Jika Kita Mengalami Kecelakaan Saat di Jepang, Apa yang Harus di Lakukan?. Anda bisa mengalami kecelakaan mobil yang bukan salah Anda. Bacalah di bawah ini untuk mengetahui apa tanggapan pertama Anda jika Anda pernah menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Jepang . Informasi yang diberikan dalam artikel ini akan membantu Anda bersiap jika Anda mengalami kecelakaan mobil saat berada di sini.
Kita semua berharap hal ini tidak akan pernah terjadi, namun terkadang kecelakaan lalu lintas tidak dapat dihindari dan lebih baik mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang akurat tentang apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami kecelakaan lalu lintas di Jepang daripada dibiarkan bertanya-tanya apakah saatnya akan tiba.
Ada baiknya kamu tahu apa yang harus dilakukan saat dalam situasi gawat darurat di Jepang, seperti terlibat dalam sebuah kecelakaan. Berikut beberapa langkah yang harus kamu lakukan:
Di Jepang, situasi ketika kamu menjadi korban atau menjadi saksi suatu peristiwa kriminal atau kecelakaan, maka kamu akan berurusan dengan pihak kepolisian. Sebaliknya dalam kasus kebakaran, sakit, dan cedera, maka akan berurusan dengan pemadam kebakaran.
Nomor telepon darurat
Ada dua nomor speed dial untuk setiap departemen yang menangani situasi gawat darurat. Nomorr “110” untuk menelepon kantor polisi dan “119” untuk menelepon pemadam kebarakan dan ambulans. Jadi, saat menelepon 119, pertama-tama kamu perlu memberi tahu unit mana yang ingin kamu telepon, mobil pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran atau ambulans jika terjadi peristiwa gawat darurat medis.
Hal pertama yang harus dilakukan ketika Anda menjadi korban kecelakaan lalu lintas adalah memberi tahu polisi Jepang dengan menelepon 110 . Jika Anda tidak bisa berbahasa Jepang, mintalah penutur bahasa Jepang untuk memberi tahu polisi atas nama Anda. Setelah polisi dihubungi, Anda harus memverifikasi identitas pengemudi lain dengan memeriksa informasi berikut:
Nama
Alamat
Tanggal masuk asuransi
Perusahaan asuransi
Anda juga harus memberikan informasi yang sama kepada pihak lain. Terakhir, Anda harus berusaha mengamankan saksi dan bukti kecelakaan . Untuk semua saksi yang Anda kumpulkan, dapatkan juga informasi kontak mereka.
Jika Anda mengalami kecelakaan saat di Jepang, ada beberapa langkah yang perlu diambil:
Pastikan Keselamatan: Prioritaskan keselamatan Anda dan orang lain yang terlibat. Jika Anda atau orang lain terluka, segera cari pertolongan medis.
Hubungi Pihak Berwenang: Segera hubungi polisi (110) untuk melaporkan kecelakaan. Mereka akan memberikan bantuan dan mengatur segala sesuatunya.
Dokumentasikan Kecelakaan: Jika memungkinkan, dokumentasikan kecelakaan dengan mengambil foto lokasi kejadian, kendaraan yang terlibat, dan segala kerusakan yang terjadi.
Berkomunikasi dengan Asuransi: Jika Anda memiliki asuransi perjalanan atau kendaraan, segera hubungi mereka untuk mendapatkan bantuan dan panduan lebih lanjut tentang klaim asuransi.
Hubungi Kedutaan atau Konsulat: Jika Anda memerlukan bantuan tambahan, seperti bantuan hukum atau dukungan darurat, Anda bisa menghubungi kedutaan atau konsulat negara Anda di Jepang.
Ikuti Prosedur Hukum: Pastikan untuk mengikuti semua prosedur hukum yang berlaku, termasuk memberikan keterangan kepada pihak berwenang jika diminta.
Jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang-orang di sekitar Anda atau dari pihak berwenang setempat jika Anda mengalami kecelakaan di Jepang.
Kamu juga bisa menelepon dari telepon umum tanpa perlu memasukkan koin terlebih dahulu, cukup langsung memencet nomornya. Kadang kala, tersedia tombol merah untuk telepon darurat di telepon umum. Jika ada tombol merah ini, maka tekan dulu tombol merah, baru kemudian tekan nomor darurat yang dituju. Ikuti instruksi yang tertulis di telepon umum.
Tidak dikenakan biaya telepon saat menelepon mobil pemadam kebakaran atau ambulans. Namun jaga etika dengan hanya menelepon jika benar-benar dalam situasi gawat darurat. Namun, jika kamu mendapatkan perawatan selama di ambulans menuju rumah sakit, maka kamu harus membayar biaya perawatan tersebut di rumah sakit.
Jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai cara membuat laporan atau cara berbicara, kunjungi website resmi Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo:http://www.tfd.metro.tokyo.jp/eng/119/119-01.html
Bila terjadi keadaan darurat kamu bisa juga menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo pada nomor telepon 080-3506-8612 atau 081-80-4940-7419.
Syarat Tokutei Ginou No.1 : Perikanan dan Budi Daya Perairan. Tokutei ginou adalah suatu program yang terkait dengan visa atau ijin tinggal di Jepang. Dengan adanya program tersebut visa atau ijin tinggal di Jepang bertambah dua yaitu Specified Skilled Workers 1 atau SSW I dan Specified Skilled Workers 2 atau SSW II.
Dengan adanya program ini meningkatkan kesempatan untuk dapat bekerja di Jepang selain dengan jalur kerja magang ataupun pekerja profesional yang persyaratannya lebih banyak dan rumit untuk pemula.
Biasa disebut visa keterampilan khusus, merupakan visa kerja untuk para pekerja asing dengan ketrampilan spesifik seperti konstruksi, pertanian, perikanan, dan lain sebagainya.
Walaupun program Tokutei Ginou baru dimulai sejak tanggal 1 April 2019, namun kebijakan tentang tokutei ginou sudah ada di dalam amandemen Immigration Control and Refugee Recognition Act bulan Desember 2018.
Pemberlakuan kebijakan status kependudukan yang baru yaitu Specified Skilled Worker atau SSW per 1 April 2019 dilatar belakangi karena adanya kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh ketidak seimbangan antara penduduk usia lansia dan penduduk usia produktif (Ageing Population).
Dikarenakan permintaan pekerja terus meningkat, maka status ijin tinggal baru tersebut diberlakukan agar kebutuhan sumber daya manusia di Jepang tercukupi. Dengan mendapatkan ijin tinggal sebagai Specified Skilled Worker (SSW), seseorang akan mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dengan pekerja Jepang ketika bekerja di suatu perusahaan di Jepang.
Specified Skilled Worker (SSW)/ Tokuteiginou adalah program yang dikeluarkan pemerintah Jepang untuk menerima tenaga kerja asing dari luar negeri yang disahkan pada pada 1 April 2019. Berbeda dengan program terdahulu yaitu Kenshuu atau Ginou Jisshussei.
Pemegang visa SSW dapat bekerja di perusahaan Jepang dengan hak dan kewajiban yang sama dengan pekerja Jepang dengan masa kerja selama 5 (lima) tahun.
Syarat Tokutei Ginou No.1 : Perikanan dan Budi Daya Perairan
Setiap program ke Jepang, baik dengan visa magang, visa tokutei ginou, visa HSFP dan lain sebagainya, pasti ada benefitnya masing-masing. Nah untuk program tokutei ginou ini sendiri, beberapa benefit yang dapat didapatkan yaitu, kontrak kerja yang dimiliki cenderung panjang, selain itu gaji dan tunjangan, cuti, asuransi kesehatan, perlindungan hukum dan hak-hak pekerja lainnya, sama seperti pekerja Jepang.
Selain mendapatkan hak-hak seperti pekerja Jepang pada umumnya, pemegang visa tokutei ginou juga bisa berpindah perusahaan asalkan bidangnya masih sama, hal yang tidak bisa didapatkan oleh pemegang visa magang.
Bidang Perikanan dan Budi Daya Perairan adalah salah satu jenis pekerjaan dalam Tokutei Gino No.1, yang memberikan orang asing kesempatan untuk bekerja di perusahaan Jepang.
Target
Orang asing yang memiliki pengalaman praktis dan keterampilan dalam bidang perikanan serta keinginan untuk bekerja di Jepang.
Klasifikasi Pekerjaan
Isi Pekerjaan
Perikanan
Pembuatan dan perbaikan alat tangkap, Pencarian hewan dan tumbuhan air, Pengoperasian alat tangkap ikan dan mesin tangkap ikan, Pengumpulan hewan dan tumbuhan air, Pengolahan dan penyimpanan hasil tangkapan laut, Penjaminan keselamatan dan kesehatan kerja, dll.
Budi Daya Perairan
Pembuatan, Perbaikan, dan Pengelolaan bahan budidaya air, Manajemen budidaya, Pemanenan (panen), Pengolahan tanaman dan hewan budidaya air, Penjaminan keselamatan dan kesehatan kerja, dll.
Syarat
Syarat untuk bekerja dengan status pendudukan Tokutei Gino No.1 adalah sebagai berikut:
1. Lulus JFT-Basic atau JLPT N4 atau lebih tinggi
2. Lulus ujian keterampilan yang diperlukan
Bagi mereka yang telah menyelesaikan Pelatihan Teknis No.2 dengan baik, ujian di atas akan dikecualikan.
Syarat Tokutei Ginou No.1 : Perikanan dan Budi Daya Perairan
Tingkat Kesulitan
Pekerja dalam bidang perikanan dan budidaya perairan di Tokutei Gino No.1 dapat melakukan berbagai pekerjaan yang berkaitan dengan perikanan, seperti sebagai awak kapal penangkapan ikan, pekerjaan budidaya, pengolahan hasil laut dan sebagainya, sehingga membutuhkan tingkat keterampilan dan spesialisasi yang tinggi.
Kemampuan untuk memahami instruksi dari atasan dan melaksanakannya dengan akurat, atau kemampuan untuk bertindak berdasarkan pertimbangan mereka sendiri diharapkan, sehingga pengalaman praktis sangat diinginkan.
Kesimpulan
Meskipun bidang perikanan dan budidaya perairan adalah bidang yang membutuhkan tingkat keterampilan yang tinggi, ada peluang bagi mereka yang tertarik karena industri ini mengalami kekurangan tenaga kerja yang serius.
Syarat Tokutei Ginou No.1 : Perikanan dan Budi Daya Perairan
sumber:
Badan Pelayanan Imigrasi (https://www.moj.go.jp/isa/content/930005131.pdf)
Dinas Perikanan (https://www.jfa.maff.go.jp/j/kikaku/attach/pdf/tokuteiginou-22.pdf)
Mencari Restoran Halal di Jepang. Bagi wisatawan Muslim, mencari tempat makan halal di negara asing memang bisa menjadi tantangan tersendiri. Sebenarnya masakan tradisional Jepang “Washoku” dibuat dengan banyak bahan non-Halal.
Meningkatnya jumlah wisatawan Muslim membuat berbagai fasilitas dan restoran halal semakin tersedia di Jepang. Saat kamu berkunjung ke Jepang, tentunya kamu ingin mencoba masakan khas Jepang bukan?
Restoran-restoran ini tentunya memiliki sertifikat halal yang telah dikeluarkan oleh organisasi, asosiasi, atau bahkan perusahaan yang bergerak di bidang sertifikasi halal tersebut.
Akhir-akhir ini, di Jepang mulai banyak bermunculan restoran yang ramah bagi Muslim. Hal ini tidak hanya dikarenakan bertambahnya wisatawan Muslim ke Jepang, tetapi juga pertambahan orang Muslim yang menetap di Jepang.
Berikut ulasan mengenai beberapa badan yang mengeluarkan sertifikat halal beserta dengan lambangnya yang bisa kamu temukan.
1. Japan Islamic Trust
Lambang Halal dari Japan Islamic Trust
Japan Islamic Trust (JIT) adalah suatu organisasi non-profit (NPO) yang dibangun pada 17 Februari 1994. Organisasi ini terdaftar sebagai sebuah cabang perusahaan berbasis agama dari “Japan Islamic Cultural Center Tokyo” sejak 1997. Saat ini, organisasi ini juga terdaftar sebagai Badan Urusan Kebudayaan.
Organisasi ini mengeluarkan sertifikat halal dari 1997 dan melakukan sertifikasi ke berbagai produk seperti produk kimia (termasuk bahan aditif makanan), daging, dan produk olahan. Organisasi ini diawasi oleh United Arab Emirates Halal Certification sejak 2008, juga oleh Qatar Halal Certification dan Badan Sertifikasi Halal Thailand.
2. Japan Halal Standard dari Malaysia Halal Corporation
Ⓡ Japan Halal Standard Halal Mark
Malaysia Halal Corporation (MHC Co., Ltd.) adalah perusahaan yang berdiri pada 2010. Perusahaan ini menyebarkan sertifikat halal yang disebut Local Halal untuk restoran-restoran di Jepang. Sertifikasi Local Halal diberikan dengan mengecek bahan mentah yang digunakan (produk halal yang telah diakui oleh MHC), proses produksi, dan peralatan yang digunakan serta manajemen halal itu sendiri.
Pada 2013, pendiri perusahaan ini pun mendirikan Muslim Professional Japan Association (MPJA) berupa sumber informasi halal terkini di Jepang. MPJA juga menyediakan sertifikasi halal untuk barang-barang yang diekspor dari Jepang.
Japan Halal Foundation (JHF) merupakan Badan Sertifikasi Halal terkemuka di Jepang. Badan ini berdiri pada September 2015. JHF memiliki keistimewaan berupa dapat menyediakan konsultasi dari cendikiawan Muslim yang terkenal secara global. Pelayanan konsultasi dan pengawasan ini dilakukan berdasarkan prinsip Syariah. Proses sertifikasi halal JHF dibuat dengan sangat ketat sesuai dengan standar Islam sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk menjaga dan memastikan tingkat integritas halal yang tinggi.
JHF termasuk ke dalam anggota World Halal Food Council (WHFC), serta diakui dan terakreditasi oleh organisasi-organisasi yang tergabung dalam Global Halal Accreditation dari negara lainnya, seperti Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dan Jabatan Agama & Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM). Terlebih lagi, saat ini mereka sedang mengajukan afiliasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dubai Accreditation Center (DAC).
Lambang Halalo Nippon Asia Halal Association (NAHA)
Nippon Asia Halal Association (NAHA) merupakan organisasi non-profit (NPO) yang dibangun pada 2013. Organisasi ini memiliki banyak staf Muslim dengan latar belakang pendidikan yang tinggi dari universitas-universitas di Jepang. Sertifikasi halal yang dilakukan oleh organisasi ini dilakukan oleh para ahli dari bidangnya masing-masing, seperti ahli ilmu makanan dan kimia beragama Islam yang memastikan integritas dari kualitas kontrol halaldan tayyabban.
Organisasi ini memiliki Auditor dengan kualifikasi HDC (Halal Industry Development Corporation), organisasi pendidikan dari Jabatan Agama & Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) di Malaysia. Organisasi ini juga diakui oleh Majlis Ugama Islam Singapura (Muis).
Selain lambang halal ini kamu bisa juga menemukan lambang Muslim Friendly di restoran dengan kata-kata seperti “No pork No alcohol”, “No Meat No Alcohol” ataupun “No Animal”. Lambang ini dikeluarkan oleh Halal Japan Association.
Gaji Magang Kerja Petani di Jepang, Bagaimana Syaratnya? Simak Penjelasannya. Indonesia menjadi salah satu penyalur tenaga kerja ke Jepang, baik magang maupun status kerja. Program magang ke Jepang biasanya berlangsung selama 1 sampai 3 tahun.
Kamu yang magang di Jepang, bakal mendapat gaji lho. Penasaran enggak sih, berapa yaa gaji magang di Jepang bidang pertanian?
Beberapa tahun terakhir pemerintah Jepang gencar mencari tenaga kerja dari luar negeri. Hal ini lantaran jumlah penduduknya sedikit sementara industrinya makin berkembang.
Gaji Magang Kerja Petani di Jepang, Bagaimana Syaratnya? Simak Penjelasannya
Gaji magang di Jepang dihitung tergantung pada masa atau tahapan magang. Biasanya, disebut dengan masa kenshusei, jisshusei, hingga masa perpanjangan kontrak.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Masa Kenshusei
Masa kenshusei adalah masa berlatih sambil bekerja. Biasanya ada di periode awal atau bulan pertama seseorang memulai untuk magang. Peserta masih berlatih penyesuaian di training center. Di masa ini kamu akan mendapatkan gaji sebesar 80.000¥ hingga 120.000¥ atau setara dengan Rp8-14 juta per bulan.
2. Masa Jisshusei
Nah kalau masa jisshusei adalah masa di mana pemagang sudah mulai praktik kerja, biasanya terjadi antara bulan kedua hingga tahun ketiga. Di masa ini, peserta sudah dilindungi oleh Undang-Undang Perburuhan di Jepang.
Bahkan, mereka sudah diperbolehkan untuk mengambil lembur. Pada masa Jisshuusei, pemagang setidaknya akan menerima tunjangan dan gaji sebesar 90.000¥ hingga 200.000¥ atau setara dengan Rp9-24 juta per bulan.
3. Perpanjang Kontrak Magang
Selanjutnya jika performa kerjamu bagus, dinilai baik, dan lulus ujian magang, kamu dapat memperpanjang masa magang, dari yang tadinya 3 tahun menjadi 5 tahun. Di masa perpanjang kontrak, gaji dan tunjangan yang akan kamu peroleh bisa lebih besar dari sebelumnya (masa jisshusei).
Besaran jumlah gaji dan tunjangan magang di Jepang tersebut belum termasuk potongan pajak dan asuransi. Jika mengikuti aturan pemerintah Jepang, beban pajak yang harus dibayar adalah 10 persen dari gaji dan belum termasuk potongan asuransi.
Majunya teknologi serta inovasi sektor pertanian di Negeri Sakura membuat banyak orang penasaran tentang gaji petani di Jepang per bulan.
Tentunya informasi mengenai gaji petani di Jepang ini akan sangat bermanfaat bagi para calon TKI yang hendak mengadu nasib melalui beberapa tempat kerja.
Selain itu, rincian gaji petani di Jepang juga dapat menjadi referensi bagi semua pihak yang berminat menjalani masa magang pertanian di Negeri Sakura.
Supaya dapat dijadikan sebagai referensi bersama, Kami akan menampilkan rincian gaji petani di Jepang lengkap dengan syarat kerja pertanian di bawah ini.
Gaji Magang Kerja Petani di Jepang, Bagaimana Syaratnya? Simak Penjelasannya
Tugas Petani di Jepang
Selama menjadi seorang petani di Jepang, Anda akan bekerja di bawah naungan perusahaan maupun pabrik pengolahan hasil pertanian.
Tentunya terdapat beberapa tugas maupun tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh para petani, sebelum akhirnya bisa mendapatkan gaji setiap bulan.
Supaya bisa memberikan gambaran tentang seluruh aktivitas pertaniannya, berikut merupakan daftar beberapa tugas petani di Jepang.
Penanaman
Kegiatan menanam bibit tanaman menggunakan alat serta teknologi sesuai standar pertanian di Jepang.
Pemanenan
Kegiatan memanen tanaman menggunakan alat serta teknologi sesuai standar pertanian di Jepang.
Pengemasan
Kegiatan mengemas hasil panen menggunakan teknik serta peralatan memadai sesuai standar di Jepang.
Pekerjaan Hortikultura
Kegiatan budidaya tanaman kebun di dalam sebuah Green House sesuai standar Jepang.
Distribusi Produk
Kegiatan penyaluran hasil pertanian ke sejumlah titik wilayah Jepang.
Seluruh tugas di atas akan dikerjakan sebagai aktivitas harian para petani di Jepang. Namun, kegiatan operasional akan berkurang ketika Jepang sedang mengalami musim panas.
Itulah mengapa terkadang faktor musim turut mempengaruhi gaji atau penghasilan petani di Jepang. Lantas, apa saja jenis pekerjaan petani di Jepang?
Gaji Magang Kerja Petani di Jepang, Bagaimana Syaratnya? Simak Penjelasannya
Program Kerja Pertanian di Jepang
Apabila Anda berminat untuk menjadi seorang petani di Jepang, maka beberapa perusahaan maupun pabrik pertanian di Negeri Sakura kerap membuka lowongan kerja.
Adapun beberapa program kerja pertanian di Jepang tadi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Tokutei Ginou (SSW) dan Ginou Jisshu (Magang Pertanian).
Supaya lebih mudah dipahami, berikut merupakan penjelasan dari setiap program kerja pertanian di Jepang.
1. Program Kerja Pertanian Jepang (Tokutei Ginou)
Tokutei Ginou atau SSW (Specified Skilled Workers) adalah status visa / ijin tinggal bagi warga negara asing di Jepang.
Nantinya pemegang visa SSW dapat bekerja di beberapa perusahaan pertanian Jepang dengan hak dan kewajiban yang sama dengan pekerja lokal di negara tersebut.
2. Program Magang Pertanian Jepang (Ginou Jisshusei)
Ginou Jisshusei adalah program magang pertanian terpadu di Jepang yang akan mengasah kemampuan peserta melalui kegiatan berlatih dan bekerja dengan bimbingan instruktur.
Pasca menyelesaikan magang pertanian di Jepang, biasanya peserta akan diberikan sertifikat pelatihan atau magang serta bisa langsung kerja apabila memang berprestasi.
Setelah mengetahui seluruh program kerja pertanian di Jepang, tentunya Anda sebagai calon pelamar maupun TKI sudah memiliki gambaran.
Namun, pemilihan program tadi harus dipertimbangkan secara matang karena pada dasarnya terdapat beberapa perbedaan magang dan kerja di Jepang.
Syarat Kerja Pertanian di Jepang
Apabila Anda berminat mengikuti salah satu program kerja pertanian di Jepang, maka Anda harus memastikan terlebih dahulu segala persyaratannya.
Adapun syarat kerja yang dimaksud berupa kualifikasi serta berkas lamaran petani di Jepang sesuai ketentuan masing-masing program.
Supaya dapat membantu seluruh calon pelamar dalam mempersiapkan segala kebutuhannya, berikut merupakan syarat kerja pertanian di Jepang.
1. Kualifikasi Tokutei Ginou
Berikut merupakan kualifikasi kerja sebagai petani di Jepang melalui program Tokutei Ginou.
Laki-laki / Perempuan
Pendidikan minimal SMA/SMK Sederajat (sesuai ketentuan lowongan petani di Jepang).
Berusia minimal 18 Tahun ketika melamar petani di Jepang.
Berusia maksimal 35 Tahun ketika melamar petani di Jepang.
2. Kualifikasi Ginou Jisshusei
Berikut merupakan kualifikasi kerja sebagai petani di Jepang melalui program Ginou Jisshusei.
Laki-laki / Perempuan
Pendidikan minimal SMA/SMK Sederajat (sesuai ketentuan lowongan petani di Jepang).
Berusia minimal 18 Tahun ketika melamar petani di Jepang.
Berusia maksimal 25 Tahun ketika melamar petani di Jepang.
3. Berkas Lamaran
Berikut merupakan daftar beberapa berkas lamaran kerja sebagai petani di Jepang.
Sertifikat pendidikan Bahasa Jepang JFT A2 atau JLPT N4
Salinan KTP
Salinan Ijazah pendidikan terakhir
Salinan Akte Kelahiran
Salinan KK
SKCK aktif
Pas Foto terbaru berukuran 3×4 sebanyak 5 lembar
Setelah mengetahui kualifikasi serta berkas yang harus dipersiapkan, kini Anda bisa melamar program kerja pertanian di Jepang.
Silahkan ajukan lamaran kerja petani di Jepang melalui beberapa LPK resmi yang sudah bekerjasama dengan pihak pemerintah Republik Indonesia.
Apabila dinyatakan lolos, maka Anda akan mendapatkan kontrak serta penghasilan sesuai standar gaji petani di Jepang.
Gaji Magang Kerja Petani di Jepang, Bagaimana Syaratnya? Simak Penjelasannya
Tahapan Seleksi Petani di Jepang
Selama melamar kerja sebagai petani di Jepang, nantinya Anda akan melalui berbagai tahapan seleksi sebelumnya akhirnya dinyatakan lolos serta berhak menerima gaji.
Adapun beberapa tahapan seleksi kerja sebagai petani di Jepang, antara lain:
Pengumpulan Berkas
Kegiatan pengumpulan berkas lamaran sebagai petani sesuai ketentuan perusahaan klien di Jepang.
Seleksi Administrasi
Kegiatan seleksi berdasarkan berkas lamaran guna mengetahui kualifikasi kandidat sebagai petani di Jepang.
Ujian Keterampilan
Kegiatan seleksi untuk menunjukan keahlian calon kandidat sebagai petani di Jepang.
Tes Wawancara Klien
Kegiatan seleksi menggunakan metode tanya jawab bersama HRD perusahaan Jepang guna mengetahui kelayakan calon petani.
Apabila dinyatakan lolos seluruh tahapan seleksi di atas, maka pihak LPK tempat Anda mendaftar akan mengurus segala keperluan perjalanan ke Jepang.
Mulai dari Visa, Passport, serta dokumen administrasi penunjang lainnya supaya lancar mendarat di salah satu wilayah Jepang sesuai lokasi pekerjaan.
Dengan demikian, Anda bisa melakukan berbagai tugas bertani serta berhak mendapatkan bayaran atau penghasilan sesuai ketentuan gaji petani di Jepang.
Gaji Magang Kerja Petani di Jepang, Bagaimana Syaratnya? Simak Penjelasannya
Jam Kerja Petani di Jepang
Supaya memberikan hasil optimal, beberapa perusahaan maupun pabrik pertanian di Jepang menerapkan jam kerja.
Adapun para petani di Jepang akan bekerja selama 8 Jam per hari dengan jatah kerja 5 hari serta libur 2 hari dalam Seminggu.
Apabila petani di Jepang bekerja melebihi batas waktu yang ditentukan, maka kelebihan waktu tadi akan dihitung sebagai lembur.
Sementara ketika petani di Jepang bekerja saat hari Minggu, maka hal tersebut terhitung sebagai lembur.
Seluruh aktivitas lembur para petani di Jepang akan mendapatkan apresiasi dalam bentuk insentif oleh perusahaan penyedia lapangan pekerjaan.
Sistem Perhitungan Gaji Petani di Jepang
Selama memberikan gaji kepada para petani di Jepang, beberapa perusahaan memilliki sistem penggajian yang secara umum cukup mirip.
Penggajian tersebut dilakukan dengan menerapkan sistem Prorate (Prorata). Artinya, upah petani di Jepang dihitung berdasarkan jam kerja per hari.
Itulah mengapa rincian gaji petani di Jepang cukup tinggi apabila dikonversikan ke dalam satuan Rupiah.
Gaji Magang Kerja Petani di Jepang, Bagaimana Syaratnya? Simak Penjelasannya
Rincian Gaji Petani di Jepang Per Bulan
Setelah mengetahui segala informasi penting mengenai aktivitas serta berbagai prosedur melamar kerja sebagai petani di Jepang, maka tibalah saatnya mengetahui gaji bulanannya.
Lantas, berapa standar gaji petani di Jepang? Rata-rata gaji petani di Jepang berada di kisaran 1.200 Yen per jam atau sekitar Rp 129.000 apabila dikonversi ke dalam Rupiah.
Jika para petani bekerja selama 8 jam per hari, maka gaji yang akan diterima adalah 9.600 Yen per hari atau sekitar Rp 1.032.000 per hari.
Sementara jika dihitung total gaji bulanannya, maka rata-rata gaji petani di Jepang ada di kisaran 240.000 Yen atau sekitar Rp 25.000.000 per bulan belum termasuk uang lembur.
Apabila petani di Jepang melaksanakan kegiatan lembur, maka terdapat insentif tambahan sebesar 1150 Yen atau sekitar Rp 123.000 per jam.
Itulah mengapa nominal gaji ketika bekerja di Jepang sangatlah fantastis. Bahkan para petani di negeri Sakura bisa mendapatkan gaji mencapai 2 digit disetiap bulannya.
Namun, nominal gaji petani di Jepang tadi hanya berupa kisaran berdasarkan pengalaman kerja orang-orang yang sudah lebih dulu berangkat.
Besaran gaji tadi masih bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dari kebijakan perusahaan penyedia lapangan pekerjaan di Jepang.
Masa Kontrak Petani di Jepang
Setelah mengetahui besaran gaji petani di Jepang, tentunya Anda berharap untuk bisa menekuni bidang pekerjaan tersebut selama mungkin.
Namun, para petani di Jepang juga bekerja menggunakan sistem kontrak. Artinya para petani hanya bisa menjadi bagian dari perusahaan selama masih memiliki sisa kontrak.
Lantas, berapa masa kontrak petani di Jepang? Masa kontrak petani di Jepang disesuaikan dengan program pilihannya, yaitu 5 Tahun untuk Tokutei Ginou dan 3 Tahun untuk Ginou Jisshusei.
Gaji Magang Kerja Petani di Jepang, Bagaimana Syaratnya? Simak Penjelasannya
Kesimpulan
Setelah membaca sekilas pembahasan di atas, kini Anda sudah mengetahui jika ternyata rata-rata gaji petani di Jepang ada dikisaran Rp 25.000.000 per bulan.
Besaran gaji tersebut belum termasuk insentif lembur yang diberikan oleh pihak perusahaan sebagai tambahan sehingga nominalnya bisa saja berubah sewaktu-waktu.
Gaji Magang Kerja Petani di Jepang, Bagaimana Syaratnya? Simak Penjelasannya
Syarat Kerja di Jepang Bidang Pertanian, Berikut Visanya. Jepang termasuk negara yang membuka pintunya bagi pekerja Indonesia. Terdapat sejumlah syarat kerja di Jepang 2024 yang perlu diketahui bagi mereka yang berminat merantau ke negara lain.
Punya impian bekerja di Jepang? Ingin tahu bagaimana cara mendapat kerja di Jepang? Simak pembahasan tentang prospek karir dan hal-hal menarik mengenai karir di Jepang
Peluang warga negara Indonesia untuk bekerja di Jepang masih terbuka lebar. Hal ini berdasarkan perjanjian bilateral bidang ekonomi Indonesia dan Jepang, atau Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).
Syarat Kerja di Jepang Bidang Pertanian, Berikut Visanya
Bagi sebagian orang, tinggal dan bekerja di Jepang merupakan salah satu impian besar di dalam hidup mereka. Sampai sekitar sepuluh tahun yang lalu, impian itu mungkin sulit untuk terwujud. Jepang dulunya termasuk salah satu negara yang cukup tertutup dari pekerja asing. Hanya warga negara asing dengan skill di atas rata-rata dan berkemampuan bahasa Jepang sangat baik saja yang dapat bekerja di negara tersebut. Bisa kamu bayangkan, bagaimana sulitnya warga negara asing untuk menembus pasar kerja Jepang pada saat itu.
Jepang adalah salah satu negara yang maju dalam bidang pertanian dan banyak menyumbang penelitian untuk inovasi di bidang pertanian. Namun, kebanyakan pekerja pertanian di Jepang adalah pekerja berusia lanjut sehingga Jepang membuka banyak peluang kerja untuk para pekerja asing dari generasi muda. Artikel ini akan memberikan informasi seputar bidang pertanian di Jepang, mulai dari fakta-fakta unik yang menjadikan keuntungan kerja pertanian di Jepang, persyaratan umum, dan informasi lainnya.
Bekerja di bidang pertanian Jepang masuk dalam Tokutei Gino No.1. Ini adalah salah satu bidang yang menerima pekerja asing yang memiliki pengalaman di bidang tersebut.
Bidang pertanian diklasifikasikan dalam dua pekerjaan, yaitu, pertanian budidaya umum dan peternakan umum.
Langkah ini diambil untuk menerima tenaga kerja asing demi mengatasi kekurangan tenaga kerja yang serius di Jepang dalam bidang pertanian.
Keuntungan kerja pertanian di Jepang
1. Jepang adalah salah satu negara dengan sistem pertanian yang maju
Jepang merupakan salah satu negara yang banyak menggunakan teknologi canggih ke bidang pertaniannya. Hal ini membuat pertanian di Jepang sangat maju dan mampu menghasilkan produk pertanian berkualitas tinggi. Orang Jepang sangat memperhatikan kualitas produk pertanian yang akan dikonsumsi, baik itu sayur-sayuran, buah-buahan, dan juga beras. Terlebih lagi, di Jepang terdapat beberapa merek yang melambangkan kualitas suatu produk pertanian itu sendiri.
2. Lingkungan kerja di bidang pertanian
Lingkungan kerja di bidang pertanian Jepang berbeda dengan di negara lain, termasuk di Indonesia. Jika bekerja di bidang pertanian, para pekerja akan disebar untuk bekerja di lahan, bagian pengemasan, atau di bidang distribusi pertanian.
3. Prospek kerja di bidang pertanian terbuka lebar
Saat ini, Jepang dihadapkan dengan banyak pekerja pertanian yang sudah berusia lanjut. Padahal, permintaan akan konsumsi produk pertanian terus meningkat di setiap tahunnya. Oleh karena itu, Jepang mengeluarkan visa pekerja keterampilan khusus bagi para pekerja asing yang ingin kerja di Jepang. Dengan begitu, prospek kerja di bidang pertanian di Jepang sangat terbuka lebar dan menawarkan gaji yang menjanjikan bagi para pekerja.
Persyaratan umum
1. Sertifikat JLPT N4
Untuk bisa bekerja di pertanian Jepang, Hunters dapat mencoba tes visa pekerja berketerampilan khusus di bidang pertanian. Namun, salah satu persyaratannya adalah bisa bahasa Jepang seperti JFT basic level A2 atau JLPT N4.
2. Lulus tes keterampilan bidang kerja
Jika sudah memiliki sertifikat ujian bahasa Jepang, maka dapat langsung mengikuti tes keterampilan kerja khusus di bidang pertanian. Jadi, jika Hunters berasal dari jurusan pertanian, agribisnis, atau SMK dari bidang pertanian, maka dapat mencoba untuk mengikuti tes visa ini.
Syarat Kerja di Jepang Bidang Pertanian, Berikut Visanya
Target
Orang asing yang memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang pertanian.
Klasifikasi Pekerjaan:
・ Pertanian budidaya umum
・ Peternakan umum
Syarat
Syarat untuk bekerja dengan status Tokutei Gino No.1 adalah sebagai berikut:
Lulus JFT-Basic atau JLPT N4 atau lebih tinggi
Lulus ujian keterampilan yang diperlukan
Orang yang telah menyelesaikan Pelatihan Teknis No.2 dengan baik akan dibebaskan dari ujian di atas.
Tingkat Kesulitan
Dalam dua klasifikasi pekerjaan di bidang pertanian, calon pekerja perlu memiliki pengetahuan dasar dan kemampuan untuk melakukan berbagai pekerjaan pertanian dengan baik, dalam waktu tertentu, dan dengan prosedur yang benar.
Selain itu, calon tenaga kerja juga harus memiliki kemampuan untuk memahami instruksi dalam bahasa Jepang. Hal yang terpenting adalah calon pekerja dapat berperan sebagai tenaga kerja yang siap pakai.
Syarat Kerja di Jepang Bidang Pertanian, Berikut Visanya
FAQ pertanian di Jepang
1. Berapa gaji kerja pertanian di Jepang?
Gaji yang didapatkan bagi para pekerja dengan visa keterampilan spesifik berkisar dari ¥2,000,000 sampai ¥4,000,000 per tahun.
2. Berapa lama kontrak kerja pertanian di Jepang?
Kontrak kerja pertanian di Jepang umumnya disesuaikan kembali dengan kontrak dan kesepakatan antara perusahaan dan pekerja. Namun, apabila bekerja dalam jangka pendek, maka umumnya akan dipekerjakan mulai dari kontrak 1 tahun.
3. Pekerjaan apa saja yang dilakukan di bidang pertanian Jepang?
Pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja di pertanian Jepang adalah seperti penanaman, pemanenan, pengemasan, pekerjaan di bidang hortikultura, hingga proses distribusi produk pertanian.
4. Bagaimana cara bisa kerja pertanian di Jepang?
Untuk bisa bekerja di pertanian Jepang, Hunters harus memiliki visa keterampilan khusus di bidang pertanian.
Kesimpulan
Seperti yang dijelaskan di atas, di bidang pertanian dalam Tokutei Gino No.1, pekerja diharapkan dapat bekerja dengan menggunakan keahlian dan keterampilan.
Karena bidang tersebut adalah industri di mana kekurangan tenaga kerja dinilai sangat tinggi, jadi akan ada banyak peluang bagi mereka yang tertarik. Di bidang ini, kamu juga akan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman.
Pengertian Sistem Ginou Jisshu di Jepang. Ginoujisshu atau Magang adalah program praktik belajar sambil bekerja dengan harapan peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama di Jepang ke negara asal nya. Program ginoujisshu atau magang diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta.
Program ini merupakan pilihan yang tepat untuk Anda yang ingin bekerja di Jepang sambil mempelajari teknologidi Jepang. Berbeda dengan Tokutei Ginou, untuk bisa magang di Jepang tidak diperlukan sertifikat Bahasa Jepang dan sertifikat skill. Jadi, buat Anda yang belum memiliki sertifikat Bahasa Jepang, Anda bisa mengikuti program ini!
Program Pemagangan Teknis adalah program praktis yang bertujuan agar peserta dapat memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh di Jepang untuk dapat diaplikasikan di negara asal mereka.
Saat ini, kualifikasi seperti kemampuan bahasa Jepang dan sertifikat keterampilan teknis tidak diperlukan, jadi siapapun dapat berpartisipasi dalam program ini dengan belajar di lembaga pengirim yang terakreditasi oleh pemerintah Indonesia
Kali ini, kita coba mengenal ringkasan sistem Gino Jisshu. Pemerintah Jepang menjelaskan tentang sistem Gino Jisshu sebagai berikut.
Ini bertujuan untuk meningkatkan teknologi Jepang dan berkontribusi secara internasional, dan diharapkan dapat digunakan terutama di bidang di mana kekurangan tenaga kerja menjadi masalah.
Isi pekerjaan adalah bahwa peserta Gino Jisshu belajar teknologi dan pengetahuan dari perusahaan Jepang sambil bekerja di perusahaan Jepang. Secara khusus, Gino Jisshu dilakukan di berbagai bidang seperti manufaktur, konstruksi, dan pertanian. Selain itu, pemagang juga dapat belajar tentang kebiasaan dan budaya hidup di Jepang, dan ini juga menjadi bagian dari international exchange.
Permesinan dan Manufaktur (16 pekerjaan, 31 tugas)
Lainnya (20 pekerjaan, 37 tugas)
Pekerjaan dan tugas jenis uji internal (2 pekerjaan, 4 tugas)
Bagaimana cara bekerja?
Ada dua jenis tipe organisasi penerima dalam sistem Gino Jisshu.
Tipe pengawasan kelompok – Kamu dapat melamar melalui LPK (Lembaga Pelatihan Kerja).
Organisasi pengawas nirlaba (koperasi, asosiasi perdagangan dan industri, dll.) menerima pemagang dan melakukan Gino Jisshu di perusahaan dan organisasi lainnya di bawah mereka.
Tipe perusahaan tunggal – Kamu dapat melamar ketika perusahaan merekrut langsung.
Ada beberapa syarat yang diperlukan untuk menjadi pemagang Gino Jisshu, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut
Berusia 18 tahun atau lebih dan berencana untuk bekerja di bidang yang membutuhkan keterampilan yang diperoleh di Jepang setelah kembali ke negara asal.
Dalam hal pekerjaan perawatan, kamu harus lulus JLPT N4 atau dianggap memiliki kemampuan setara atau lebih tinggi.
Tips Cara Ubah Visa Pelajar ke Visa Kerja di Jepang. Jika Anda sedang belajar di sekolah bahasa di Jepang dan ingin melanjutkan studi atau mulai bekerja penuh waktu, Anda perlu mengubah status visa Anda.
Jika Anda berencana untuk melanjutkan studi di Jepang, maka Anda harus mengubah visa pelajar Anda. Meskipun nama visa pelajarnya sama, sebenarnya ada kelas visa yang berbeda, masing-masing dengan batasannya sendiri, dengan universitas sebagai yang “terkuat.”
Anda dapat mengajukan permohonan perubahan ini sendiri, meskipun sekolah Anda saat ini seharusnya dapat membantu Anda dan, dalam banyak kasus, dapat mengajukan permohonan untuk Anda.
Tips Cara Ubah Visa Pelajar ke Visa Kerja di Jepang
Baik Anda sedang mencari pekerjaan penuh waktu, atau sudah menemukannya setelah belajar, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana cara mengubah Visa Pelajar menjadi Visa Kerja di Jepang. Ini adalah proses yang cukup umum dan kami akan memberikan semua informasi yang Anda butuhkan di sini, di artikel ini! Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut.
Jadi, kamu memutuskan untuk mengakhiri masa belajar dan melanjutkan untuk bekerja di Jepang? Memulai jalur baru di negara asing membutuhkan banyak keberanian.
Ada banyak jenis Status Tempat Tinggal yang memungkinkan orang asing untuk bekerja di Jepang atau disebut visa kerja. Salah satu yang paling umum adalah Insinyur, Spesialis dalam Humaniora, dan Layanan Internasional.
Alasan mengapa pekerjaan ini sangat umum karena ketiga bidang tersebut adalah salah satu dari kategori terluas yang membuatnya berlaku untuk berbagai pekerjaan.
Ada tiga langkah dasar:
1. Cari pekerjaan aktual yang menyediakan sponsor visa
2. Dapatkan pekerjaan dan memiliki pemberitahuan resmi (kontrak kerja)
3. Mengajukan permohonan untuk perubahan visa.
Tips Cara Ubah Visa Pelajar ke Visa Kerja di Jepang
Apa yang harus dilakukan pertama kali?
Hal yang paling mendasar untuk diketahui adalah jika kamu tidak memiliki sponsor maka hampir tidak mungkin untuk mendapatkan visa kerja di Jepang.
Sponsor visa kerja adalah perusahaan yang mempekerjakan Anda.
Kamu harus memastikan bahwa kamu sudah mendapatkan pemberitahuan resmi tawaran kerja dari perusahaan sebelum mengajukan visa.
Apa yang terjadi dengan visa yang dimiliki saat ini?
Visa Pelajar kamu akan kadaluarsa hingga tanggal validitas seperti yang tertera dalam kartu walaupun kamu saat ini sudah lulus.
Kamu memang memiliki “Izin untuk Melakukan Aktivitas Selain yang Diizinkan dalam Status Tempat Tinggal yang Sebelumnya Diberikan” (cap di bagian belakang kartu tempat tinggal kamu yang memungkinkan kamu bekerja paruh waktu selama maksimal 28 jam seminggu).
Namun, izin tersebut akan kedaluarsa begitu kamu lulus. Artinya, kamu tidak dapat bekerja paruh waktu setelah lulus walaupun visa kamu masih berlaku.
Namun, perlu diingat bahwa jika kamu tidak melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan sekolah lebih dari 3 bulan tanpa alasan yang jelas, visa kamu mungkin dibatalkan.
Jika berencana untuk melakukan kegiatan di luar visa pelajar seperti mencari pekerjaan, kamu harus mengubah visa menjadi visa yang sesuai dengan kegiatan tersebut.
Tips Cara Ubah Visa Pelajar ke Visa Kerja di Jepang
Apa persyaratan dasar untuk kelayakan kerja?
Salah satu syarat pengajuan visa kerja di Jepang adalah kamu harus sudah lulus dari Universitas atau Senmon Gakkou (sekolah kejuruan di Jepang).
Lulusan universitas di luar negeri (setara dengan kursus 4 tahun) atau gelar associate (program dua tahun) juga diterima.
Namun, apabila kamu saat ini masih belajar untuk mendapatkan gelar associate di luar Jepang, pengajuan visa kerja akan dipersulit. Maka, memiliki gelar Diploma atau Sarjana adalah hal penting.
Jika kamu masih berstatus siswa di Jepang, meskipun kamu sudah mendapatkan tawaran kerja, kamu baru bisa mengajukan permohonan visa kerja 3 bulan sebelum hari kelulusan.
Kemudian, jika visa kerja sudah didapatkan tetapi kamu gagal lulus sekolah/ Universitas karena alasan apapun (menjadikannya tidak memenuhi syarat), kamu harus memberi tahu pihak Imigrasi.
Tips Cara Ubah Visa Pelajar ke Visa Kerja di Jepang
Dokumen apa yang diperlukan?
Wajib/Pilihan
Dokumen
Pihak yang Menangani Dokumen
Catatan
Wajib
Permohonan izin untuk perubahan status kependudukan (untuk pendaftar)
Diri Sendiri
2 bagian (bagian untuk pelamar atau diri sendiri dan bagian untuk organisasi atau perusahaan) sebagai 1 set formulir aplikasi
Wajib
Permohonan izin untuk perubahan status kependudukan (untuk organisasi)
Perusahaan
Minta HR perusahaan kamu untuk mengisi bagian ini.
Wajib
Pas Foto (4 x 3 cm)
Diri Sendiri
Siapkan foto terbaru yang diambil dalam waktu 3 bulan.Jika kamu menggunakan foto yang sama dengan foto sebelumnya, kamu harus mengirim lagi.
Wajib
Paspor (asli)
Diri Sendiri
Tunjukkan di Kantor Imigrasi
Wajib
Residence card (original, the most rescent one)Kartu tempat tinggal (asli, yang paling baru)
Diri Sendiri
Tunjukkan di Kantor Imigrasi
Wajib
Tabel total catatan resmi (salinan dengan stempel penerimaan kantor pajak)
Perusahaan
Jika perusahaan tersebut adalah perusahaan publik, salinan Laporan Perusahaan Triwulan (四季報 Shikiho) diterima sebagai gantinya.
Wajib
Kontrak Kerja / Pemberitahuan Pekerjaan (copy)
Perusahaan
Persiapkan dokumen untuk menunjukkan uraian pekerjaan, gaji, tempat kerja, dan lain-lain.
Wajib
Resume
Diri Sendiri
Wajib
Sertfikat kelulusan
Diri Sendiri
Mempersiapkan dokumen yang menunjukkan informasi gelarContoh: Diploma, Sarjana
Wajib
Sertifikat izin usaha (Sertifikat catatan registrasi lengkap)
Perusahaan (Diri Sendiri)
Jika tahu nama dan alamat kantor pusat perusahaan, Anda dapat meminta Biro Urusan Hukum untuk menerbitkan.
Wajib
Profil perusahaan
Perusahaan
Wajib
Laporan keuangan untuk tahun fiskal terbaru (copy)
Perusahaan
Pilihan
Sertifikat kualifikasi (salinan)Contoh: JLPT
Diri Sendiri
Pilihan
Transkrip nilai akademik
Diri Sendiri
Ini akan membantu menjelaskan apa yang telah kamu pelajari.
Pilihan
Sertifikat kehadiran
Diri Sendiri
Beberapa orang dari lembaga teknis mungkin diminta untuk menyerahkan.
Pilihan
Pernyataan alasan
Diri Sendiri atau Perusahaan
Ini akan menjelaskan jenis pekerjaan apa yang akan dilakukan, terkait dengan apa yang telah dipelajari. Namun itu opsional, ini adalah dokumen penting.
Semua yang tertulis di dalam tabel itu adalah syarat dokumen pada umumnya. Jumlah dokumen yang akan dikirim mungkin bertambah atau berkurang tergantung pada perusahaan tempat Anda akan bekerja atau status pemohon.
Kamu harus menyiapkan 1 set dokumen masing-masing dan harus ditulis dalam bahasa Jepang. Jika tidak, kamu harus melampirkan terjemahan bahasa Jepang.
Alur umum di sini adalah setelah semua dokumen yang diperlukan selesai, kamu akan menyerahkannya ke imigrasi. Kemudian kamu harus menunggu hasilnya.
Umumnya orang yang bersangkutan harus mengajukan visa sendiri tetapi ada juga perusahaan yang akan melakukannya untukmu.
Masa berlaku visa berubah tergantung pada kondisi pekerjaan dan masa tinggalmu.
Walaupun pada awalnya kamu hanya mendapatkan visa satu tahun, tahun depannya (saat visa akan kadaluarsa), kamu dapat mengajukan visa baru menjadi tiga tahun, kemudian lima tahun.
Tips Cara Ubah Visa Pelajar ke Visa Kerja di Jepang
Bisakah saya kembali ke negara asal saya (atau luar negeri) selama prosedur penggantian visa?
Jika sedang mengajukan permohonan perubahan visa tetapi kamu ingin meninggalkan Jepang sementara, hal itu bukan masalah selama kamu kembali ke Jepang sebelum visa berakhir.
Atau, apa yang terjadi jika kamu sudah mengajukan visa baru sebelum visa kamu kadaluarsa tetapi hingga masa berlaku visa habis hasilnya belum keluar? Dalam hal ini, kamu mendapatkan izin selama dua bulan (dari tanggal kadaluarsa visa lama) untuk tinggal di Jepang atau melakukan perjalanan keluar Jepang.
Pada saat pengajuan visa baru, di sisi belakang bagian kanan bawah kartu penduduk, kamu akan menemukan stempel sebagai bukti bahwa visa baru sedang diproses.
Kemudian tergantung dari kantor imigrasinya, kamu mungkin juga akan diberikan kertas sebagai bukti bahwa pengajuan visa baru sudah diterima atau ditempel langsung di paspor.
Apapun yang kamu dapatkan dari kantor imigrasi, bukti tersebut jangan sampai hilang dan harus selalu dibawa kemanapun.
Apa yang terjadi jika saya gagal mengubah visa?
Alasan paling umum mengapa gagal mendapatkan visa kerja dari visa pelajar yaitu:
Selama kerja paruh waktu, kamu bekerja melebihi jam yang diizinkan oleh hukum
Kehadiran di sekolah tidak mencukupi
Pendapatan tidak cukup untuk menghidupi diri sendiri di Jepang
Jurusan kamu berbeda dari uraian pekerjaan
Agar visa kerja dapat disetujui, pastikan kamu mematuhi aturan yang dibuat oleh badan imigrasi Jepang dan sekolah.
Selain itu pastikan pekerjaan kamu sesuai dengan apa yang kamu pelajari di sekolah. Tidak harus persis sama, tetapi harus di bidang yang sama. Misalnya, lulusan sastra tidak dapat bekerja sebagai insinyur sipil.
Jika kamu tinggal di Jepang mengikuti aturan dan peraturan yang berlaku tetapi gagal mendapatkan visa dengan alasan tidak termasuk dalam 1 atau 2, kamu dapat memperpanjang masa tinggal dengan memilih Visa khusus ( Designated ActivitiesVisa).
Tips Cara Ubah Visa Pelajar ke Visa Kerja di Jepang
* Ketika kamu mengubah jenis visa di Jepang, pada umumnya membutuhkan waktu satu bulan hingga tiga bulan. Sebagian besar formulir aplikasi hanya dalam bahasa Jepang atau Inggris. Terakhir, undang-undang, aturan, dan peraturan dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya dan artikel ini hanya berfungsi sebagai pedoman.
Punya Visa Tinggal Panjang di Jepang, Apa Yang Harus Dilakukan? Sebelum masuk ke Jepang, Anda harus memperoleh visa terlebih dahulu. Jenis status tinggal ditentukan oleh aktivitas yang akan dilakukan orang asing di Jepang, status dan posisi di Jepang. Nama status tinggal untuk belajar di universitas, junior colleges, colleges of technology atau Kosen/Politeknik, professional training colleges, dan lembaga pendidikan bahasa Jepang di Jepang ditetapkan sebagai “Student”. Masa tinggal dengan status student (pelajar) ditetapkan oleh Menteri Kehakiman untuk setiap pelajar asing yaitu masa tinggal yang tidak melebihi dari 4 tahun 3 bulan.
Pasti ada perasaan mendebarkan tersendiri saat kita akan memulai tinggal di negara asing. Tidak hanya karena perbedaan bahasa perbedaan budaya pun pasti akan kita temui dikemudian hari. Begitu pula orang asing yang akan tinggal di Jepang. Terutama saat kali pertama memasuki negara ini.
Punya Visa Tinggal Panjang di Jepang, Apa Yang Harus Dilakukan?
Ada beberapa langkah yang harus kamu lakukan mulai dari bandara sampai dengan beberapa hari pertama tinggal di Jepang yang sama untuk semua jenis visa tinggal sebagai berikut:
Mendapatkan Residance Card (kartu tempat tinggal)
Mendaftarkan alamat
Mendaftar My Number Card (kartu data diri)
1. Mendapatkan Kartu Tempat Tinggal di bagian imigrasi bandara atau pos
Setelah turun dari pesawat dan melewati imigrasi, kamu mendapat izin pendaratan baru. Pada saat itu juga kamu akan diberikan kartu tempat tinggal yang harus dibawa setiap saat. Setelah masuk Jepang, kartu ini adalah bukti identitas kamu yang akan dikenali selain paspor dan diperlukan saat mengajukan permohonan rekening bank, pendaftaran nomor ponsel, dan lain sebagainya.
Bagian depan. Kartu Residence hanya dikeluarkan untuk penduduk jangka menengah hingga jangka panjang, wisatawan tidak akan diberikan kartu.
Bagian depan. Kartu Residence hanya dikeluarkan untuk penduduk jangka menengah hingga jangka panjang, wisatawan tidak akan diberikan kartu.
Kartu tempat tinggal dikeluarkan setelah menerima izin pendaratan baru yang diberikan kepada kamu. Izin pendaratan ini diterbitkan di Bandara Narita, Haneda, Chubu, Kansai, Shin-Chitose, Hiroshima, dan Fukuoka. Bila kamu tidak mendarat di bandara-bandar tersebut, ada kemungkinan Kartu tempat
Tinggal tidak akan dikeluarkan di tempat tetapi akan dikirim melalui pos ke alamat kamu. Tentu setelah kamu mendaftarkan alamat ke kantor pemerintahan daerah setempat. Hal ini pun akan dijelaskan oleh personil imigrasi secara pribadi untuk pemahaman yang lebih baik di tempat.
Punya Visa Tinggal Panjang di Jepang, Apa Yang Harus Dilakukan?
2. Mendaftarkan Alamat Anda Melalui Balai Kota atau Kantor Lingkungan terdekat
Setelah menerima kartu tempat tinggal dan telah menetap di rumah baru, hal berikutnya yang harus dilakukan adalah memberi tahu atau mendaftarkan alamat Anda di kuyakusho (kantor pemerintahan daerah) setempat.
Hal ini dianggap sebagai pemberitahuan kamu pindah ke daerha tersebut. Proses ini disebut juusho no todokede (住所の届出) dalam bahasa Jepang.
Jangan lupa membawa kartu tempat tinggal karena mereka akan menuliskan alamat di belakang kartu tempat tinggal. Jika kamu belum menerima kartu tempat tinggal, kamu bisa membawa paspor.
Kamu harus menjalankan proses ini maksimal dalam 14 hari setelah mulai tinggal dengan alamat baru tersebut. Pada saat mendaftar, dibutuhkan beberapa berkas yang sebaiknya kamu siapkan terlebih dahulu.
Bersamaan dengan pengurusan pendaftaran alamat ini, kamu bisa juga mengurus “My Number Card” sekalian di kuyakusho.
3. Nomor Saya
Sistem “My Number” diperkenalkan oleh pemerintah Jepang pada tahun 2015. Setiap orang dengan alamat terdaftar di Jepang akan memiliki nomor unik yang disebut dengan “My Number”. Ada banyak kegunaan “My Number”, salah satunya adalah untuk pengurusan pajak karyawan yang dikelola oleh perusahaan.
Inilah alasan mengapa perusahaan selalu meminta “My Number” kepada karyawannya. Untuk lebih jelasnya, periksa situs resmi “My Number”.
Punya Visa Tinggal Panjang di Jepang, Apa Yang Harus Dilakukan?
Tentang Tokutei Gino : Perawat Lansia – Kaigo. Saat ini semakin banyak orang Indonesia yang bekerja di Jepang saat ini, bukan? Berkat program magang dan tokutei ginou ssw, bekerja di Jepang menjadi lebih mudah.
Jumlah lansia di Jepang lebih banyak dibandingkan jumlah usia produktif. Hal ini yang menyebabkan tingginya permintaan terhadap tenaga kerja asing untuk menadi tenaga perawat lansia atau kaigo.
Untuk mengatasi masalah ini, mulai tahun 2019, perawat lansia atau kaigo dimasukan sebagai salah satu bidang pekerjaan tokutei ginou atau ssw. Siapapun bisa bekerja sebagai perawat lansia selama memiliki kualifikasi yang ditentukan.
Dibandingkan bidang pekerjaan lain, perawat lansia atau kaigo bisa dikatakan sebagai pekerjaan yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang. Hal ini dikarenakan, setiap hari kita berinteraksi langsung dengan para lansia menggunakan bahasa Jepang. Jadi, jika Anda ingin mendapatkan uang sekaligus meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Jepang, pekerjaan ini sangat cocok untuk Anda.
Tugas utama dari seorang perawat lansia adalah mengurus dan membantu keperluan pribadi lansia. Seperti, makan, minum, mandi, dan ganti popok, hingga bepergian. Seperti yang diketahu, lansia memiliki keterbatasan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, perawat lansia berperan penting untuk membantu kegiatan sehari-hari para lansia.
Perawat lansia juga membantu lansia untuk tetap menjaga kesehatan. Perawat membantu dan memandu untuk berolahraga ringan guna menjaga kebugaran lansia.
Perawat lansia di Jepang bekerja di institusi resmi. Seperti, daycare atau rumah sakit. Perawat lansia di Jepang memiliki jam kerja yang ditentukan. Biasanya dibagi menjadi 3 shift. Yaitu, shift pagi, siang, dan malam. Ada tunjangan khusus shift malam.
Perawatan merupakan bagian dari sistem Pekerja Berketerampilan Spesifik atau Tokutei Gino.
Target pekerjaan perawatan khusus adalah pekerja asing berusia 17 tahun ke atas yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam perawatan dan juga memiliki kemampuan bahasa Jepang di atas level tertentu.
Syarat
– Lulus ujian keterampilan
1. Ujian Evaluasi Keterampilan khusus Perawatan Lansia
– Lulus ujian bahasa Jepang
2. JFT-Basic dari Japan Foundation atau JLPT N4 atau lebih tinggi dan
3. Ujian Evaluasi Bahasa Jepang untuk Perawatan Lansia
“Lulus dari fasilitas pelatihan pekerja perawatan (Kaigo Fukushishi Yosei Shisetsu)”
Bagi mereka yang telah menerima pendidikan bahasa Jepang selama lebih dari 6 bulan di fasilitas pelatihan pekerja perawatan, dan juga telah menyelesaikan kurikulum praktek perawatan selama 450 jam dalam program pelatihan selama lebih dari 2 tahun setelah masuk, ujian 1 atau 2 dan 3 akan dikecualikan.
Tingkat kesulitan pekerjaan perawatan sangat tinggi, membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus, serta kemampuan komunikasi yang tinggi. Tidak hanya perawatan fisik, tetapi juga perawatan mental, sehingga diperlukan keterampilan dan pengalaman tingkat tinggi.
Dengan demikian, pekerjaan perawatan adalah sistem yang memperluas peluang kerja di Jepang bagi orang asing yang ingin bekerja di Jepang. Industri perawatan di Jepang menghadapi kekurangan tenaga kerja yang serius, dan sistem pekerjaan perawatan khusus diharapkan menjadi salah satu solusi.
Profesi dan Wilayah Gaji Kerja di Jepang 2024. Bagi Anda yang berminat bekerja di negeri sakura, perlu mengetahui terlebih dahulu besaran gaji kerja di Jepang dan UMRnya.
Di Jepang, upah minimun dihitung per jam bukan per bulan seperti di Indonesia. Selain itu, jam kerja yang berlaku adalah 8 jam per hari atau 40 jam per minggu dan 45 jam jika lembur.
Jepang adalah salah satu negara impian bagi beberapa pekerja Indonesia. Pasalnya Jepang menawarkan gaji yang fantastis mencapai ratusan juta per bulan bagi para pekerjanya sesuai profesi dan wilayah tempat bekerja.
Melansir dari laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo Jepang, jam kerja pekerja di Jepang adalah 8 jam per hari atau 40 jam per minggu.
Di industri tertentu, jam kerja pekerja bisa mencapai 44 jam per minggu. Batas jam lembur ditetapkan 15 jam per minggu, 27 jam per 2 minggu, atau 43 jam per 4 minggu.
Kemudian ditetapkan pula dalam hitungan bulan yakni 45 jam per bulan, 81 jam per 2 bulan, atau 120 jam per 3 bulan.
Jika ditotal dalam setahun, jam lembur dibatasi hanya sampai 360 jam per tahun.
Pekerja yang lembur karena bekerja saat hari libur dan bekerja hingga tengah malam berhak menerima uang lembur sebesar 25 persen.
Sementara itu, pekerja yang lembur karena bekerja saat hari libur resmi berhak menerima uang lembur sebesar 35 persen.
Menurut UU Tenaga Kerja, hari libur resmi adalah 1 hari seminggu atau 4 hari sebulan.
Pemerintah Indonesia menetapkan gaji kerja di Jepang harus dibayar dalam bentuk mata uang bukan saham.
Gaji kerja di Jepang harus diterima penuh dan secara langsung oleh pekerja sebulan sekali pada tanggal yang telah ditentukan sesuai UU Standar Tenaga Kerja.
Hal tersebut tidak termasuk pengurangan seperti pajak dan premi asuransi yang akan dipotong oleh pemberi kerja.
Pemberi kerja tidak boleh membayar gaji pekerja di Jepang kurang dari upah minimum regional (UMR).
Apabila UMR Jepang tidak tetap, akan disesuaikan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan, serta Komisi Musyawarah Upah Minimum di tingkat nasional dan lokal.
Besaran UMR Jepang bervariasi berdasarkan jenis industri dan wilayah domisili tempat kerja.
Misal, UMR di Tokyo lebih tinggi dari Fukuoka dan Sapporo karena biaya hidup di sana lebih mahal.
Kemudian industri konstruksi dan manufaktur menetapkan gaji yang lebih tinggi dibanding industri transportasi dan pos, akomodasi, serta restoran.
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini perkiraan gaji kerja di Jepang per bulan sesuai profesi dari terendah ke tertinggi.
Gaji bahasa Inggris di Jepang rata-rata 249.500 Yen atau Rp25,6 juta per bulan.
Gaji translator di Jepang rata-rata 376.250 Yen atau Rp38,7 juta per bulan.
Gaji business analyst di Jepang rata-rata 489.837 Yen atau Rp51,2 juta per bulan.
Gaji risk analyst di Jepang rata-rata 520.194 Yen atau Rp53,4 juta per bulan.
Gaji IT di Jepang rata-rata 585.833 Yen atau Rp60,2 juta per bulan.
Gaji engineer di Jepang rata-rata 585.833 Yen atau Rp60,2 juta per bulan.
Gaji lawyer di Jepang rata-rata 585.833 Yen atau Rp60,2 juta per bulan.
Gaji banker di Jepang rata-rata 627.750 Yen atau Rp64,5 juta per bulan.
Gaji executive management di Jepang rata-rata 696.666 Yen atau Rp71,6 juta per bulan.
Gaji dokter di Jepang rata-rata 1.208.333 Yen atau Rp116 juta per bulan.
Tabel Gaji Kerja di Jepang menurut Wilayah
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini perkiraan gaji kerja di Jepang per jam sesuai wilayah dari terendah ke tertinggi.
Gaji di Prefektur Iwate 893 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Okinawa dan Tokushima 896 Yen per jam.
Gaji di Akita, Prefektur Ehime, Prefektur Kochi, Prefektur Miyazaki, dan Prefektur Kagoshima 897 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Aomori, Prefektur Nagasaki, dan Prefektur Kumamoto 898 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Oita 899 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Saga, Prefektur Yamagata, Prefektur Tottori, dan Prefektur Fukushima 900 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Shimane 904 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Kagawa 918 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Miyagi 923 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Yamaguchi 928 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Wakayama 929 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Fukui dan Prefektur Niigata 931 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Okayama 932 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Ishikawa 933 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Gunma 935 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Nara 936 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Yamanashi 938 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Fukuoka 941 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Toyama dan Prefektur Nagano 948 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Gifu 950 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Ibaraki 953 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Tochigi 954 Yen per jam.
Gaji di Hokkaido 960 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Shiga 967 Yen per jam.
Gaji di Hiroshima 970 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Mie 973 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Shizuoka 984 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Hyogo 1.001 Yen per jam.
Gaji di Kyoto 1.008 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Chiba 1.026 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Aichi 1.027 Yen per jam.
Gaji di Saitama 1.028 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Osaka 1.064 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Kanagawa 1.112 Yen per jam.
Gaji di Prefektur Tokyo 1.113 Yen per jam.