, tergantung jumlah hari aktif magang.

Program tatap muka:

  • Transportasi ke lokasi pelatihan dan akomodasi selama pelatihan.
  • Uang saku: 3.000 yen per hari, atau sekitar Rp337 ribu per hari, dibayarkan beberapa kali tergantung jumlah hari magang
  • Peminjaman telepon genggam.
  • Tiket pesawat pulang-pergi (kelas ekonomi).
  • Asuransi perjalanan saat kunjungan.
  • Dukungan pengurusan visa.
  • Perusahaan penerima akan menyediakan tempat tinggal dan sarana transportasi ke tempat kerja.

プログラム Magang METI 2025 di Jepang Untuk Mahasiswa, Bisa Online atau Offline

Tugas Peserta Magang METI 2025

  • Menyusun rencana magang (peran peserta, tujuan, dll.) bersama perusahaan.
  • Mengikuti pelatihan dan presentasi hasil.
  • Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, serta melakukan komunikasi, pelaporan, dan konsultasi kepada sekretariat dan perusahaan.
  • Menyerahkan dokumen seperti surat rekomendasi, laporan, dan pemberitahuan sebelum, selama, dan setelah magang.
  • Berperilaku baik sebagai peserta dalam program yang didanai oleh Pemerintah Jepang.

Cara Daftar Program Magang METI 2025

  • Dilakukan online melalui formulir yang tersedia di situs web resmi
  • Daftar dengan email untuk registrasi awal → dapatkan tautan untuk registrasi penuh melalui email → isi data dan selesaikan pendaftaran.
  • Seleksi awal yakni pemeriksaan dokumen dan wawancara pertama oleh Kantor JIP (dalam bahasa Jepang atau Inggris).
  • Kantor JIP akan mencocokkan profil peserta dengan perusahaan.
  • Wawancara kedua (opsional) dilakukan langsung oleh perusahaan.
  • Jika diterima, pemberitahuan resmi dikirim ke peserta dan perusahaan.
  • Akan dibuat kontrak tiga pihak antara Kantor JIP, perusahaan, dan peserta (untuk kursus online: kontrak terpisah antara peserta dan Kantor JIP).
  • Kamu tidak diperbolehkan mundur setelah pencocokan disetujui.
  • Alur pendaftaran hingga informasi lainnya yang lebih lengkap dapat kamu pahami dalam website https://internshipprogram.go.jp/english/intern/.

プログラム Magang METI 2025 di Jepang Untuk Mahasiswa, Bisa Online atau Offline

Sumber : https://scholars.truescho.com/