Lowongan Kerja Jepang Butuh 150.000 Pekerja: Kesempatan Emas Pekerja Indonesia Bekerja di Negeri Sakura!. Jepang saat ini menghadapi tantangan besar dalam sektor tenaga kerja. Dengan populasi yang menua dan tingkat kelahiran yang rendah, negara ini mengalami kekurangan tenaga kerja yang signifikan. Menurut laporan dari CNBC Indonesia, Jepang membuka lowongan untuk 150.000 pekerja asing, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut. Saat ini, Jepang tengah membuka peluang besar bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia.
Dilansir dari Tempo, jumlah pekerja asing di Jepang telah mencapai rekor tertinggi, melampaui 2,3 juta orang, yang meningkat 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga mencakup bertambahnya jumlah pekerja migran asal Indonesia. Kebutuhan tenaga kerja asing di Jepang semakin meningkat untuk mengisi berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur, perikanan, pertanian, hingga sektor kesehatan.
Hal ini terjadi seiring dengan penurunan jumlah tenaga kerja domestik akibat populasi Jepang yang semakin menua. Sebagai dampaknya, semakin banyak orang Indonesia yang tertarik untuk bekerja di Jepang. Tak heran, pertanyaan mengenai “Berapa gaji kerja di Jepang per bulan?” semakin sering muncul.
Orang Indonesia memiliki reputasi baik di Jepang. Mereka dikenal sebagai pekerja keras, disiplin, dan mudah beradaptasi dengan budaya kerja Jepang. Hal ini membuat perusahaan-perusahaan Jepang tertarik merekrut tenaga kerja dari Indonesia. Menurut Ketua Ikatan Pengusaha Kenshuusei Indonesia (IKAPEKSI), Pranyoto Widodo, peluang terbesar untuk mengisi lowongan ini ada di Indonesia karena orang Indonesia cukup disukai oleh orang Jepang.
Kebutuhan Tenaga Kerja di Sektor Perawatan Lansia
Salah satu sektor yang mengalami kekurangan tenaga kerja adalah perawatan lansia (kaigo). Dengan meningkatnya jumlah lansia, Jepang membutuhkan puluhan ribu perawat asing untuk merawat mereka. Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang menargetkan untuk mendatangkan lebih dari 50.000 perawat lansia dari luar negeri melalui program Specified Skilled Worker (SSW).
Range Gaji yang Menarik
Gaji yang ditawarkan untuk pekerja asing di Jepang cukup kompetitif. Untuk program magang, gaji bulanan berkisar antara 80.000 hingga 120.000 yen (sekitar Rp8,2 juta hingga Rp12,3 juta). Setelah menyelesaikan kontrak magang selama tiga tahun, peserta dapat menerima pesangon sebesar 500.000 hingga 700.000 yen (Rp51 juta hingga Rp72 juta) serta tunjangan modal usaha sebesar 600.000 yen (Rp61 juta).
Program Magang dan Kerja di Jepang
Terdapat beberapa program yang memungkinkan orang Indonesia untuk bekerja di Jepang, antara lain:
Program Magang (TITP): Program ini memungkinkan peserta untuk magang di perusahaan Jepang selama 3-5 tahun. Peserta akan mendapatkan pelatihan keterampilan dan budaya kerja Jepang.
Specified Skilled Worker (SSW): Program ini ditujukan bagi pekerja asing yang memiliki keterampilan khusus di bidang tertentu. Peserta harus lulus ujian keterampilan dan bahasa Jepang.
Syarat dan Kualifikasi untuk Bekerja di Jepang
Untuk dapat bekerja di Jepang, calon pekerja harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
Usia: 18-30 tahun.
Pendidikan: Minimal lulusan SMA atau sederajat.
Kesehatan: Sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki penyakit menular.
Bahasa Jepang: Memiliki kemampuan dasar bahasa Jepang (minimal JLPT N4).
Tinggi Badan: Minimal 158 cm untuk pria dan 150 cm untuk wanita.
Berat Badan: Minimal 50 kg untuk pria dan 40 kg untuk wanita.
Tidak memiliki tato atau bekas patah tulang.
Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa Jepang memiliki batasan usia kerja yang bervariasi tergantung bidangnya.
Bidang Kerja yang Tersedia
Beberapa bidang kerja yang tersedia bagi pekerja asing di Jepang meliputi:
Perawatan lansia (kaigo)
Manufaktur dan industri makanan
Pertanian dan perikanan
Konstruksi dan perbaikan mobil
Perhotelan dan pariwisata
Teknologi informasi dan komunikasi
Untuk Anda yang ingin mengambil kesempatan ini namun belum tahu bagaimana kemampuan bahasa Jepang atau skill set yang dibutuhkan, Anda bisa mulai dengan mencari lembaga pelatihan kerja (LPK) yang tepat.
Dimana Anda akan mendapatkan pelatihan bahasa Jepang, pengenalan budaya kerja, serta bimbingan lengkap dari proses seleksi hingga keberangkatan ke Jepang. Dengan arahan yang jelas dan pembinaan yang terstruktur, peluang Anda untuk lolos kerja di Jepang akan jauh lebih besar.
Sebelum berangkat ke Jepang untuk bekerja, calon tenaga kerja umumnya perlu menjalani masa persiapan yang mencakup pelatihan bahasa Jepang, pelatihan keterampilan teknis sesuai bidang kerja yang dituju, serta pengurusan dokumen administrasi. Durasi persiapan ini rata-rata berlangsung antara enam hingga dua belas bulan, tergantung pada kemampuan awal peserta dan jenis program yang diikuti. Dalam periode ini, peserta akan belajar bahasa Jepang hingga mencapai tingkat dasar (biasanya setara JLPT N4), memahami budaya dan etika kerja Jepang, serta mengikuti proses seleksi, wawancara, dan pemeriksaan kesehatan. Semakin kompleks bidang pekerjaan yang dituju, seperti perawatan lansia atau manufaktur, maka semakin panjang pula waktu pelatihan yang dibutuhkan untuk memastikan kesiapan mental, fisik, dan komunikasi sebelum benar-benar bekerja di Jepang
LPK Resmi Magang Kerja Ke Jepang. Cara magang di Jepang juga bisa melalui LPK yang sudah resmi terdaftar di bawah Kemnaker. Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) adalah instansi pemerintah, badan hukum, atau perorangan yang memenuhi syarat untuk menyelenggarakan pelatihan kerja; seperti melansir situs web Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Selain menyediakan pelatihan kerja, banyak LPK juga berperan sebagai penyalur tenaga kerja. Lembaga Pelatihan Kerja atau LPK adalah salah satu sarana untuk meningkatkan keterampilan. Selain itu, LPK juga dapat menjadi langkah awal bagi kamu yang ingin memulai karier baru.
Contohnya adalah LPK Jepang, LPK Korea, dan sebagainya. Lembaga ini akan menyalurkan pesertanya untuk bekerja di negara-negara tersebut.
Apa Itu LPK?
LPK singkatan dari Lembaga Pelatihan Kerja. Sesuai kepanjangan LPK tersebut, maka lembaga ini menyediakan berbagai pelatihan. Jenis pelatihan akan disesuaikan dengan bidang kerja yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Menurut Kemnaker, LPK artinya lembaga pendidikan non-formal yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan Pelatihan Kerja. Lembaga ini bisa berbentuk instansi pemerintah, badan hukum, atau perorangan yang memenuhi persyaratan.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, LPK juga bisa menjadi penyalur kerja ke luar negeri, seperti misalnya LPK Jepang.
Lembaga itu akan bekerja sama dengan perusahaan di Jepang untuk menyediakan tenaga kerja. Kemudian, peserta LPK akan dipersiapkan untuk memenuhi kualifikasi sesuai posisi di perusahaan mitra.
Jadi, bisa disimpulkan arti LPK adalah instansi yang menyelenggarakan pelatihan untuk persiapan masuk ke dunia kerja.
Adapun bidang pekerjaannya bermacam-macam, antara lain:
Agrikultur
Industri komponen mesin dan alat
Industri konstruksi
Industri listrik, elektronik, dan informasi
Industri pembuatan kapal dan mesin kapal
Industri pengolahan makan dan minuman
Perawat lansia
Restoran atau pelayanan makanan
Simak lima hal berikut sebelum gabung dengan LPK Jepang di Indonesia.
Di Indonesia, terdapat LPK dan LPK-SO (Sending Organization). Izin LPK adalah melatih calon peserta magang, sedangkan izin SO yaitu izin untuk mengirim peserta magang.
“Bisa disimpulkan bahwa semua SO sudah punya izin LPK dan tidak semua LPK punya izin SO,” kata Buchari selaku Analis Kebijakan Ahli Muda/Koordinator Penyelenggaraan Pemagangan Luar Negeri Kemnaker kepada Ohayo Jepang pada Jumat (20/9/2024).
