Kucing Ekor Bundel Jepang

oleh | Mei 29, 2025 | Artikel, Seputar Jepang | 0 Komentar

Kucing Ekor Bundel Jepang

Kucing Ekor Bundel Jepang. Nagasaki, “Rumah” Kucing Bobtail Si Pembawa Keberuntungan, adalah rumah bagi kucing ekor bundel Jepang ini. Bahkan ada kuil Shinto khusus untuk kucing, yang dianggap sebagai pembawa keberuntungan.

Kucing ekor bundel jepang adalah salah satu ras kucing alami yang berasal dari Jepang. Kucing ekor bundel jepang sudah ada sejak ribuan abad yang lalu. Nama ras ini banyak disebutkan dan digambarkan dalam berbagai dokumen-dokumen kuno Jepang.

Kucing Ekor Bundel Jepang

Bentuk ekor mereka yang beragam adalah ciri khasnya, seperti bentuk kait yang melengkung atau disanggul di ujungnya. Menurut Kazuya Hideshima, anggota Komunitas Kucing Nagasaki dan pekerja di Kuil Omagari Neko, di Nagasaki ada komunitas khusus yang menyukai kucing bobtail. Bahkan ada kuil Shinto khusus untuk kucing itu.

Anda ingin memiliki kucing dengan ekor bundel Jepang atau kucing bobtail yang tidak biasa? Sebelum Anda memilikinya, Anda mungkin dapat melihat mereka di Nagasaki. Nagasaki akhirnya menjadi semacam pusat kucing yang dianggap membawa keberuntungan. Di Jepang, mereka disebut omagari neko, yang berarti kucing berekor bengkok, atau kagi neko, yang berarti kucing kait.

Baca :  Tentang Tokutei Gino : Perawat Lansia - Kaigo

Menurut International Cat Association (TICA), ada 73 kucing ras murni yang terdaftar untuk kejuaraan. Japanese Bobtail terdiri dari dua jenis, panjang dan pendek, dengan ekor pendek yang mirip dengan ekor kelinci. Kedua orang itu lucu. Masyarakat Jepang mungkin menganggap kucing ini sebagai pembawa keberuntungan karena sifatnya yang ceria.


Kantor berita Associated Press, Rabu (28/5/2025), menyebutkan, kucing bobtail mencakup hampir 80 persen kucing di Nagasaki atau dua kali lipat dari jumlah kucing bobtail di wilayah lain di Jepang. Asal muasal kucing bobtail diyakini dari China pada abad ke-6. Mereka dipelihara para biksu Buddha untuk memburu tikus dan melindungi kitab suci saat berada di kapal.

Baca :  Cara Menemukan Lambang Halal Ketika Mencari Restoran di Jepang

Kucing bobtail Nagasaki lalu berakar di Hindia Belanda ketika Nagasaki menjadi satu-satunya pelabuhan asing selama abad ke-17 hingga ke-19. Mereka bertugas memburu tikus untuk melindungi pengiriman barang dari Asia Tenggara ke Jepang.

Kucing Ekor Bundel Jepang

Dokter hewan dan spesialis kucing, Soshin Yamamoto, menuturkan, populasi kucing bobtail yang besar di Nagasaki kemungkinan karena hasil mutasi genetik yang berkembang biak di lingkungan yang relatif terisolasi saat Jepang menutup diri pada abad ke-17 hingga ke-19.

Penduduk Nagasaki berharap kucing-kucing itu mendatangkan wisatawan dan membantu bisnis Nagasaki. Natsuno Kani (50), turis dari Tokyo, sudah tahu lama kalau Nagasaki terkenal dengan kucing berekor bengkok.

Baca :  Gaji Tokutei Ginou No.1 Keperawatan dan Informasi Ujian 2024

Namun, ada juga orang-orang yang tidak mengetahui soal kucing itu. Abigail Tarraso, seniman dari Spanyol yang tinggal di kota Takeo di Prefektur Saga, tidak kenal dengan kucing bobtail karena tidak populer di Spanyol. ”Saya baru tahu ada kucing itu di Nagasaki. Saya bersemangat mencarinya. Siapa tahu nanti bisa ketemu,” kata Cindy Bi, seniman asal Amerika Serikat.

Kucing Ekor Bundel Jepang

Sumber : https://www.idntimes.com/science/discovery/ratna-ramadhani/akta-japanese-bobtail-c1c2


Indeks Artikel

Artikel Berita Terbaru

Written by

Related Posts

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno Kunjungi Kindai University High School di Jepang, Pelajari Praktik Pendidikan Berbasis AI

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno Kunjungi Kindai University High School di Jepang, Pelajari Praktik Pendidikan Berbasis AI

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno Kunjungi Kindai University High School di Jepang, Pelajari Praktik Pendidikan Berbasis AI. Tujuan dari kunjungan ke Kindai University High School adalah untuk melakukan studi banding...

baca lainnya

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *