Lowongan Kerja di Jepang Turun, Pengangguran Tetap Stabil pada Mei 2025

oleh | Jun 30, 2025 | Artikel, Pekerjaan | 0 Komentar

Alumni Magang Jepang, Alumni Magang Jepang daftar ssw, Alumni Magang Jepang ssw, daftar ssw jepang

Lowongan Kerja di Jepang Turun, Pengangguran Tetap Stabil pada Mei 2025. Pemerintah Jepang mencatat penurunan rasio lowongan kerja secara nasional pada Mei 2025. Rasio ini turun 0,02 poin dari bulan sebelumnya menjadi 1,24. Artinya, terdapat 124 lowongan kerja untuk setiap 100 pencari kerja.

Melansir Xinhua (27/6/2025), penurunan ini menjadi yang pertama dalam tiga bulan terakhir.  Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang menjelaskan, semakin banyak pekerja mencari kondisi kerja yang lebih baik di tengah tekanan inflasi.

Sektor Hotel dan Ritel Alami Penurunan Terbesar

Jumlah lowongan kerja baru menurun di sebagian besar sektor utama. Sektor hotel dan restoran mencatat penurunan paling signifikan, yakni sebesar 19,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sektor grosir dan ritel juga mengalami penurunan sebesar 11,1 persen. Di sisi lain, sektor transportasi dan layanan pos menjadi satu-satunya industri yang mencatat kenaikan. Kenaikan tipis sebesar 0,1 persen ini menunjukkan kekurangan kronis tenaga pengemudi truk dan pekerja transportasi lainnya.

Baca :  Kunjungan Ketua DPR Puan Maharani di Jepang Bahas Penguatan Hubungan Bilateral, Transisi Energi Hijau RI dan Beasiswa bagi Pelajar

Tingkat Pengangguran Tidak Berubah

Sementara itu, data dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi menunjukkan bahwa tingkat pengangguran tetap berada di angka 2,5 persen pada Mei 2025. Angka ini tidak berubah selama tiga bulan berturut-turut.


Jumlah penduduk yang bekerja meningkat sebanyak 330.000 orang atau 0,5 persen dibanding bulan sebelumnya. Secara musiman, jumlah total pekerja di Jepang mencapai 68,37 juta orang. Ini merupakan kenaikan pertama dalam empat bulan terakhir.

Adapun jumlah pengangguran turun sebesar 40.000 orang atau 2,3 persen menjadi 1,72 juta orang. Meskipun terjadi penurunan, seorang pejabat pemerintah menyebut dampaknya terhadap tingkat pengangguran secara keseluruhan masih terbatas.

Jepang sediakan 148 ribu lowongan kerja untuk Indonesia

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyebut Jepang menyediakan 148 ribu lowongan kerja untuk Indonesia dan Jakarta punya peluang mengirimkan tenaga kerjanya ke negara tersebut.

“Jepang memberikan satu kuota yang cukup besar untuk Indonesia, hampir 148.000. Kalau Jakarta bisa mengambil 10.000, harus mulai kita inventarisasi hari ini,” kata dia usai membuka acara “Job Fair Jakarta Goes to Campus Universitas Trisakti” di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa.

Baca :  Info Gaji Teknologi Informasi di Jepang Terbaru 2025

Rano mengatakan, untuk memasuki pasar kerja internasional, calon pekerja harus menguasai sejumlah kemampuan termasuk bahasa asing.

Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya mengumpulkan tenaga kerja sesuai kualifikasi yang dibutuhkan dan menyalurkan mereka ke lapangan kerja yang membutuhkan.

“Kami menginventarisasi untuk program tahun depan dan kami bisa menyalurkan calon tenaga kerja yang lulus, bahwa bekerja itu bukan hanya di Jakarta tapi bisa kita sediakan lapangan pekerjaan di luar negeri,” kata Rano.

Berbicara lowongan kerja, dia mengatakan, Pemprov DKI membutuhkan sebanyak 11 ribu tenaga pemadam kebakaran atau petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).

Sejumlah kompetensi pun menjadi syarat untuk diterima menjadi petugas Gulkarmat. Yang luar biasa tenaga kerja pemadam kebakaran di Jakarta ini menjadi dinas yang paling favorit.

Baca :  Lowongan Kerja Perawat di Jepang Terbaru 2025, Syarat dan Tips Membuat Working Visa

“Masalah Jakarta ada apa-apa lapor ke pemadam kebakaran, bahkan ada suami-istri bertengkar, anaknya lapor ke pemadam kebakaran,” kata Rano.

Pemprov DKI Jakarta mengadakan kegiatan bursa kerja di Universitas Trisakti. Ini menjadi kampus pertama sebagai lokasi kegiatan bursa kerja.

“Hari ini bursa kerja memang kami pilih masuk ke dalam kampus, karena tentu saja segmen tentang lapangan pekerjaan yang ada tentu dengan ‘segmented’ yang berbeda,” ujar Rano.


Indeks Artikel

Artikel Berita Terbaru

Written by

Related Posts

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *