Perbedaan SSW (i) dan SSW (ii), Cek Disini!

Perbedaan SSW (i) dan SSW (ii), Cek Disini!

Perbedaan SSW (i) dan SSW (ii), Cek Disini! Program ini mencakup berbagai sektor pekerjaan, dengan 5 bidang paling diminati yaitu perawatan, pengasuhan perempuan, pertanian, manufaktur, serta pelayanan makanan dan minuman.

Specified Skilled Workers(SSW) atau Pekerja Berketerampilan Spesifik merupakan status izin tinggal yang dibuat agar orang asing dapat berkiprah lebih lanjut di Jepang. Pada bulan April 2019, Jepang menetapkan status izin tinggal baru, yakni Pekerja Berketerampilan Spesifik (SSW ), untuk menerima pekerja asing yang siap bekerja di beberapa bidang industri Jepang tanpa pelatihan. Situs web ini memuat informasi bagi mereka yang ingin berkiprah di Jepang dengan memanfaatkan keahlian dan keterampilan yang telah dipelajari selama ini. Mari Bekerja di Jepang di Bawah Skema SSW.

Perbedaan SSW (i) dan SSW (ii), Cek Disini!

Tokutei ginou adalah suatu program yang terkait dengan visa atau ijin tinggal di Jepang. Dengan adanya program tersebut visa atau ijin tinggal di Jepang bertambah dua yaitu Specified Skilled Workers 1 atau SSW I dan Specified Skilled Workers 2 atau SSW II.

Biasa disebut visa keterampilan khusus, merupakan visa kerja untuk para pekerja asing dengan ketrampilan spesifik seperti konstruksi, pertanian, perikanan, dan lain sebagainya.

Dengan adanya program ini meningkatkan kesempatan untuk dapat bekerja di Jepang selain dengan jalur kerja magang ataupun pekerja profesional yang persyaratannya lebih banyak dan rumit untuk pemula.

Berdasarkan Laporan Publikasi Data PMI Januari s.d. Desember 2024 yang dirilis oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), program Specified Skilled Worker (SSW) telah memfasilitasi penempatan 12.272 pekerja asal Indonesia ke Jepang sepanjang 2024.

SSW (Specified Skilled Workers) atau Tokutei Ginou menarik setidaknya 8.141 Pekerja Migran Indonesia (PMI) selama Januari-Agustus 2024. Terdapat dua kategori Tokutei Ginou yang kerap disebut Tokutei Ginou No. 1 dan Tokutei Ginou No. 2. Umumnya juga disebut SSW (i) dan SSW (ii).

Apa Itu SSW (i) dan SSW (ii)?

Program Tokutei Ginou atau dikenal sebagai SSW terbagi menjadi dua kategori yaitu SSW (i) atau Tokutei Ginou No. 1, dan SSW (ii) atau Tokutei Ginou No. 2.

Sebagian besar pekerja Indonesia di Jepang bekerja melalui skema SSW (i).

Hal itu ditegaskan oleh Subkoordinator Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Ratri Nurinda Kusumawati kepada Ohayo Jepang pada Rabu (2/10/2024).

Pekerja asing yang baru pertama kali bekerja di Jepang melalui izin tinggal Tokutei Ginou biasanya akan mendapatkan status Tokutei Ginou No. 1 atau SSW (i).

Setelah bekerja beberapa waktu, mendapatkan pengalaman kerja, dan memenuhi syarat tertentu, pekerja dapat melanjutkan ke status Tokutei Ginou No. 2 atau SSW (ii).

SSW (i) dan SSW (ii) mempunyai sejumlah perbedaan mulai dari kategori pekerja sampai dukungan kehidupan sehari-hari selama bekerja di Jepang.

Berikut 6 perbedaan utama SSW (i) dan SSW (ii) berdasarkan penjelasan Ratri.

Perbedaan SSW (i) dan SSW (ii)

1. Kategori Pekerja

  • SSW (i): Ditujukan untuk pekerja terampil.
  • SSW (ii): Ditujukan untuk pekerja ahli.

2. Periode Izin Tinggal dan Kerja

  • SSW (i): Maksimal hingga 5 tahun.
  • SSW (ii): Tidak ada batasan waktu.

3. Standar Keterampilan

  • SSW (i): Keterampilan dibuktikan melalui ujian SSW atau dikecualikan bagi alumni program magang Jepang.
  • SSW (ii): Keterampilan dibuktikan melalui ujian SSW sesuai bidang pekerjaan.

4. Tingkat Kemampuan Bahasa Jepang

  • SSW (i): Wajib lulus tes Bahasa Jepang.
  • SSW (ii): Tidak memerlukan tes Bahasa Jepang.

5. Keikutsertaan Keluarga

  • SSW (i): Tidak diperbolehkan membawa keluarga.
  • SSW (ii): Diperbolehkan membawa keluarga selama memenuhi persyaratan.

6. Dukungan Kehidupan Sehari-Hari

  • SSW (i): Mendapatkan dukungan dari Pemberi Kerja atau Registered Supporting Organization (RSO).
  • SSW (ii): Tidak mendapatkan dukungan tersebut.

Bila sudah pernah mengikuti SSW (i), pekerja dapat mengikuti ujian keterampilan untuk SSW (ii) sesuai bidang yang akan dilamar, lalu melamar lowongan kerja SSW (ii).

Peluang Peningkatan Karier

Pekerja yang telah menyelesaikan program SSW (i) memiliki peluang untuk melanjutkan ke program SSW (ii).

Bila sudah pernah mengikuti SSW (i), pekerja dapat mengikuti ujian keterampilan untuk SSW (ii) sesuai bidang yang akan dilamar, lalu melamar lowongan kerja SSW (ii).

Pekerja migran Indonesia mendapatkan peluang kerja lebih terarah dan terstruktur di Jepang dengan program SSW, sesuai dengan kebutuhan industri dan kualifikasi mereka.

Program ini juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan stabilitas karier di luar negeri.

Perbedaan SSW (i) dan SSW (ii), Cek Disini!

Informasi selengkapnya mengenai SSW dari cara mendaftar kerja di Jepang sampai jadwal ujian SSW dapat kamu cek di situs web BP2MI (https://bp2mi.go.id/).

Peluang Karir Perawat Lansia di Jepang, Gaji Bulanan Rata-rata Minimal 223.531 yen per bulan

Peluang Karir Perawat Lansia di Jepang, Gaji Bulanan Rata-rata Minimal 223.531 yen per bulan

Peluang Karir Perawat Lansia di Jepang, Gaji Bulanan Rata-rata Minimal 223.531 yen per bulan. Dengan populasi usia 65 tahun ke atas mencapai 29,3 persen dari total penduduk, peluang karir di sektor ini semakin terbuka, terutama bagi pekerja asing.

Jepang merupakan salah satu negara yang sangat maju dalam bidang kesehatan, termasuk di dalamnya adalah sektor keperawatan. Dengan populasi yang menua dengan cepat, kebutuhan akan tenaga medis, terutama perawat, meningkat secara signifikan. Hal ini menjadikan Jepang sebagai tujuan yang menarik bagi banyak perawat dari berbagai negara yang ingin mengejar karier di bidang ini.

Peluang Karir Perawat Lansia di Jepang, Gaji Bulanan Rata-rata Minimal 223.531 yen per bulan

Jepang menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan tenaga perawat lansia atau kaigo akibat meningkatnya jumlah lansia di negara tersebut.

Menjadi perawat di Jepang merupakan pekerjaan impian. Sebab, gaji perawat di negara berjuluk Negeri Sakura tersebut terbilang tinggi. Apalagi, saat ini, permintaan tenaga kerja perawat di Jepang untuk memenuhi permintaan rumah sakit juga sangat tinggi.

Jepang dikenal dengan sistem kesehatan yang maju dan kualitas hidup yang tinggi. Jika kita tertarik untuk menjadi perawat di Jepang, ada beberapa syarat dan langkah penting yang perlu kita ketahui. Artikel ini akan memandu kita melalui persyaratan dan proses yang diperlukan untuk memulai karier sebagai perawat di Negeri Sakura.

Namun, ada tantangan yang juga harus dihadapi dalam profesi ini.

Peluang Karir Perawat Lansia di Jepang, Gaji Bulanan Rata-rata Minimal 223.531 yen per bulan

Gaji dan Insentif Perawat Lansia

Perawat lansia di Jepang memiliki gaji bulanan rata-rata sekitar 220.000 hingga 250.000 yen, tergantung pada pengalaman dan lokasi kerja. Perawat orang lansia atau kaigo sebagai Specified Skilled Worker (SSW) di Jepang memiliki gaji bulanan rata-rata 223.531 yen atau Rp 23 juta-an (kurs 11/1/2025).

Data tersebut berdasarkan hasil survei Immigration Services Agency atau Badan Layanan Imigrasi Jepang yang dilakukan pada 2021 kepada pekerja asing dalam kategori Tokutei Ginou atau SSW. Selain itu, beberapa pemberi kerja menawarkan bonus dan insentif finansial lainnya. Program pemerintah seperti Specified Skilled Worker (SSW) telah memfasilitasi perekrutan perawat asing, memberikan peluang stabil secara finansial kepada mereka yang memenuhi kualifikasi.

Persyaratan dan Kualifikasi untuk Menjadi Perawat Lansia

Pekerja asing harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan untuk bekerja sebagai perawat lansia di Jepang, di antaranya:

1. Lulus Ujian Evaluasi Keterampilan Perawatan Lansia

Ujian ini menguji pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperlukan dalam pekerjaan perawatan.

2. Kemampuan Bahasa Jepang

Calon pekerja harus lulus salah satu dari ujian berikut:

  • JFT-Basic dari Japan Foundation
  • JLPT N4 atau lebih tinggi
  • Ujian Evaluasi Bahasa Jepang untuk Perawatan Lansia

3. Pendidikan dan Pelatihan

Calon kaigo dengan kriteria berikut dapat dibebaskan dari beberapa ujian:

  • Telah mengikuti pelatihan bahasa Jepang selama lebih dari enam bulan di fasilitas pelatihan pekerja perawatan.
  • Menyelesaikan kurikulum praktek perawatan selama 450 jam dalam dua tahun.

Peluang Karir Perawat Lansia di Jepang, Gaji Bulanan Rata-rata Minimal 223.531 yen per bulan

Tantangan dan Peluang bagi Pekerja Asing

Profesi perawat lansia memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Selain perawatan fisik, perawat harus memiliki kemampuan untuk menangani perawatan mental pasien. Pekerjaan ini membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik, pengalaman, serta kemampuan untuk menghadapi situasi yang menantang.

Meskipun gaji dan insentif menarik, profesi ini juga memiliki tantangan besar, terutama dalam memenuhi standar keterampilan dan bahasa. Namun, kekurangan tenaga kerja di Jepang memberikan peluang besar bagi pekerja asing yang memiliki dedikasi dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Pemerintah Jepang menargetkan mendatangkan lebih dari 50.000 perawat lansia melalui program SSW. Hingga Agustus 2024, tercatat sekitar 39.000 orang telah diterima melalui program ini. Pemerintah Jepang menyediakan subsidi sebesar 270 juta yen untuk perusahaan yang merekrut perawat asing untuk mendukung program tersebut.

Karir sebagai perawat lansia di Jepang memberikan peluang besar bagi pekerja asing, terutama dalam konteks kekurangan tenaga kerja yang signifikan. Dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan memiliki dedikasi tinggi, profesi ini dapat menjadi pilihan karir yang stabil dan menguntungkan.

Persyaratan Menjadi Perawat di Jepang

Bagi kamu yang berminat menjadi perawat di Jepang, berikut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:

  1. Batas usia maksimal tidak lebih dari 35 tahun.
  2. Untuk perawat rumah sakit harus lulusan D3/D4/S1 keperawatan dan wajib ners. Sedangkan untuk perawat lansia harus lulusan D3/D4/S1 keperawatan atau ners.
  3. Bagi wanita tidak pernah membuat tato, sedangkan laki-laki tidak pernah membuat tato dan tidak pernah bertindik.
  4. Bersedia ditempatkan sebagai perawat rumah sakit ataupun carework dan harus membuat surat pernyataan sebagai bukti.
  5. Khusus untuk posisi perawat rumah sakit, harus memiliki STR yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang dan pengalaman kerja minimal dua tahun sejak terbit STR.

Dokumen yang Dibutuhkan

Selain harus memenuhi persyaratan di atas, kamu juga wajib untuk mempersiapkan dokumen yang diperlukan. Untuk rinciannya, antara lain, yakni sebagai berikut:

  1. Kartu Identitas (KTP);
  2. Ijazah pendidikan terakhir lengkap dengan transkrip nilai yang sudah dilegalisir;
  3. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan legalisir;
  4. Surat Pencari Kerja atau AK-1 dan legalisir;
  5. Surat Keterangan Sehat asli dari dokter dan legalisir;
  6. Pas foto terupdate dengan background putih;
  7. Paspor yang masih aktif;
  8. Surat izin dari orang tua/wali/suami/istri yang ditandatangani diatas materai Rp10.000 yang diketik manual atau komputer wajib diketahui Lurah atau Kepala Desa;
  9. urat pernyataan tidak akan mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus matching yang ditandatangani diatas materai Rp10.000, diketik manual atau komputer dan wajib diketahui oleh orang tua/wali/suami/istri;
  10. Sertifikat bahasa Jepang level N5 asli dan legalisir yang dikeluarkan oleh JLPT.

Peluang Karir Perawat Lansia di Jepang, Gaji Bulanan Rata-rata Minimal 223.531 yen per bulan

Langkah-langkah Mendaftar sebagai Perawat

Jika kamu ingin menjadi perawat di Jepang, kamu bisa mengikuti program G to G. Pendaftaran program G to Gini biasanya dibuka pada Februari hingga Mei di setiap tahunnya. Jika pendaftaran telah dibuka, Hunters bisa mengikuti langkah-langkah mendaftar berikut ini:

  1. Melakukan registrasi dengan mengunjungi laman berikut.
  2. Setelah melakukan registrasi, selanjutnya kamu harus melakukan verifikasi dokumen di salah satu kantor BP3MI di Indonesia. Apabila verifikasi lolos, kamu bisa mengikuti tes tertulis.
  3. Jika lolos tes tertulis, tahapan selanjutnya adalah proses Matching yakni pertemuan antara pihak rumah sakit di Jepang dengan pendaftar. Pada pertemuan ini kamu bisa memilih rumah sakit umum atau rumah sakit lansia sesuai dengan kebutuhan yang tersedia.
  4. Setelah melalui proses matching, kamu akan melakukan medical check up di rumah sakit yang telah ditentukan untuk memastikan kondisi pelamar sehat.
  5. Tahapan selanjutnya adalah mengikuti pelatihan bahasa Jepang selama 6 bulan di Jakarta. Pada tahap ini kamu akan mendapatkan fasilitas berupa asrama, makan dan uang saku 10 dolar AS per hari.
  6. Setelah selesai mengikuti pelatihan, kamu akan menjalani ujian dan medical check-up tahap 2. Apabila lolos, selanjutnya kamu dapat menandatangani kontrak kerja, mengikuti pembekalan selama tiga hari, dan membuat e-KTKLN, dan berangkat ke Jepang.

Apakah kamu termasuk orang yang berminat menjadi perawat lansia di Jepang?

Peluang Karir Perawat Lansia di Jepang, Gaji Bulanan Rata-rata Minimal 223.531 yen per bulan

Sumber : Perawat Lansia di Jepang

Fasilitas Dari Pemerintah Jepang Ketika Kita Kerja di Jepang

Fasilitas Dari Pemerintah Jepang Ketika Kita Kerja di Jepang

Fasilitas Dari Pemerintah Jepang Ketika Kita Kerja di Jepang. Fasilitas dari pemerintah Jepang meliputi bantuan publik, fasilitas untuk penyandang disabilitas, dan kebijakan untuk menarik pekerja asing.

Punya impian bekerja di Jepang? Ingin tahu bagaimana cara mendapat kerja di Jepang? Simak pembahasan tentang prospek karir dan hal-hal menarik mengenai karir di Jepang

Bagi sebagian orang, tinggal dan bekerja di Jepang merupakan salah satu impian besar di dalam hidup mereka. Sampai sekitar sepuluh tahun yang lalu, impian itu mungkin sulit untuk terwujud. Jepang dulunya termasuk salah satu negara yang cukup tertutup dari pekerja asing.

Fasilitas Dari Pemerintah Jepang Ketika Kita Kerja di Jepang

Hanya warga negara asing dengan skill di atas rata-rata dan berkemampuan bahasa Jepang sangat baik saja yang dapat bekerja di negara tersebut. Bisa kamu bayangkan, bagaimana sulitnya warga negara asing untuk menembus pasar kerja Jepang pada saat itu.

Kamu bercita-cita membangun karir di Jepang? Ingin tahu apa saja keuntungan bekerja di Jepang? Bagaimana sih cara membangun karir di Jepang? Yuk kita bahas lebih lanjut.

Untungnya kebijakan tersebut sudah banyak berubah. Jepang saat ini sudah lebih terbuka dan mau menerima lebih banyak warga negara asing untuk bekerja di sana. Hal ini tidak terlepas dari masalah krisis tenaga kerja yang dialami oleh negeri sakura tersebut.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, negara ini menghadapi tantangan besar, termasuk penurunan angka kelahiran dan populasi semakin menua.

Masalah demografis ini menyebabkan berkurangnya tenaga kerja, mendorong pemerintah Jepang untuk mengambil langkah proaktif guna menarik pekerja asing.

Jepang telah lama dikenal karena budayanya yang kaya dan teknologi canggih. Berikut adalah beberapa inisiatif dan kebijakan utama yang diterapkan agar pekerja asing tertarik untuk kerja di Jepang.

Tidak seimbangnya rasio penduduk usia produktif dibandingkan dengan penduduk usia non-produktif membuat banyak perusahaan di Jepang kekurangan tenaga kerja. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahun 2019 lalu pemerintah Jepang membuat perubahan kebijakan yang membuat warga negara asing untuk lebih mudah mendapat izin untuk tinggal dan bekerja di negara tersebut.

Kabar baiknya lagi, beberapa tahun ke depan Jepang akan semakin membutuhkan tenaga kerja asing. Menurut proyeksi, tahun 2040 nanti Jepang akan membutuhkan sekitar  6,74 juta tenaga kerja asing untuk bekerja di negara tersebut. Angka ini setara dengan empat kali lipat jumlah pekerja asing saat ini. Artinya, peluangmu untuk bisa bekerja di Jepang akan semakin besar.

Fasilitas Dari Pemerintah Jepang Ketika Kita Kerja di Jepang

Kenapa Harus Bekerja di Jepang?

Ada beberapa alasan mengapa Jepang layak dijadikan destinasi negara untuk membangun karir, yaitu:

  • Biaya transportasi ditanggung perusahaan

Kamu tentu sudah tahu kalau salah satu hal positif yang terkenal dari negara Jepang adalah fasilitas transportasinya yang memadai dan sangat tepat waktu. Kalau kamu bekerja di Jepang, kamu pasti akan sering berpergian dengan menggunakan transportasi umum seperti kereta, subway atau bus untuk pergi ke kantor. Asyiknya lagi, biaya transportasi harianmu ini akan dibayarkan oleh perusahaan tempatmu bekerja. Kamu jadi bisa lebih hemat.

  • Asuransi kesehatan

Sama seperti di Indonesia, asuransi kesehatan merupakan salah satu fasilitas yang diberikan perusahaan kepada para pegawainya. Dengan asuransi ini, kamu tidak perlu bingung jika suatu saat harus ke dokter atau mendapat perawatan di rumah sakit.

  • Pekerjaan yang stabil

Perusahaan di Jepang sangat mengedepankan stabilitas. Tidak heran jika kebanyakan pegawai di Jepang hanya bekerja di satu perusahaan saja sejak lulus kuliah hingga pensiun. Menariknya lagi, perusahaan di Jepang juga tidak kalah loyal pada pegawainya. Mereka jarang sekali melakukan pemecatan kepada karyawannya, kecuali jika pegawai tersebut melakukan kesalahan yang sangat fatal. Kalau kamu adalah tipe yang mencari pekerjaan stabil tanpa perlu cemas diberhentikan tiba-tiba, bekerja di Jepang merupakan salah satu opsi yang bagus buatmu.

  • Skill-mu akan terus diasah

Perusahaan-perusahaan di Jepang menganggap bahwa karyawan merupakan adalah aset penting bagi keberlangsungan bisnis mereka. Itu sebabnya, mereka tidak akan ragu mengeluarkan biaya banyak untuk training dan pengembangan karyawan. Kalau kamu kerja di Jepang, kamu bisa mendapat berbagai program pengembangan secara gratis dari perusahaanmu. Bahkan, sebagai karyawan asing kamu juga bisa mendapat bantuan biaya untuk belajar bahasa Jepang dari perusahaan tempatmu bekerja. Jadi jangan khawatir, skill-mu pasti akan terus berkembang jika bekerja di Jepang. 

  • Tempat terbaik untuk berkarir di bidang teknologi dan sains.

Sebagai negara yang unggul di bidang teknologi dan sains, Jepang merupakan destinasi kerja terbaik bagi kamu yang ingin membangun karir di bidang-bidang tersebut. Negara ini juga sangat mendukung riset dan inovasi di bidang sains dan teknologi, sehingga kamu bisa mendapat pengetahuan dan pengalaman yang berharga untuk perkembangan karirmu di masa yang akan datang.

  • Jepang merupakan salah satu negara yang paling nyaman untuk menjadi tempat tinggal.

Rendahnya angka kriminalitas, kondisi transportasi umum yang bisa diandalkan, serta akses kesehatan berkualitas dengan biaya terjangkau juga merupakan faktor-faktor yang membuat Jepang sangat layak dijadikan negara tempat bekerja

Berikut adalah beberapa inisiatif dan kebijakan utama yang diterapkan agar pekerja asing tertarik untuk kerja di Jepang.

Fasilitas Dari Pemerintah Jepang Ketika Kita Kerja di Jepang

1. Pengenalan Program Visa Baru

Pemerintah Jepang memperkenalkan visa “Specified Skilled Worker” (SSW) pada 2019 untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja.

Visa ini memungkinkan pekerja asing berusia 18 tahun ke atas untuk masuk ke Jepang.

Mereka dapat bekerja di industri yang menghadapi kekurangan tenaga kerja, seperti konstruksi, pertanian, perawatan lansia, dan perhotelan.

Tipe visa SSW

  • SSW Tipe 1 untuk pekerja dengan keterampilan dan pengetahuan khusus di industri tertentu.
  • SSW Tipe 2 untuk pekerja dengan keterampilan tinggi. Menawarkan kemungkinan tinggal jangka panjang dan bahkan jalur menuju status penduduk tetap.

 Program visa ini dirancang untuk menyederhanakan proses bagi pekerja asing dan mempermudah mereka berkontribusi pada perekonomian Jepang.

2. Pelonggaran Kebijakan Imigrasi

Jepang secara tradisional dikenal dengan kebijakan imigrasi yang ketat.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah melonggarkan beberapa aturan ini untuk menarik lebih banyak pekerja asing.

Misalnya, pemerintah telah menyederhanakan proses mendapatkan visa kerja dan memperluas daftar industri yang memenuhi syarat untuk mempekerjakan pekerja asing.

Selain itu, Jepang memperkenalkan visa “Highly Skilled Professional”. Visa iut menawarkan manfaat seperti jalur cepat menuju status penduduk tetap dan kemampuan membawa anggota keluarga.

3. Dukungan untuk Pekerja Asing

Pemerintah Jepang membangun sistem dukungan untuk membantu pekerja asing beradaptasi dengan kehidupan di Jepang. Ini termasuk program pelatihan bahasa, sesi orientasi budaya, dan bantuan untuk perumahan serta layanan kesehatan.

Pemerintah daerah dan organisasi juga menyediakan sumber daya untuk membantu pekerja asing berintegrasi ke dalam komunitas mereka.

4. Fokus pada Mahasiswa Internasional

Jepang secara aktif mendorong mahasiswa internasional untuk belajar di negara tersebut, dengan harapan mereka akan tinggal dan bekerja setelah lulus.

Pemerintah telah menerapkan program untuk membantu mahasiswa internasional menemukan pekerjaan, termasuk pameran kerja, peluang magang, dan layanan konseling karir.

5. Upaya Meningkatkan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan

Pemerintah Jepang berupaya mengatasi masalah terkait jam kerja yang panjang dan keseimbangan kerja-kehidupan untuk menjadikan Jepang lebih menarik bagi pekerja domestik maupun asing.

Inisiatif seperti mempromosikan telework atau work from home, mendorong penggunaan cuti berbayar. Hal itu juga menerapkan reformasi tenaga kerja bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang lebih menarik.

Pemerintah Jepang sedang melakukan upaya signifikan. Inisiatif ini tidak hanya membantu mengatasi kekurangan tenaga kerja di Jepang, melainkan juga menjadikan negara ini tempat yang lebih ramah dan inklusif bagi talenta internasional.

Langkah tersebut bertujuan menjadikan Jepang tujuan yang lebih menarik bagi talenta internasional sembari mengatasi tantangan demografis negara tersebut.

Fasilitas Dari Pemerintah Jepang Ketika Kita Kerja di Jepang

Sumber : Kerja di Jepang

 

Cara Pilih LPK yang Tepat untuk Kerja di Jepang

Cara Pilih LPK yang Tepat untuk Kerja di Jepang

Cara Pilih LPK yang Tepat untuk Kerja di Jepang. Keputusan ini menjadi kunci untuk memastikan persiapanmu berjalan lancar dan peluang suksesmu semakin besar.

Keberadaan dari LPK ini terbilang cukup penting bagi calon pekerja, di mana LPK tersebut nantinya akan memberikan segala informasi dan juga bimbingan terhadap calon pekerja. Jadi, Anda tidak perlu mencari informasi secara mandiri sebelum pekerjaan dilakukan.

Cara Pilih LPK yang Tepat untuk Kerja di Jepang

Bagi kamu yang bercita-cita membangun karir di Jepang melalui program Ginou Jisshuu/SSW, memilih Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) menjadi langkah awal yang sangat penting.

Namun, hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda menggunakan lembaga tersebut sebagai bersiapan kerja, maka ketahui terlebih dahulu tips memilih LPK. Keberlangsungan karir Anda saat ingin kerja di luar negeri berdasarkan dari lembaga yang dipilih.

Sebelum berangkat magang atau bekerja ke luar negeri, alangkah baiknya bagi Anda untuk mengetahui terlebih dahulu tips memilih LPK dengan baik. Dengan begitu perjalanan Anda sampai ke luar negeri bisa lebih lancar prosesnya.

Tentu ada syarat-syarat yang perlu dilakukan saat Anda akan mendaftarkan diri ke dalam lembaga tersebut. Namun, syarat-syarat yang perlu diikuti tersebut sebenarnya tidak sulit dilakukan, sehingga siapa saja dapat memenuhi syarat-syarat tersebut.

Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat dilihat dari bagaimana Anda memandang lembaga tersebut. sedangkan, hal-hal yang menjadi indikasi tersebut tidaklah rumit, sehingga siapa saja bisa memilihnya dengan tepat.

Jika kamu bermimpi bekerja di Jepang, persiapan adalah kunci untuk meraih impian tersebut. Salah satu langkah penting dalam perjalanan ini adalah memilih Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang sesuai. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa faktor yang perlu kamu pertimbangkan ketika memilih LPK untuk membantu kamu mempersiapkan diri dan melangkah ke Jepang.

Cara Pilih LPK yang Tepat untuk Kerja di Jepang

Pentingnya Memilih LPK yang Tepat

Widy, WNI yang bekerja di Jepang, membagikan pengalamannya ketika pertama kali mencari LPK Jepang yang tepat.

Widy menyadari bahwa memilih LPK yang benar-benar terpercaya adalah langkah penting dalam mempersiapkan karirnya.

Ia mengandalkan informasi dari teman dan alumni LPK untuk memastikan bahwa lembaga pelatihan yang dipilihnya memiliki reputasi baik.

“Saya banyak mencari informasi dari teman-teman yang sudah bekerja di Jepang dan dari alumni LPK. Saya mendengar banyak cerita tentang kesulitan memilih lembaga pelatihan yang benar-benar bisa dipercaya,” jelas Widy.

Ia memahami bahwa LPK yang tepat harus memiliki pengalaman mengirimkan pekerja ke Jepang serta menyediakan pelatihan yang lengkap.

“Saya pastikan LPK yang saya pilih sudah berpengalaman mengirimkan pekerja ke Jepang dan memiliki sistem yang jelas untuk proses pendaftaran dan pelatihannya,” tambahnya.

Cara Pilih LPK yang Tepat untuk Kerja di Jepang

Langkah Memilih LPK Berdasarkan Pengalaman Widy

Dari pengalaman Widy, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk memilih LPK yang sesuai.

1. Mencari Informasi yang Tepat

Widy memulai prosesnya dengan bertanya kepada teman-teman yang sudah bekerja di Jepang dan alumni LPK. Cara ini membantunya mendapatkan gambaran yang jelas tentang kredibilitas lembaga tersebut.

2. Mengevaluasi Reputasi LPK

Salah satu fokus Widy adalah memastikan bahwa LPK yang ia pilih memiliki pengalaman dalam mengirimkan pekerja ke Jepang. Reputasi yang baik menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusannya.

3. Memastikan Kualitas Pelatihan

Pelatihan di LPK mencakup berbagai aspek, mulai dari pembelajaran bahasa Jepang hingga persiapan fisik dan mental. Hal ini membantu Widy merasa lebih siap menghadapi tantangan di tempat kerja Jepang.

4. Lihat Riwayatnya

Tips memilih LPK harus benar-benar diperhatikan oleh pendaftar yaitu melihatnya melalui riwayat lembaga sebelumnya. Apakah riwayat dari lembaga tersebut sudah baik atau belum karena hal tersebut pengaruhnya sangat besar.

Di internet terdapat banyak informasi mengenai hal tersebut, sehingga para calon pekerja magang bisa segera menemukan informasi tersebut dengan cepat. Tidak boleh sampai mengabaikan hal ini demi kelancaran karir Anda ke depannya.

Pastikan bahwa riwayat dari lembaga pelatihan kerja tersebut benar-benar cukup baik dan dibuktikan dari beberapa aspek. Misalnya, Anda bisa melihat dari pandangan para peserta sebelumnya atau melihat fasilitas-fasilitas untuk peserta di dalamnya.

5. Transparansi Pembayaran

Untuk mendaftarkan diri ke dalam lembaga pelatihan kerja ini tentu membutuhkan biaya dari para pesertanya. Sedangkan dengan cara ini menjadi tips memilih LPK secara akurat karena transparansi pembayaran tersebut bisa menjadi bukti yang cukup.

LPK dengan predikat profesional tidak akan menutup-nutup biaya yang harus diajukan kepada calon pendaftar. Apabila diketahui bahwa lembaga justru menutup biaya tersebut, maka Anda bisa beralih ke lembaga lainnya.

6. Izin Berdirinya Lembaga

Untuk tips memilih LPK yang berikutnya, Anda bisa mengetahui apakah lembaga tersebut resmi atau ilegal dengan cara melihat izin berdirinya lembaga. Bisa dikatakan mengetahui hal ini sangat penting, sehingga para calon pekerja bisa lebih tenang.

Sebuah lembaga yang resmi memiliki layanan serta fasilitas untuk para pendaftar, sehingga mereka tidak merasa bingung tentang apapun sebelum pekerjaan dilakukan. Misalnya saja lembaga tersebut akan memberikan pelatihan khusus sesuai bidang para calon pekerja tersebut.

7. Lakukan Konsultasi

Melakukan konsultasi sebelum mendaftarkan diri ke dalam lembaga pelatihan kerja tersebut juga terbilang cukup penting. Setidaknya Anda bisa menanyakan beberapa hal terkait registrasi, layanan, pendaftaran, dan informasi penting lainnya.

Cara Pilih LPK yang Tepat untuk Kerja di Jepang

Pelajaran dari Pengalaman Widy

Pengalaman Widy menekankan pentingnya melakukan riset mendalam sebelum memilih LPK.

Dengan memanfaatkan informasi dari alumni dan teman-temannya, ia berhasil menemukan lembaga pelatihan yang sesuai dengan kebutuhannya.

“Di LPK, kami tidak hanya belajar bahasa Jepang, melainkan juga pelatihan fisik untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan pekerjaan yang akan datang. Saya merasa bahwa semua ini membantu saya menjadi lebih siap, baik secara fisik maupun mental,” terang Widy.

Proses ini menunjukkan bahwa memilih LPK bukan hanya tentang tempat belajar, melainkan juga memastikan kesiapan untuk menghadapi dunia kerja di Jepang.

Memilih LPK yang tepat adalah langkah pertama menuju kesuksesan karir di Jepang.

Dengan memastikan reputasi, pengalaman, dan kualitas pelatihan yang diberikan, kamu bisa membangun fondasi yang kuat untuk masa depanmu.

Seperti yang dialami Widy, informasi yang benar dan keputusan yang matang akan membantumu menghadapi setiap tahapan dengan percaya diri.

Jadi, pastikan kamu memilih LPK yang benar-benar sesuai dengan tujuanmu.

Cara Pilih LPK yang Tepat untuk Kerja di Jepang

Sumber : Cara Pilih LPK

Bangunan Bersejarah di Ginza Jepang

Bangunan Bersejarah di Ginza Jepang

Bangunan Bersejarah di Ginza Jepang. Ginza adalah salah satu tujuan wisata utama di Tokyo. Di sini terdapat toko utama merek Jepang kelas dunia, department store mewah, dan toko barang dagangan lain-lain dari seluruh dunia. Ada juga aula tempat kamu dapat menikmati seni pertunjukan tradisional seperti Kabuki. Sebaliknya, ada galeri yang memamerkan seni mutakhir, dan Ginza adalah kota atraktif yang memadukan tradisi dan modernitas.

Ginza adalah kota yang terletak di sisi timur Tokyo. Fasilitas perbelanjaan dan restoran tersebar di persimpangan Jalan Ginza yang membentang dari timur laut ke barat daya, dan Jalan Harumi-dori yang membentang dari barat laut ke tenggara.

Bangunan Bersejarah di Ginza Jepang

Selanjutnya, Ginza secara kasar dibagi menjadi area 1-chome hingga 8-chome. Ginza 1-chome mengarah ke Stasiun Tokyo, dan 8-chome mengarah ke Stasiun Shinbashi dan Stasiun Shiodome.

Ginza yang telah bertransformasi sejak pembangunan kota batu bata pertamanya pada 1877 selalu menjadi simbol inovasi. Setiap bangunan baru di sini tidak hanya mencerminkan teknologi terkini, melainkan juga tren estetika terbaru dan visi ideal tentang pengembangan kota.

Ginza menyimpan banyak keajaiban arsitektural yang patut dikunjungi walau banyak bangunan dan tempat bersejarah terkenal hilang akibat beragam bencana besar.

Banyak bangunan bersejarah dan bangunan ikonik di Ginza hilang akibat bencana besar seperti gempa Kanto (1923) dan serangan udara Tokyo (1945), serta pembangunan kembali yang terus-menerus pasca perang.

Walau begitu, Ginza masih menyimpan banyak keajaiban arsitektural yang patut dikunjungi. Salah satu tokoh penting dalam sejarah arsitektur Ginza adalah Kenzo Tange, yang memimpin gerakan Metabolisme.

Bangunan karya Kenzo Tange dan arsitek terkemuka dari dalam dan luar negeri setelah tahun 2000, telah mengukuhkan Ginza sebagai salah satu kota dengan arsitektur paling terkenal di dunia.

Bangunan Bersejarah di Ginza Jepang

Kali ini Ohayo Jepang akan memperkenalkan 2 dari karya tersebut.

Bangunan bersejarah di Ginza

1. Ginza Place

Ginza Place adalah salah satu landmark terbaru di persimpangan Ginza dengan desain unik dan elegan. Di dalam Ginza Place terdapat banyak restoran, kafe, dan beer hall fashionable yang cocok dengan image landmark tersebut. Selain itu, di dalam bangunan terdapat juga galeri showroom Nissan dan Sony yang menunjukan evolusi teknologi Jepang yang unik. Jangan lupa kunjungi Ginza Place yang mempunyai koneksi langsung ke Stasiun Ginza!

Ginza Place, sebuah pengembangan komersial utama di distrik perbelanjaan Ginza yang terkenal di Tokyo, dapat dikatakan menempati lokasi pengembangan terkini yang paling menonjol di Jepang. Reputasi Ginza akan keanggunan dan kecanggihannya telah menjadikannya pusat budaya dan perdagangan Jepang selama lebih dari satu abad. Ginza Place melengkapi persimpangan pusat lingkungan tersebut dengan memperkenalkan fasad yang berani dan penuh perhitungan pada lanskap jalan.

Arsitektur Klein Dytham yang berpusat di Tokyo menangani fasad dan massa bangunan, dan ditugaskan untuk menciptakan wajah publik yang memadukan arsitektur di sekitarnya dan menangkap energi persimpangan tersebut. Pada saat yang sama, desain tersebut harus mencerminkan karakter distrik yang canggih. Ginza dikenal tidak hanya karena rumah mode dan galeri seni elitnya, tetapi juga karena koleksi bangunan kontemporernya yang terkenal. Banyak nama besar dalam arsitektur Jepang dan internasional telah membangun di Ginza.

Ginza Place, tempat bersejarah terbaru di persimpangan 4-chome tidak bergaya modern atau postmodern. Bangunan ini diselimuti mantel cahaya yang berubah-ubah dan tanda informasi pada eksteriornya yang berwarna putih seperti porselen.

Arsitektur di Ginza selalu mencerminkan perkembangan terbaru dalam kehidupan perkotaan. Mulai dari kekokohan Wako, transparansi Sanai, hingga ke permukaan Ginza Place yang mewakili era digital.

Oleh karena itu, kita harus selalu memperhatikan evolusi arsitektur di Ginza. Desain eksterior: Klein Dytham architecture
(2016). Alamat : 5-8-1 Ginza, Chuo-ku, Tokyo.

Website Resmi : https://ginzaplace.jp/

Bangunan Bersejarah di Ginza Jepang

2. Konparu-dori St.

Residensi Konparu, tempat tinggal mewah para pemain teater Noh yang berafiliasi langsung dengan shogunat Edo, dulunya berlokasi di Ginza 8-Chome. Residensi ini kemudian dipindahkan ke Kojimachi Zenkokujidani, yang sekarang dikenal sebagai 3/4-Chome Kojimachi, distrik Chiyoda. Namun, bekas lokasi residensi ini kemudian menjadi distrik kagai, sebuah area yang memanfaatkan hak istimewa khusus. Di sini, para geisha yang bekerja dikenal sebagai “Geisha Konparu.”

Ketika Jepang memasuki era Meiji pada 1868, area ini mulai ditandai oleh bangunan-bangunan bata. Meski begitu, distrik Geisha Konparu tetap beroperasi. Namun, pada 1923, gempa besar Kanto memicu kebakaran yang menghanguskan seluruh area, hanya menyisakan satu dinding bata.

Dinding bata ini kemudian digali pada 1988 di lokasi konstruksi bangunan. Sebagian dari dinding ini digunakan untuk mendirikan monumen yang didedikasikan untuk bekas area kota bata di Konparu-dori. Di hari-hari musim panas yang panas, Konparu-dori berubah menjadi panggung teater Noh yang mengadakan Takigi-noh, atau teater malam. Ini membuat nama “Konparu” benar-benar bersinar.

Kanparu-Dori St, karya arsitektur di Ginza, Tokyo, Jepang. Residensi Konparu, tempat tinggal mewah para pemain teater Noh yang berafiliasi langsung dengan shogunat Edo, dulunya berlokasi di Ginza 8-Chome.

Residensi ini kemudian dipindahkan ke Kojimachi Zenkokujidani, yang sekarang dikenal sebagai 3/4-Chome Kojimachi, distrik Chiyoda. Namun, bekas lokasi residensi ini kemudian menjadi distrik kagai, sebuah area yang memanfaatkan hak istimewa khusus.

Di sini, para geisha yang bekerja dikenal sebagai “Geisha Konparu.” Ketika Jepang memasuki era Meiji pada 1868, area ini mulai ditandai oleh bangunan-bangunan bata. Meski begitu, distrik Geisha Konparu tetap beroperasi.

Namun, gempa besar Kanto pada 1923 memicu kebakaran yang menghanguskan seluruh area, hanya menyisakan satu dinding bata.

Dinding bata ini kemudian digali pada 1988 di lokasi konstruksi bangunan. Sebagian dari dinding ini digunakan untuk mendirikan monumen yang didedikasikan untuk bekas area kota bata di Konparu-dori.

Di hari-hari musim panas yang panas, Konparu-dori berubah menjadi panggung teater Noh yang mengadakan Takigi-noh atau teater malam.  Ini membuat nama “Konparu” benar-benar bersinar.

  • Tahun penamaan: 1988
  • Alamat: 8 Chome, Ginza, Chuo-ku, Tokyo

Itulah 2 karya arsitektur di Ginza. Namun, Ginza masih memiliki banyak bangunan menarik lainnya.

Jika kamu ingin tahu lebih lanjut, silahkan cek Meqqe Book melalui https://meqqe.jp/books/1023595.

Bangunan Bersejarah di Ginza Jepang

Sumber : Bangunan Bersejarah di Ginza Jepang