Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

oleh | Jun 3, 2025 | Artikel, Pekerjaan | 0 Komentar

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang, Perawat Lansia, Perawat Lansia di jepang, bahasa Perawat Lansia di jepang, gaji Perawat Lansia di jepang

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya. Dalam bahasa Jepang, perawat lansia dikenal dengan istilah 介護 (kaigo), yang berarti perawatan atau bantuan lansia. Istilah ini juga digunakan untuk menyebut profesi perawat lansia, yaitu 介護士 (kaigoshi).

Untuk sukses sebagai perawat lansia di Jepang, Anda perlu mempersiapkan diri dengan baik dalam hal kemampuan bahasa, pemahaman budaya, dan persiapan mental. Anda juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik, sabar, dan peduli terhadap orang tua. Anda harus mempersiapkan banyak hal, termasuk belajar bahasa Jepang, karena Anda akan pergi ke Jepang yang jauh dari negara sendiri dan bekerja di sana, sehingga membutuhkan persiapan yang baik dan pengertian keluarga.

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Selain itu, tentunya ada kekhawatiran karena akan bekerja di lingkungan baru di mana bahasa asing digunakan. Melalui angket dan wawancara, kami bertanya kepada warga asing yang pernah bekerja sebagai staf perawatan lansia di Jepang tentang alasan mereka memilih pekerjaan ini, bagaimana mereka mempersiapkan diri sebelum pergi, dan bagaimana mereka menangani masalah mereka.

Bagi orang Indonesia yang ingin bekerja di Jepang, salah satu karir yang menarik adalah perawat. Seiring dengan populasi yang semakin tua di Jepang, permintaan tenaga kerja di sektor kesehatan, khususnya perawat atau caregiver, meningkat tajam. Kementerian Kesehatan Jepang memperkirakan bahwa negara akan membutuhkan 2,53 juta kaigo pada tahun 2025, menurut situs Tokhimo. Artikel ini akan membahas bagaimana perawat bekerja di Jepang, apa yang diperlukan, dan peluang yang tersedia.

Dikutip dari harian kompas.com, Agsia Inas Julietta (25), perawat lansia di Prefektur Nara mengaku mengalami kendala bahasa dalam pekerjaannya meskipun telah bekerja selama lebih dari satu tahun. Kemampuan bahasa kerap menjadi tantangan utama bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jepang termasuk bagi perawat lansia atau kaigo.


Baca :  Biaya Hidup Tinggal di Tokyo Terbaru 2025, Sewa Rumah sampai Asuransi Gempa

Para lansia tersebut lebih sering berkomunikasi memakai kansai-ben (関西弁), yaitu dialek Bahasa Jepang di wilayah Kansai; termasuk Prefektur Shiga, Kyoto, Hyogo, Osaka, Nara, Mie, dan Wakayama. Meski demikian, staf maupun penghuni di panti disabilitas (shōgaisha shisetsu) tempat ia bekerja menunjukkan penerimaan dan pengertian yang besar. Mereka sangat memahami perbedaan yang ada pada dirinya sebagai tenaga kerja asing.

Salah satu syarat bekerja sebagai kaigo di Jepang dengan visa Tokutei Ginou atau Specified Skilled Worker (SSW) adalah kemampuan Bahasa Jepang setara dengan level JLPT N4. Sebelum berangkat ke Jepang, perawat lansia umumnya wajib mengikuti pelatihan Bahasa Jepang di Indonesia selama enam bulan.

Sesampainya di Jepang, mereka juga harus mengikuti pelatihan keterampilan selama enam bulan yang wajib dikuasai untuk memenuhi syarat bekerja sebagai perawat.

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Syarat Menjadi Perawat di Jepang

Untuk bekerja sebagai perawat di Jepang, beberapa syarat utama harus dipenuhi oleh calon tenaga kerja:

  • Kualifikasi Pendidikan: Minimal lulusan SMA atau sederajat. Namun, beberapa posisi mungkin memerlukan sertifikasi tambahan di bidang keperawatan atau pengalaman di bidang kesehatan. Informasi ini biasanya disediakan oleh lembaga pelatihan seperti PT Nagomi Kaigo Gakko, yang menyediakan program magang khusus untuk calon perawat di Jepang.
  • Kemampuan Bahasa Jepang: Menguasai bahasa Jepang setidaknya di level N4 atau N3 diperlukan untuk memahami percakapan dasar hingga kompleks yang sering terjadi dalam situasi perawatan.
  • Proses Seleksi dan Persiapan: Proses seleksi untuk bekerja di Jepang melibatkan pemeriksaan kesehatan, wawancara, dan pelatihan di Indonesia sebelum keberangkatan.

Tugas dan Tanggung Jawab Perawat di Jepang

Seorang perawat atau caregiver di Jepang memiliki tanggung jawab yang cukup besar, mencakup:

  • Perawatan Harian Pasien: Menurut dokumentasi dari Asosiasi Caregiver Jepang, perawat bertanggung jawab untuk perawatan dasar pasien, seperti membantu makan, mandi, dan berpakaian.
  • Pemantauan Kesehatan: Perawat di Jepang juga memantau kondisi kesehatan harian pasien, seperti tekanan darah, suhu tubuh, serta memastikan pemberian obat sesuai arahan medis.
  • Komunikasi dengan Keluarga dan Tenaga Medis Lainnya: Selain memberikan dukungan emosional, perawat juga harus melaporkan kondisi pasien secara berkala ke keluarga dan staf medis.
Baca :  Apa Itu JESTA? Jepang Akan Menggunakan JESTA untuk Memeriksa Data Wisatawan, Berikut Cara Kerjanya

Jam Kerja dan Sistem Kerja

Jam kerja di Jepang umumnya terbagi dalam shift pagi, sore, dan malam. Berdasarkan panduan dari Japan Care Worker Guide, Shift Pagi mulai dari pukul  08.30 hingga pukul 17.30. Kebutuhan akan fleksibilitas jam kerja yang mengacu pada kebutuhan pasien menjadikan sistem shift ini umum diadopsi oleh berbagai fasilitas kesehatan Jepang.

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Gaji dan Fasilitas

Gaji perawat di Jepang berkisar antara 140.000 hingga 200.000 yen per bulan, sesuai laporan dari Japan Health Ministry. Selain gaji dasar, perawat mendapatkan beberapa fasilitas berikut:

  • Asuransi Kesehatan dan Ketenagakerjaan: Diberikan sesuai dengan aturan ketenagakerjaan Jepang sebagai perlindungan bagi tenaga kerja asing.
  • Akomodasi dan Tunjangan Transportasi: Banyak institusi memberikan subsidi akomodasi dan transportasi sebagai insentif untuk perawat asing.

Tantangan dan Kesempatan

Walaupun bekerja sebagai perawat di Jepang menawarkan gaji dan pengalaman yang menarik, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi:

  • Adaptasi Budaya: Menurut studi dari Japan Foundation, banyak perawat asing yang mengalami kendala adaptasi karena perbedaan budaya yang signifikan.
  • Bahasa: Bahkan setelah mendapatkan sertifikasi bahasa, kendala dalam memahami istilah medis atau percakapan formal sering muncul. Laporan dari JITCO menyatakan bahwa penggunaan bahasa dalam konteks medis sering kali sulit bagi perawat baru.
  • Kerinduan dengan Keluarga: Jarak jauh dari keluarga dapat menjadi tantangan emosional. Namun, beberapa institusi menyediakan dukungan psikologis atau konseling untuk mengatasi hal ini.
Baca :  Perekrutan Tokutei Ginou Bidang Konstruksi (Tokutei Gino No.1)

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Prospek Karir

Bekerja sebagai perawat di Jepang tidak hanya menawarkan pengalaman internasional, tetapi juga meningkatkan keterampilan dan kredibilitas profesional. Menurut Japan Nursing Association, pengalaman bekerja di Jepang menjadi nilai tambah yang sangat dihargai jika nantinya ingin melanjutkan karir di Indonesia atau negara lainnya.

Kesimpulan

Jika Anda memiliki pelatihan yang tepat dan pemahaman budaya yang baik, menjadi perawat di Jepang adalah kesempatan yang bagus bagi para pencari kerja di Indonesia. Meskipun ada kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan bahasa dan budaya baru, pengalaman ini dapat menjadi modal penting untuk kemajuan karir yang lebih luas di masa depan.

https://aichitrainingcenter.com adalah tempat terbaik untuk memulai perjalanan karir yang luar biasa untuk mendapatkan kesempatan kerja yang luar biasa di Jepang. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pengalaman kerja yang tak ternilai dan mengubah hidup Anda! Daftarkan segera dan mulai menuju karir impian Anda di Jepang.

Tips Jadi Perawat Lansia di Jepang Agar Sukses, Pahami Bahasa dan Sistem Kerjanya

Sumber : ohayojepang.kompas.com/read/3954/cara-atasi-dialek-lokal-demi-sukses-jadi-perawat-lansia-di-jepang?page=all#page2


Indeks Artikel

Artikel Berita Terbaru

Written by

Related Posts

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *