Biaya Kerja Menjadi Sopir Bus di Jepang, Berapa Gajinya? Ini Bocorannya! Biaya yang dibebankan ke calon pekerja sebesar Rp 35 juta, mencakup semua kebutuhan hingga diberangkatkan ke Jepang. Biaya yang dibutuhkan oleh calon pekerja yang minat untuk menjadi sopir bus di Jepang jalur Tokutei Ginou atau Specified Skilled Worker (SSW).
Tarif itu mengacu pada aturan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tentang Lembaga Pelatihan Kerja Sending Organization (LPK-SO).
Biaya Kerja Menjadi Sopir Bus di Jepang, Berapa Gajinya? Ini Bocorannya!
Biaya untuk menjadi sopir bus di Jepang melalui program LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 35 juta. Biaya ini meliputi pelatihan bahasa Jepang, ujian keterampilan, persiapan wawancara kerja, dan biaya administrasi.
Biaya akan digunakan untuk pelatihan berkendara, pelatihan bahasa hingga mendapatkan sertifikat JFT A2 atau JLPT N3, asrama, makan, dan sebagainya.
Sementara itu, menurut Analis Kebijakan Ahli Muda sekaligus Koordinator Penyelenggaraan Pemagangan Luar Negeri Kemnaker Buchari kepada Ohayo Jepang (20/9/2024) menjelaskan, biaya yang dibutuhkan jika berminat kerja ke Jepang melalui LPK-SO berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 35 juta.
Meski memiliki biaya yang cukup tinggi untuk bisa menjadi sopir bus jalur SSW, tetapi perusahaan Jepang yang bermitra dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia sangat memperhatikan calon pekerjanya.
Saat masa pelatihan, perusahaan Jepang akan membantu memberi dana bantuan Rp 5 juta per bulan bagi setiap calon pekerja.
Perusahaan juga mengerti karena rata-rata (calon pekerjanya) usianya ada yang 30 atau 40, punya keluarga, punya anak. Artinya memang benar-benar perusahaan ini mempersiapkan sumber dayanya.
Jika berhasil lolos pelatihan hingga berangkat ke Jepang, pekerja akan diarahkan untuk mengisi posisi sopir bus perkotaan atau transportasi umum kota.
Jika para calon pekerja SSW sopir bus berhasil lolos seleksi, mereka akan ditempatkan di berbagai wilayah sesuai dengan perusahaan yang merekrut.
Calon pekerja yang diterima di perusahaan Tokyu Bus akan ditempatkan di wilayah Tokyo dan Kanagawa.
Jika calon pekerja diterima di perusahaan Meitetsu Bus akan ditempatkan di Nagoya, perusahaan Osaka Bus akan ditempatkan di Osaka, dan di daerah Yamanashi untuk perusahaan Fuji Kyu Bus.
Biaya Kerja Menjadi Sopir Bus di Jepang, Berapa Gajinya? Ini Bocorannya!
Ada Orang Indonesia Jadi Sopir Bus di Jepang, Berapa Gajinya?
Untuk pertama kalinya ada orang Indonesia diterima menjadi sopir bus di Jepang. Berapa ya kira-kira gajinya?
Jepang membuka peluang bagi warga negara asing untuk melamar sebagai sopir bus. Bagi warga negara asing yang tertarik, maka bisa mengikuti serangkaian tes hingga akhirnya dinyatakan bisa lolos. Menariknya dari tes tersebut, ada orang Indonesia yang berhasil lulus!
Adalah Iyus, seorang pria asal Indonesia yang baru-baru ini diterima sebagai sopir bus di Jepang. Ini juga menjadi kali pertama ada orang RI yang bekerja sebagai sopir bus di negeri matahari terbit itu.
“Saya akan memberikan yang terbaik sebagai pengemudi profesional untuk menyediakan layanan yang aman kepada konsumen dan juga nyaman,” kata Iyus dalam tayangan video NHK World Japan.
Bisa diterima menjadi sopir bus di Jepang tentu tidak mudah. Iyus harus menjalani tes SIM di Jepang yang dikenal sulit. Iyus baru dinyatakan lulus tes pada Desember 2024. Rencananya, dia akan bekerja mengangkut wisatawan mancanegara di Jepang mulai April 2025. Kira-kira berapa gajinya ya?
Mengutip laman Economic Research Institute, sopir bus di Jepang bisa mendapatkan gaji sebesar 4.193.216 yen setahun. Kalau dirupiahkan dengan kurs 1 yen = Rp 107,647, maka besar gaji sopir bus per tahun mencapai Rp 451.385.333. Bila dibagi 12, artinya dalam sebulan gajinya sekitar Rp 37 jutaan. Per jam, rata-rata sopir bus di Jepang bisa mendapat Rp 217 ribuan. Perhitungan di atas bersifat estimasi, bisa jadi gajinya lebih besar atau di bawah angka tersebut. Namun kisarannya di angka tersebut. Belum lagi bila perusahaan memberikan bonus, kompensasi, dan beberapa benefit lainnya. Bisa jadi nilainya lebih besar.
Adapun keberadaan Iyus diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan melayani wisatawan internasional. Terlebih belakangan wisatawan mancanegara kian banyak datang ke Negeri Sakura tersebut.
“Iyus akan memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan wisatawan internasional karena Jepang mengalami lonjakan jumlah pengunjung dari luar negeri,” ujar Kepala Unit Bus dan Kereta Api Ryobu Group, Ogami Shinji.
Sebagai informasi tambahan, untuk bisa mengemudikan taksi dan bus di Jepang tidak lah mudah. Dilansir The Japan News, untuk bisa berkendara taksi dan bus, seseorang harus memiliki SIM kelas dua dan menjalani ujian tertulis yang tersedia dalam berbagai bahasa. Di lain sisi, Jepang juga mengalami kekurangan pengemudi. Pemerintah setempat berencana untuk menerima 24.500 warga negara asing untuk bekerja sebagai pengemudi taksi, bus, dan truk untuk periode lima tahun hingga tahun fiskal 2028.
Biaya Kerja Menjadi Sopir Bus di Jepang, Berapa Gajinya? Ini Bocorannya!
0コメント