Menurut Buchari, biaya untuk ikut program pemagangan ke Jepang melalui LPK-SO rata-rata antara Rp 25 juta sampai Rp 35 juta.
Selain melalui LPK-SO ada program pemagangan Jepang kerjasama Kemnaker dengan IM Japan yang dilaksanakan langsung oleh Kemnaker.
Biaya program magang IM Japan relatif lebih rendah dari LPK-SO, rata-rata Rp 10 juta sampai Rp 15 juta.
3. Sistem pembayaran biaya LPK Jepang
Mengikuti LPK tentunya dibutuhkan biaya seperti yang disebutkan di atas. Peserta magang yang ikut LPK Jepang dapat menggunakan dana talangan dan dibayar setelah berangkat ke Jepang.
Alternatifnya, mencicil biaya LPK selama ikut pelatihan pra-pemberangkatan dan pelunasan ketika siap berangkat.
4. Proses pelatihan di LPK sebelum magang di Jepang
Proses pelatihan sebelum peserta pemagangan diberangkatkan dapat dilakukan di Balai Latihan Kerja (BLK) pemerintah atau LPK swasta yang sudah mempunyai izin SO.
Pelatihan peserta magang termasuk teknis, bahasa, dan budaya.
“Selain hardskill, peserta magang juga dilatih softskill misalnya pembiasaan budaya Jepang,” jelas Buchari.
Diperlukan empat sampai enam bulan bagi peserta magang untuk pelatihan sampai siap diberangkatkan ke Jepang.
5. Komponen biaya peserta magang
Komponen biaya yang dibayarkan oleh peserta magang meliputi:
Pelatihan bahasa dan budaya Jepang selama empat bulan
Paspor
Visa
Medical check-up (MCU) sesuai kebutuhan, biasanya dua kali
Biaya pengiriman dan pembuatan dokumen ke Jepang
Biaya transportasi, fasilitas, akomodasi penjemputan, dan pengantaran peserta ke Bandara
Transport lokal kebutuhan peserta
Akomodasi dan konsumsi jika boarding
Asuransi peserta selama pelatihan pra-pemberangkatan
Biaya jasa LPK-SO, nilainya berbeda tergantung masing-masing SO
Aichi Training Center adalah lembaga yang bergerak di bidang pendidikan/pelatihan kerja dan belajar ke Jepang. Aichi Training Center dirintis mulai tahun 2014, dan menjadi lembaga resmi pada tahun 2 Juli 2018 . Aichi Training Center memiliki nama singkatan yang kerap disebut ATC.
ATC sudah bekerjasama dengan banyak perusahaan di Jepang yang siap menerima peserta dari Indonesia. Adapun peserta yang mendaftar di ATC dapat mengikuti beberapa program untuk ke Jepang yaitu program Kerja Engineering, Porgram Pemagangan, Program Tokutei Ginou (Visa Kerja), dan juga Program kerja Perawat. Tak hanya di bidang kerja, ATC juga sudah bekerjasama dengan instansi-instansi Nihongo Gakkou (Sekolah Bahasa) dan juga Senmon Gakkou (Pendidikan Tinggi Kejuruan) yang siap menerima pelajar dari Indonesia.
Para peserta yang mengikuti program kerja atau belajar ke Jepang melalui Aichi Training center akan diberikan pendidikan bahasa Jepang secara intensif hingga memenuhi standar yang ditetapkan oleh instansi atau perusahaan yang dituju oleh peserta. Selain itu peserta juga akan diberikan pembekalan keahlian lainnya yang menunjang kesiapan kerja atau belajar di Jepang. ATC tidak hanya mempersiapkan pendidikan dan pelatihan peserta untuk kerja atau belajar ke Jepang, tetapi juga memprioritaskan pembinaan karakter dan standar mutu dalam pemantapan keahlian peserta dalam bidang kerja atau belajar yang dipilih.
Legalitas
Ijin Penyelenggaraan Pemagangan Di Luar Negeri Lembaga Pelatihan Kerja Aichi Training Center (Indonesia)
Ijin Penyelenggaraan Pemagangan Di Luar Negeri Lembaga Pelatihan Kerja Aichi Training Center (Jepang)
Alamat :
Indonesia :
Jl. H.Moh.Ali No. 13 RT 09 RW 04 Tanah Baru, Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16426